29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:16 AM WIB

Tingkatkan Daya Beli, Bupati Giri Prasta Salurkan Hibah Rp96 Miliar Se-Kecamatan Badung

MANGUPURA – Penyerahan bantuan hibah dan BKK kepada masyarakat merupakan salah satu program Pemkab Badung. Hal ini bertujuan melestarikan adat, seni budaya, tradisi dan agama, sekaligus menguatkan daya beli masyarakat. Di samping itu, penyaluran bantuan ini diyakini mampu berefek positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah, terlebih banyak penerima manfaat yang menggunakan bantuan hibah dan BKK untuk pembangunan fisik, sehingga berimplikasi terhadap pergerakan sektor nonformal di Badung.

“Tukang bangunan, toko bangunan, tukang bata atau batu, itu semua bisa bergerak. Sehingga masyarakat yang bergerak di sektor nonformal bisa mendapatkan manfaat nilai ekonomi, sehingga daya beli masyarakat Badung bisa meningkat. Inilah cara saya di Kabupaten Badung dengan memberikan sebuah sentuhan sehingga masyarakat Badung merasakan kebijakan anggaran yang saya terapkan sebagai Bupati di 5 bidang program prioritas yang meliputi sandang, pangan dan papan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, pembangunan bidang adat, agama dan budaya, serta bidang pariwisata,” ucap Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam roadshow penyaluran dana hibah daerah dan BKK untuk masing-masing kecamatan se-Badung, Selasa (25/10).

Turut mendampingi Bupati, Ketua DPRD Badung, Putu Parwata beserta jajaran, Sekda Wayan Adi Arnawa, pimpinan OPD terkait, Kepala BPD Cabang Mangupura, Camat se-Badung, para lurah dan perbekel, para bendesa adat serta perwakilan masyarakat penerima hibah.

Terang Bupati Giri Prasta besaran anggaran dana hibah/BKK di setiap kecamatan berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan setiap wilayah. “Saya melihat berdasarkan kebutuhan. Kalau memang butuh Rp2,6 miliar, ya saya berikan Rp2,6 miliar. Kalau memang hanya butuh Rp50 juta saja, ya cukup Rp50 juta yang saya berikan,” ujarnya.

Di sisi lain, Bupati Giri Prasta mengungkapkan bahwa pelaksanaan program unggulan lain di Badung seperti pemberian insentif untuk petani, saat ini sudah dirancang dengan sedemikian rupa. Dimulai dengan melakukan berbagai pembenahan di bidang infrastruktur pertanian. “Pertanian itu ada hulu, tengah, dan hilir. Maka ketika kita bicara masalah pertanian pangan berkelanjutan, saya kira lahan produktif ini kita harus jaga dengan baik dengan memberikan insurance kepada petani atau semacam ganti rugi ketika petani mengalami gagal panen. Di samping itu, kita juga memberikan bebas pajak. Dan yang paling prinsip yang kami lakukan adalah dengan memberikan insentif kepada petani. Inilah program betul-betul out of the box keluar dari zona nyaman, tapi kami harus bisa lakukan itu. Sehingga ke depannya masyarakat kami tidak ragu menjadi petani. Inilah salah satu motivasi yang saya lakukan bagaimana anak-anak saya di Badung punya cita-cita menjadi petani. Saya kira pola ini yang harus saya lakukan,” terangnya seraya menegaskan bahwa lahan pertanian produktif di Badung dengan luas 8.000 hektar membentang dari Badung ujung utara hingga Badung ujung selatan dipertahankan secara baik dengan melibatkan para stakeholder terkait di bawah pimpinan sekretaris daerah.

