29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:58 AM WIB

Warga Swedia Ditemukan Tewas di Kamar Apartemen Bali

MANGUPURA – Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Swedia, Joergen Michael Grankvist, 48, ditemukan tak bernyawa di apartemen tempat tinggalnya di Jalan Sudamala Gang I Nomor 20, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (25/7) pukul 08.30.

 

Informasi yang dihimpun radarbali.id, kematian korban kelahiran Oesterhaninge 28 Maret 1973 itu berawal dari kecurigaan Malaika yang merupakan bos di Lemo Beach Cafe. Malaika menyuruh Dewa Made Oka untuk mengecek korban ke apartemennya.  

 

Namun ketika mau mengecek, korban tak merespons saat ditelepon.  Oka langsung menuju apartemen tempat tinggal korban. Ketika  mengetuk pintu kamar yang saat itu tidak terkunci, tiba-tiba pintunya langsung terbuka.

Oka kaget melihat korban terbaring di sofa. Korban hanya pakai celana.

 

“Saat itu kepala korban mengarah ke selatan. Kakinya putih pucat. Setelah dicek ternyata sudah tak bernyawa,”  tutur Oka sebagaimana disebutkan polisi.

 

Kemudian dari  keterangan dari Ni Made Darti, 35, mengatakan Michael sudah dua hari belakangan tidak pernah terlihat keluar kamar. Selama dua hari itu Made Darti tidak curiga kalau tamu di kamar nomor 1 di apartemen itu meninggal dunia.  

 

“Saya kerja seperti biasa. Saya tidak tahu apa yang terjadi di kamar korban. Memang korban saya tidak pernah lihat keluar kamar dua hari belakangan,” tutur Made Darti.

Mendapati korban sudah meninggal dunia, kejadian itu lalu dilaporkan ke polisi. Pukul 09.45 tim identifikasi dari  Polresta Denpasar mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, di lokasi kejadian ditemukan obat pereda nyeri merek Panadol sebanyak dua strip. Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot, nyeri dan menurunkan demam.

MANGUPURA – Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Swedia, Joergen Michael Grankvist, 48, ditemukan tak bernyawa di apartemen tempat tinggalnya di Jalan Sudamala Gang I Nomor 20, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (25/7) pukul 08.30.

 

Informasi yang dihimpun radarbali.id, kematian korban kelahiran Oesterhaninge 28 Maret 1973 itu berawal dari kecurigaan Malaika yang merupakan bos di Lemo Beach Cafe. Malaika menyuruh Dewa Made Oka untuk mengecek korban ke apartemennya.  

 

Namun ketika mau mengecek, korban tak merespons saat ditelepon.  Oka langsung menuju apartemen tempat tinggal korban. Ketika  mengetuk pintu kamar yang saat itu tidak terkunci, tiba-tiba pintunya langsung terbuka.

Oka kaget melihat korban terbaring di sofa. Korban hanya pakai celana.

 

“Saat itu kepala korban mengarah ke selatan. Kakinya putih pucat. Setelah dicek ternyata sudah tak bernyawa,”  tutur Oka sebagaimana disebutkan polisi.

 

Kemudian dari  keterangan dari Ni Made Darti, 35, mengatakan Michael sudah dua hari belakangan tidak pernah terlihat keluar kamar. Selama dua hari itu Made Darti tidak curiga kalau tamu di kamar nomor 1 di apartemen itu meninggal dunia.  

 

“Saya kerja seperti biasa. Saya tidak tahu apa yang terjadi di kamar korban. Memang korban saya tidak pernah lihat keluar kamar dua hari belakangan,” tutur Made Darti.

Mendapati korban sudah meninggal dunia, kejadian itu lalu dilaporkan ke polisi. Pukul 09.45 tim identifikasi dari  Polresta Denpasar mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, di lokasi kejadian ditemukan obat pereda nyeri merek Panadol sebanyak dua strip. Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot, nyeri dan menurunkan demam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/