28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:39 AM WIB

Deteksi Dini Erupsi, Pasang Tiga Alat SRR, Ini Cara Kerjanya

RadarBali.com – Untuk membantu memberikan informasi pada masyarakat seputar aktivitas vulkanik Gunung Agung, pemerintah berencana memasang Stasiun Relay Radio (SRR).

Alat komunikasi peringatan dini dan informasi Gunung Agung, itu akan dipasang di tiga titik Jumat besok.

Tiga titik itu adalah Rendang, Bukit Putung Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, dan Bukit Surga, Desa Jungutan, Kecamatan Bebendem.

“Alat ini akan mengirim sinyal audio lewat HT (Handy Talky). Saat terjadi gempa, erupsi, bahkan awan panas,

dalam waktu satu detik langsung mengirim informasi melalui HT,” ujar narasumber kebencanaan dan mitigasi bencana Kementerian Pekerjaan Umum Lesto Prabhancana kemarin.

SRR menggunakan sensor. Sensor tersebut kemudian mengirimkan sinyal ke radio. Orang yang menggunakan HT akan mendengar suara mendenging yang berbeda tergantung aktivitas yang direkam sensor.

Cara kerja SRR mirip seismograf atau alat pencatat gempa. “Misal jika mendengungnya pendek terjadi gempa. Kalau dengungnnya cepat, sudah erupsi atau awan panas,” bebernya.

Selain bisa menginformasikan erupsi, alat tersebut juga bisa digunakan untuk menginformasikan jalur evakuasi pada masyarakat.

Misal menginformasikan jalur macet dan jalur bahaya yang harus dihindari saat evakuasi. “Jadi nanti masyarakat cukup punya HT

dan masuk di frekuensi yang ditentukan. Sistemnya satu jalur, masyarakat bsia mendengarkan semua informasi tapi tidak bisa masuk,” tukasnya.

Jangkauan SRR cukup luas. Bisa mencapai Karangasem Kota, Tulamben, Selat, Besakih, bahkan hingga Gianyar dan Denpasar.

Lesto mengklaim alat ini memiliki kelebihan dibandingkan hand phone (HP). SSR tidak tergantung pada sinyal seperti HT. Terutama saat kondisi krodit, informasi lewat HP sering down.

“Tujuan pemasangan alat ini agar masyarakat mendapat informsi langsung, sehingga mengurangi kepanikan. Tentunya juga mengurangi kabar bohong,” bebernya.

Tangkapan SRR juga bisa ditampilkan dalam bentuk gambar atau grafik. Caranya, jelas Lesto, bagian audio in dan out HT yang digunakan disambungkan ke laptop  atau komputer.

Setelah itu tinggal download aplikasi seismik enterpretur. Maka muncul gambar grafik seperti seismograf.

“Saya menghadapi bencana (gunung meletus) banyak sekali. Sekarang saatnya berperan mengurangi korban. Setidaknya bisa membantu meringankan,” pungkasnya

RadarBali.com – Untuk membantu memberikan informasi pada masyarakat seputar aktivitas vulkanik Gunung Agung, pemerintah berencana memasang Stasiun Relay Radio (SRR).

Alat komunikasi peringatan dini dan informasi Gunung Agung, itu akan dipasang di tiga titik Jumat besok.

Tiga titik itu adalah Rendang, Bukit Putung Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, dan Bukit Surga, Desa Jungutan, Kecamatan Bebendem.

“Alat ini akan mengirim sinyal audio lewat HT (Handy Talky). Saat terjadi gempa, erupsi, bahkan awan panas,

dalam waktu satu detik langsung mengirim informasi melalui HT,” ujar narasumber kebencanaan dan mitigasi bencana Kementerian Pekerjaan Umum Lesto Prabhancana kemarin.

SRR menggunakan sensor. Sensor tersebut kemudian mengirimkan sinyal ke radio. Orang yang menggunakan HT akan mendengar suara mendenging yang berbeda tergantung aktivitas yang direkam sensor.

Cara kerja SRR mirip seismograf atau alat pencatat gempa. “Misal jika mendengungnya pendek terjadi gempa. Kalau dengungnnya cepat, sudah erupsi atau awan panas,” bebernya.

Selain bisa menginformasikan erupsi, alat tersebut juga bisa digunakan untuk menginformasikan jalur evakuasi pada masyarakat.

Misal menginformasikan jalur macet dan jalur bahaya yang harus dihindari saat evakuasi. “Jadi nanti masyarakat cukup punya HT

dan masuk di frekuensi yang ditentukan. Sistemnya satu jalur, masyarakat bsia mendengarkan semua informasi tapi tidak bisa masuk,” tukasnya.

Jangkauan SRR cukup luas. Bisa mencapai Karangasem Kota, Tulamben, Selat, Besakih, bahkan hingga Gianyar dan Denpasar.

Lesto mengklaim alat ini memiliki kelebihan dibandingkan hand phone (HP). SSR tidak tergantung pada sinyal seperti HT. Terutama saat kondisi krodit, informasi lewat HP sering down.

“Tujuan pemasangan alat ini agar masyarakat mendapat informsi langsung, sehingga mengurangi kepanikan. Tentunya juga mengurangi kabar bohong,” bebernya.

Tangkapan SRR juga bisa ditampilkan dalam bentuk gambar atau grafik. Caranya, jelas Lesto, bagian audio in dan out HT yang digunakan disambungkan ke laptop  atau komputer.

Setelah itu tinggal download aplikasi seismik enterpretur. Maka muncul gambar grafik seperti seismograf.

“Saya menghadapi bencana (gunung meletus) banyak sekali. Sekarang saatnya berperan mengurangi korban. Setidaknya bisa membantu meringankan,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/