29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 20:43 PM WIB

Terbantu Saat Gagal Penen, Ratusan Petani Masih Menunggu Asuransi

GIANYAR- Program Asuransi Usaha Produksi Tani (AUPT) masih dinantikan para petani di kabupaten Gianyar. Namun, hingga Maret ini link pendaftaran untuk mengikuti premi asuransi belum dibuka dari Kementerian Pertanian.

 

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Gianyar, Wayan Suarta mengaku petani masih menunggu asuransi dibuka. “Sejumlah petani masih berharap program tersebut bisa berlanjut di Tahun 2022,” ujarnya, Sabtu (12/3).

 

Pada tahun 2021 lalu, peserta AUPT pada lahan seluas 126 hektare lebih. Sedangkan untuk asuransi diikuti sebanyak 700 petani di tujuh subak yang ada di Gianyar. Dari tujuh subak tersebut, lima subak ada di Kecamatan Tegalalang, satu subak di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud dan Subak Temesi di Kecamatan Gianyar. 

 

Pada 2021, ada lahan yang mengalami kerusakan sampai gagal panen. Jumlahnya seluas 19 hektare dan seluruh petani yang mengalami kerusakan itu, sudah mendapat klaim.

 

“Klaim total yang dicairkan lebih dari Rp 155,8 juta. Kerusakan lahan pertanian diserang hama tikus dan tungro,” ungkapnya.

 

Kerusakan terparah dialami Subak Umadalem di Desa Tegalalang seluas 7 hektare. Lanjut dia, program AUTP ini setiap peserta cukup membayar Rp 36 ribu untuk per hektare lahan pertanian. Dari pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 144 ribu. “Pendaftaran dilakukan 30 hari sebelum masa tanam padi,” ujarnya. 

 

Pada masa tanam sebelumnya, pada subak di Kecamatan Tegallalang pernah terjadi gagal seluas 46,47 hektare. Di Gianyar mencapai 1 hektare dan Tampaksiring mencapai 3,14 hektare. “Semua peserta AUTP sudah mendapatkan klaim. Dimana per hektare mendapat klaim Rp 6 juta,” jelasnya lagi. 

 

Jumlah klaim tergantung tingkat kerusakan tanaman. Mulai dari 50 persen sampai 100 persen kerusakan mendapat klaim asuransi. Untuk luas lahan pertanian di Gianyar seluas 13.474 hektare dengan jumlah petani sekitar 28 ribu orang.

 

GIANYAR- Program Asuransi Usaha Produksi Tani (AUPT) masih dinantikan para petani di kabupaten Gianyar. Namun, hingga Maret ini link pendaftaran untuk mengikuti premi asuransi belum dibuka dari Kementerian Pertanian.

 

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Gianyar, Wayan Suarta mengaku petani masih menunggu asuransi dibuka. “Sejumlah petani masih berharap program tersebut bisa berlanjut di Tahun 2022,” ujarnya, Sabtu (12/3).

 

Pada tahun 2021 lalu, peserta AUPT pada lahan seluas 126 hektare lebih. Sedangkan untuk asuransi diikuti sebanyak 700 petani di tujuh subak yang ada di Gianyar. Dari tujuh subak tersebut, lima subak ada di Kecamatan Tegalalang, satu subak di Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud dan Subak Temesi di Kecamatan Gianyar. 

 

Pada 2021, ada lahan yang mengalami kerusakan sampai gagal panen. Jumlahnya seluas 19 hektare dan seluruh petani yang mengalami kerusakan itu, sudah mendapat klaim.

 

“Klaim total yang dicairkan lebih dari Rp 155,8 juta. Kerusakan lahan pertanian diserang hama tikus dan tungro,” ungkapnya.

 

Kerusakan terparah dialami Subak Umadalem di Desa Tegalalang seluas 7 hektare. Lanjut dia, program AUTP ini setiap peserta cukup membayar Rp 36 ribu untuk per hektare lahan pertanian. Dari pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 144 ribu. “Pendaftaran dilakukan 30 hari sebelum masa tanam padi,” ujarnya. 

 

Pada masa tanam sebelumnya, pada subak di Kecamatan Tegallalang pernah terjadi gagal seluas 46,47 hektare. Di Gianyar mencapai 1 hektare dan Tampaksiring mencapai 3,14 hektare. “Semua peserta AUTP sudah mendapatkan klaim. Dimana per hektare mendapat klaim Rp 6 juta,” jelasnya lagi. 

 

Jumlah klaim tergantung tingkat kerusakan tanaman. Mulai dari 50 persen sampai 100 persen kerusakan mendapat klaim asuransi. Untuk luas lahan pertanian di Gianyar seluas 13.474 hektare dengan jumlah petani sekitar 28 ribu orang.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/