31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:58 AM WIB

Karena Covid-19, Volume Sampah saat Galungan dan Kuningan Menurun

MANGUPURA – Biasanya pada setiap pelaksanaan Hari Raya Galungan dan Kuningan volume sampah di Badung meningkat. Berbeda pada hari raya di tengah pandemi covid-19, justru volume sampah mengalami penurunan.

 

Kabid Pengelolaan Lingkungan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung AA Gede Dalem mengakui volume sampah saat Hari Raya Galungan dan Kuningan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan kebanyakan penduduk pendatang pulang ke daerah asalnya.

 

“Dari catatan kami saat Galungan sampah yang kami angkut ada penurunan sekitar 20 persen. Terutama pada lingkungan yang banyak penduduk pendatang yang tidak asli Badung,” terang Gung Dalem  dikonfirmasi, Minggu (25/4). 

 

Bahkan sambungnya, volume sampah sudah berkurang sehari sebelum galungan.  Namun sampah paling banyak dihasilkan dari pemukiman penduduk pendatang. Sementara untuk di daerah pedesaan volume sampah relatif sedikit bahkan jarang ditemukan.

 

“Sampah yang biasanya kami angkut itu dari kecamatan Mengwi ke selatan. Untuk di daerah desa kebanyakan membuang sampahnya ke tegalan,” bebernya. 

 

Selama hari raya kuningan volume sampah juga mengalami penurunan. Namun jumlah penurunan tersebut tidak sebanyak saat Hari Raya Galungan. Dari volume sampah yang biasanya masuk ke TPA 130 ton, kini hanya mencapai 127 ton.

 

“Kami dari DLHK mengangkut sampah sebanyak 44,17 ton, sisanya dari petugas lain dan mencapai 127 ton sampah yang masuk ke TPA dari Kabupaten Badung,” ungkapnya.

 

 

Menurutnya, sampah hari raya paling banyak di daerah Kerobokan dan Jimbaran. Berdasarkan pencatatan, volume sampah di daerah tersebut mencapai 1,1 ton.

 

“Saat ini menurunnya sedikit, relatif hampir sama dengan hari biasa. Tapi hariannya di Badung bisa sampai lebih 130 ton,” pungkasnya.

 

MANGUPURA – Biasanya pada setiap pelaksanaan Hari Raya Galungan dan Kuningan volume sampah di Badung meningkat. Berbeda pada hari raya di tengah pandemi covid-19, justru volume sampah mengalami penurunan.

 

Kabid Pengelolaan Lingkungan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung AA Gede Dalem mengakui volume sampah saat Hari Raya Galungan dan Kuningan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan kebanyakan penduduk pendatang pulang ke daerah asalnya.

 

“Dari catatan kami saat Galungan sampah yang kami angkut ada penurunan sekitar 20 persen. Terutama pada lingkungan yang banyak penduduk pendatang yang tidak asli Badung,” terang Gung Dalem  dikonfirmasi, Minggu (25/4). 

 

Bahkan sambungnya, volume sampah sudah berkurang sehari sebelum galungan.  Namun sampah paling banyak dihasilkan dari pemukiman penduduk pendatang. Sementara untuk di daerah pedesaan volume sampah relatif sedikit bahkan jarang ditemukan.

 

“Sampah yang biasanya kami angkut itu dari kecamatan Mengwi ke selatan. Untuk di daerah desa kebanyakan membuang sampahnya ke tegalan,” bebernya. 

 

Selama hari raya kuningan volume sampah juga mengalami penurunan. Namun jumlah penurunan tersebut tidak sebanyak saat Hari Raya Galungan. Dari volume sampah yang biasanya masuk ke TPA 130 ton, kini hanya mencapai 127 ton.

 

“Kami dari DLHK mengangkut sampah sebanyak 44,17 ton, sisanya dari petugas lain dan mencapai 127 ton sampah yang masuk ke TPA dari Kabupaten Badung,” ungkapnya.

 

 

Menurutnya, sampah hari raya paling banyak di daerah Kerobokan dan Jimbaran. Berdasarkan pencatatan, volume sampah di daerah tersebut mencapai 1,1 ton.

 

“Saat ini menurunnya sedikit, relatif hampir sama dengan hari biasa. Tapi hariannya di Badung bisa sampai lebih 130 ton,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/