29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:33 AM WIB

BMKG: Gempa Buleleng Akibat Aktivitas Sesar Seririt

DENPASAR – BMKG Wilayah III Denpasar memberikan catatan penting terkait gempa bumi yang terjadi Buleleng, Rabu (27/5) siang.

Menurut Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasa Drs. M. Taufik Gunawan Dipl SEIS, gempa bumi jenis tektonik itu terjadi pukul 11.52 Wita.

Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,4 SR. Episenter terletak pada koordinat 8,23 LS dan 114,95 BT.

“Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 Km barat daya Buleleng Bali pada kedalaman 10 km,” kata Taufik Gunawan.

Berdasar jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar Seririt.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme naik dengan kombinasi geser,” terangnya.

Sementara, dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Buleleng, Denpasar, Badung, dan Tabanan. 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya. Untuk gempa susulan dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Untuk itu BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

DENPASAR – BMKG Wilayah III Denpasar memberikan catatan penting terkait gempa bumi yang terjadi Buleleng, Rabu (27/5) siang.

Menurut Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasa Drs. M. Taufik Gunawan Dipl SEIS, gempa bumi jenis tektonik itu terjadi pukul 11.52 Wita.

Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,4 SR. Episenter terletak pada koordinat 8,23 LS dan 114,95 BT.

“Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 Km barat daya Buleleng Bali pada kedalaman 10 km,” kata Taufik Gunawan.

Berdasar jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar Seririt.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme naik dengan kombinasi geser,” terangnya.

Sementara, dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Buleleng, Denpasar, Badung, dan Tabanan. 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya. Untuk gempa susulan dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Untuk itu BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/