AMLAPURA- Kondisi jalan Gelanggang Olahraga (GOR) Gunung Agung yang berlokasi di Jalan Untung Suropati semakin memprihatinkan. Itu terlihat dari fasilitas jalan paving di sebelah barat.
Akibat tergerus luaapan air sungai yang ada di utara, mengakibatkan jalan tersebut berlubang. Bahkan diameter masing-masing lubang mencapai 3 meter dengan kedalaman lubang sekitar 5 meter. Praktis jalan yang sudah dalam kondisi rusak parah itu tak bisa dilewati kendaraan maupun orang. Karena selain kondisi jalan berlubang, jalan tersebut juga ditutup tanah hingga ditumbuhi rumput liar. Belum lagi dialiri air yang membuat jalan tersebut terbengkalai karena tak kunjung diperbaiki.
Padahal, Gor Gunung Agung akan menjadi tuan rumah Porprov November 2022 untuk dua cabang olahraga. Yakni Wushu dan Panjat Tebing.
Belum lagi beberapa fasiltas gor yang masih banyak perlu pembenahan. Salah satunya keberadaan kolam renang yang nyaris tak pernah tersentuh biaya pemeliharaan.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna mengaku belum bisa melakukan perbaikan dalam waktu dekat. Pihaknya masih menunggu kajian dari Dinas PUPR Karangasem. Mengingat perbaikan harus dilakukan dari hulu. Yakni perbaikan drainase pada aliran sungai yang berada di utara gor.
“Air meluap karena hujan lebat waktu itu. Drainase di utara jebol. Sehingga aliran air sungai meluap ke rumah warga dan juga masuk menggerus jalan di sebalah barat gor,” ujarnya dikonfirmasi Kamis (12/5).
Pihaknya bersama Dinas PUPR telah turun ke lapangan untuk melihat langsung bagian-bagian yang harus diperbaiki. “Kalau sekarang diperbaiki, akan sia-sia. Karena di hulu itu masalahnya. Ini kewenangan PUPR yang akan memperbaiki,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Karangasem Wedasmara membenarkan, sumber masalah ada pada drainase yang berada di utara gor. Dia menyebut, awal meluapnya air sungai karena ada penutupan drainase di Jalan Untung Surapati. Saat kondisi hujan lebat beberapa waktu lalu yang membuat volume air meningkat, mengakibatkan drainase tersebut jebol hingga air sungai meluap. “Itu sampai ke pemukiman warga,” sebutnya.
Dinas PUPR pun akan mengajukan anggaran perencanaan pada anggaran perubahan. Selanjutnya, di tahun 2023 mendatang baru akan dilakukan perbaikan. “Kami mengajukan anggaran perbaikan senilai Rp 400 juta,” terangnya.
Perbaikan tersebut berupa normalisasi sungai. Dimana nantinya bangunan-bangunan milik warga yang menutup drainase akan dilakukan pembongkaran. Sehingga aliran tersebut bisa kembali difungsikan seperti awal.
“Kami juga sudah lakukan sosialisasi ke warga. Dan warga setempat setuju. Bangunan-bangunan yang ada bukan berupa rumah tinggal, tapi hanya berupa teras dan tempat jualan,” tandasnya. (zul)