Ada pun rincian jumlah dana hibah yang disalurkan oleh Bupati Giri Prasta sebagai berikut. Kecamatan Petang Rp6.230.000.000, Abiansemal Rp10.708.512.000, Mengwi Rp50.175.000.000, Kuta Utara Rp9.190.000.000, Kuta Rp17.730.000.000, Kuta Selatan Rp2.140.000.000. Dana BKK yang disalurkan di Petang Rp197.259.000, Mengwi Rp1.751.029.000, dan Abiansemal Rp775.000.000. (adv/dwi/ken)

MANGUPURA – Penyerahan bantuan hibah dan BKK kepada masyarakat merupakan salah satu program Pemkab Badung. Hal ini bertujuan melestarikan adat, seni budaya, tradisi dan agama, sekaligus menguatkan daya beli masyarakat. Di samping itu, penyaluran bantuan ini diyakini mampu berefek positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah, terlebih banyak penerima manfaat yang menggunakan bantuan hibah dan BKK untuk pembangunan fisik, sehingga berimplikasi terhadap pergerakan sektor nonformal di Badung.

“Tukang bangunan, toko bangunan, tukang bata atau batu, itu semua bisa bergerak. Sehingga masyarakat yang bergerak di sektor nonformal bisa mendapatkan manfaat nilai ekonomi, sehingga daya beli masyarakat Badung bisa meningkat. Inilah cara saya di Kabupaten Badung dengan memberikan sebuah sentuhan sehingga masyarakat Badung merasakan kebijakan anggaran yang saya terapkan sebagai Bupati di 5 bidang program prioritas yang meliputi sandang, pangan dan papan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, pembangunan bidang adat, agama dan budaya, serta bidang pariwisata,” ucap Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam roadshow penyaluran dana hibah daerah dan BKK untuk masing-masing kecamatan se-Badung, Selasa (25/10).

Turut mendampingi Bupati, Ketua DPRD Badung, Putu Parwata beserta jajaran, Sekda Wayan Adi Arnawa, pimpinan OPD terkait, Kepala BPD Cabang Mangupura, Camat se-Badung, para lurah dan perbekel, para bendesa adat serta perwakilan masyarakat penerima hibah.

Terang Bupati Giri Prasta besaran anggaran dana hibah/BKK di setiap kecamatan berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan setiap wilayah. “Saya melihat berdasarkan kebutuhan. Kalau memang butuh Rp2,6 miliar, ya saya berikan Rp2,6 miliar. Kalau memang hanya butuh Rp50 juta saja, ya cukup Rp50 juta yang saya berikan,” ujarnya.

Di sisi lain, Bupati Giri Prasta mengungkapkan bahwa pelaksanaan program unggulan lain di Badung seperti pemberian insentif untuk petani, saat ini sudah dirancang dengan sedemikian rupa. Dimulai dengan melakukan berbagai pembenahan di bidang infrastruktur pertanian. “Pertanian itu ada hulu, tengah, dan hilir. Maka ketika kita bicara masalah pertanian pangan berkelanjutan, saya kira lahan produktif ini kita harus jaga dengan baik dengan memberikan insurance kepada petani atau semacam ganti rugi ketika petani mengalami gagal panen. Di samping itu, kita juga memberikan bebas pajak. Dan yang paling prinsip yang kami lakukan adalah dengan memberikan insentif kepada petani. Inilah program betul-betul out of the box keluar dari zona nyaman, tapi kami harus bisa lakukan itu. Sehingga ke depannya masyarakat kami tidak ragu menjadi petani. Inilah salah satu motivasi yang saya lakukan bagaimana anak-anak saya di Badung punya cita-cita menjadi petani. Saya kira pola ini yang harus saya lakukan,” terangnya seraya menegaskan bahwa lahan pertanian produktif di Badung dengan luas 8.000 hektar membentang dari Badung ujung utara hingga Badung ujung selatan dipertahankan secara baik dengan melibatkan para stakeholder terkait di bawah pimpinan sekretaris daerah.

Ada pun rincian jumlah dana hibah yang disalurkan oleh Bupati Giri Prasta sebagai berikut. Kecamatan Petang Rp6.230.000.000, Abiansemal Rp10.708.512.000, Mengwi Rp50.175.000.000, Kuta Utara Rp9.190.000.000, Kuta Rp17.730.000.000, Kuta Selatan Rp2.140.000.000. Dana BKK yang disalurkan di Petang Rp197.259.000, Mengwi Rp1.751.029.000, dan Abiansemal Rp775.000.000. (adv/dwi/ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/