32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:55 PM WIB

Tsunami Terjang Banten, 9 Sirene Deteksi Dini di Bali Berjalan Normal

DENPASAR – Letusan anak Gunung Krakatau beberapa hari lalu memicu terjadinya tsunami di Selat Sunda. Wilayah pesisir paling terkena dampak dari musibah ini.

Mulai dari Tanjung Lesung di Lampung Utara dan Pandeglang di Banten. Ratusan korban berjatuhan dalam musibah ini.

Umumnya tsunami dipicu gempabumi di dasar laut. Sebelum Selat Sunda, tsunami sempat Palu, Sulawesi Tengah. Bagaimana dengan potensi tsunami di Bali?

Dikutip dari berbagai literatur, daerah Bali merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Pengaruh tektonik utama Pulau Bali didominasi oleh tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. 

Tumbukan ini menyebabkan timbulnya pusat-pusat gempabumi di zona subduksi dan pusat­-pusat gempabumi akibat patahan naik belakang busur di utara Bali.

Bali sendiri sangat rawan gempabumi yang ditunjukkan dengan catatan sejarah gempabumi merusak pada masa lampau.

Selain rawan gempabumi, Bali juga rawan ancaman tsunami. Namun, ada beberapa syarat gempa bisa memicu terjadinya tsunami.

Pertama, pusat gempabumi terjadi di laut. Kedua, gempabumi yang terjadi memiliki magnitudo besar, lebih dari 7,0 Skala Richter.

Ketiga, kedalaman gempabumi harus dangkal, kurang dari 70 kilometer. Terakhir, patahan yang terbentuk merupakan patahan vertikal dengan dimensi sesar yang berukuran besar.

Sesuai dengan syarat terjadinya tsunami tersebut maka ada beberapa fakta potensi tsunami di daerah Bali.

Mayoritas gempabumi di daerah Bali berpusat di laut. Pulau Bali merupakan bagian dari rangkaian busur kepulauan sehingga dominasi pusat gempabumi lebih banyak terjadi di laut.

Peta seismisitas daerah Bali menunjukkan bahwa persebaran aktivitas gempabumi lebih banyak terjadi di laut daripada di daratan.

Peta tektonik menunjukkan keberadaan dua generator gempabumi untuk daerah Bali yang terletak di lautan, yaitu: zona megathrust di Samudera Hindia di selatan dan sesar naik belakang busur terletak di Laut Bali di utara.

Tingginya aktivitas seismik di laut menjadikan daerah Bali dan sekitarnya sebagai kawasan rawan  tsunami.

Dalam sejarahnya, gempa besar beberapa kali terjadi di Bali. Seperti gempabumi tahun 1968 yang tercatat sebesar 7,2 SR; tahun 1985 sebesar 6,8 SR, dan 2011 sebesar 6,8 SR.

Melihat potensi seperti itu, sirine peringatan dini tsunami (InaTEWS) penting ditempatkan di seluruh Bali sebagai salah satu alat untuk memperingatkan warga Bali dari bahaya tsunami.

Karena itu, berbarengan dengan tsunami di Selat Sunda, UPT Pusdalops PB BPBD Bali menguji sirine, apakah berfungsi normal atau tidak.

Sirene diuji coba Rabu (26/12) kemarin pukul 10.00. Operator sirene di UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali mendahului uji coba sirene

dengan pemberitahuan ke publik (public announcement) bahwa akan diadakan uji coba sirene peringatan dini tsunami. Di Bali sendiri ada 10 sirine peringatan dini tsunami (InaTEWS).

Masing-masing di Seminyak, Kuta, Kedonganan, Tanjung Benoa, BTDC, Sanur, Serangan, Tanah Lot, dan Seririt – Buleleng. Hasilnya, semua sirene berjalan normal.

DENPASAR – Letusan anak Gunung Krakatau beberapa hari lalu memicu terjadinya tsunami di Selat Sunda. Wilayah pesisir paling terkena dampak dari musibah ini.

Mulai dari Tanjung Lesung di Lampung Utara dan Pandeglang di Banten. Ratusan korban berjatuhan dalam musibah ini.

Umumnya tsunami dipicu gempabumi di dasar laut. Sebelum Selat Sunda, tsunami sempat Palu, Sulawesi Tengah. Bagaimana dengan potensi tsunami di Bali?

Dikutip dari berbagai literatur, daerah Bali merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Pengaruh tektonik utama Pulau Bali didominasi oleh tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. 

Tumbukan ini menyebabkan timbulnya pusat-pusat gempabumi di zona subduksi dan pusat­-pusat gempabumi akibat patahan naik belakang busur di utara Bali.

Bali sendiri sangat rawan gempabumi yang ditunjukkan dengan catatan sejarah gempabumi merusak pada masa lampau.

Selain rawan gempabumi, Bali juga rawan ancaman tsunami. Namun, ada beberapa syarat gempa bisa memicu terjadinya tsunami.

Pertama, pusat gempabumi terjadi di laut. Kedua, gempabumi yang terjadi memiliki magnitudo besar, lebih dari 7,0 Skala Richter.

Ketiga, kedalaman gempabumi harus dangkal, kurang dari 70 kilometer. Terakhir, patahan yang terbentuk merupakan patahan vertikal dengan dimensi sesar yang berukuran besar.

Sesuai dengan syarat terjadinya tsunami tersebut maka ada beberapa fakta potensi tsunami di daerah Bali.

Mayoritas gempabumi di daerah Bali berpusat di laut. Pulau Bali merupakan bagian dari rangkaian busur kepulauan sehingga dominasi pusat gempabumi lebih banyak terjadi di laut.

Peta seismisitas daerah Bali menunjukkan bahwa persebaran aktivitas gempabumi lebih banyak terjadi di laut daripada di daratan.

Peta tektonik menunjukkan keberadaan dua generator gempabumi untuk daerah Bali yang terletak di lautan, yaitu: zona megathrust di Samudera Hindia di selatan dan sesar naik belakang busur terletak di Laut Bali di utara.

Tingginya aktivitas seismik di laut menjadikan daerah Bali dan sekitarnya sebagai kawasan rawan  tsunami.

Dalam sejarahnya, gempa besar beberapa kali terjadi di Bali. Seperti gempabumi tahun 1968 yang tercatat sebesar 7,2 SR; tahun 1985 sebesar 6,8 SR, dan 2011 sebesar 6,8 SR.

Melihat potensi seperti itu, sirine peringatan dini tsunami (InaTEWS) penting ditempatkan di seluruh Bali sebagai salah satu alat untuk memperingatkan warga Bali dari bahaya tsunami.

Karena itu, berbarengan dengan tsunami di Selat Sunda, UPT Pusdalops PB BPBD Bali menguji sirine, apakah berfungsi normal atau tidak.

Sirene diuji coba Rabu (26/12) kemarin pukul 10.00. Operator sirene di UPT Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali mendahului uji coba sirene

dengan pemberitahuan ke publik (public announcement) bahwa akan diadakan uji coba sirene peringatan dini tsunami. Di Bali sendiri ada 10 sirine peringatan dini tsunami (InaTEWS).

Masing-masing di Seminyak, Kuta, Kedonganan, Tanjung Benoa, BTDC, Sanur, Serangan, Tanah Lot, dan Seririt – Buleleng. Hasilnya, semua sirene berjalan normal.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/