DENPASAR – Terminal di Kota Denpasar seperti mati suri. Hal itu karena sepinya pengguna angkutan umum. Sehingga terminal menjadi sepi dan ada beberapa yang berubah menjadi pasar.
Dewan pun mendesak Pemerintah Kota Denpasar agar untuk membuat kajian terkait terminal yang sepi ini.
Anggota DPRD Kota Denpasar AA Ngurah Widiada mengatakan, Denpasar adalah kota yang sempit dan banyak terdapat terminal baik itu formal maupun tempat berhentinya para angkutan.
Tapi, sekarang bisa dilihat seperti di Terminal Kreneng, Terminal Tegal Sari maupun Ubung sangat sepi penumpang. Menurutnya, harus dikaji ulang layak tidak dipertahankan.
“Seharusnya Pemkot berani memutuskan strategi berjangka panjang. Income tidak memadai. Nah, sudah sepatutnya dicari ahli perkotaan.
Kota ini sempit. Petugas tidak tegas menindak yang parkir di bahu jalan yang menyebabkan kemacetan,” ujar politisi Nasdem ini.
Menurutnya, kemacetan di Kota Denpasar seperti tidak ada hentinya. Sekarang dibutuhkan solusi berupa kajian.
Pihaknya sebagai dewan tidak bisa memutuskan harus diapakan terminal-terminal ini. Tapi, dengan adanya kajian pasti bisa mengambil keputusan bagaimana nasib terminal –terminal ini apakah layak dipertahankan atau tidak.
Meski, tidak bisa dihindari segala keputusan pasti harus ada konsekuensinya. “ Pasti ada saja reaksi kalau terminal ini dikembangkan maupun.
Menurut saya harus ada kajian kami melihat terminal sudah tidak layak. Banyak terminal ini harus ada plan A dan B. Tentu memberikan kenyamanan.
Harus rela kalau hilang income. Tapi harus ada kontribusi baru. Yang expert ini harus mengajak ahli perkotaan membuat kajian,” imbuhnya.
Dia berharap secepatnya harus ada kejelasan terkait terminal yang sepi, untuk kemajuan Kota Denpasar. Ditambah lagi, Pemerintah Kota Denpasar harus memperbaiki infrastruktur.