28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:16 AM WIB

Dewa Ratu! Padi di Subak Jatiluwih Diserbu Tikus

TABANAN – Sejumlah petani di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan,  mulai khawatir dengan kondisi tanaman padi mereka. Pasalnya tanaman padi mereka diserang hama tikus.

Serangan hama tikus tersebut mengakibatkan tanaman padi mereka terancam gagal panen.  Salah seorang petani di Subak Jatiluwih, I Gede Putu Suparka,  mengaku sudah bulan hama tikus ini menyerang tanaman padi miliknya seluas 18 are di Subak Jatiluwih.

Tanaman padi yang diserang dengan usai satu bulan sampai dua bulan.  “Bulan Oktober ini lumayan keras serangan. Hama tikus memakan batang padi, sehingga sulit untuk tumbuh,” jelasnya, saat  ditemui di lahan pertanian Subak Jatiluwih, Sabtu (15/10).

Suparka menyebut dirinya belum bisa berbuat banyak mencegah serangan hama tikus ini, baru sebatas membasmi hama tikus pada tanaman padi miliknya dengan cara manual. Yakni mengurangi air tanaman padi, baru membersihkan hama tikus di tanaman padi.

“Hama itu yang kami bisa lakukan. Membasmi hama tikus ini dengan membunuh mencari tikus di tanaman padi,” jelasnya.

Pembersihan hama tikus seperti ini hampir setiap Minggu dilakukan, namun juga belum mampu mengurangi hama tikus yang menyerang padi miliknya jenis IR 64.

Serangan hama tikus ini akan berpengaruh terhadap hasil produksi padi miliknya.  “Kalau 18 are kami dapat sekitar 1 ton produksi padi kering. Sekarang karena ada hama tikus bisa gagal panen atau kurang produksi kami,” ungkapnya.

Sementara itu Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra juga tak memungkiri soal serangan hama tikus yang berada di subak Jatiluwih.   Serangan hama tikus ini terjadi setiap musim tanam. “Kalau sudah musim tanam serangan hama tikus ini pasti muncul. Mudah-mudahan tidak parah tahun ini,” akunya.

Mustra menyebut dari luasan 227,41 hektare memang tidak semua tanaman padi di subak Jatiluwih terserang hama tikus. Serangan hama tikus ini masih menyebar.

Misalnya,  dalam luasan satu dua are lahan pertanian, paling tanaman padi yang diserang sekitar 1 are. Artinya tidak semua, namun tetap patut pihaknya waspadai.

Mengantisipasi serang hama itu, para petani masih menggunakan cara manual dengan membersihkan pematang sawah. Memburu tikus satu per satu.

“Kalau kami pakai racun tikus belum berani. Karena subak di Jatiluwih orientasinya padi organik. Sehingga masih cara manual kami lakukan pencegahan,” ungkapnya.

Dengan serangan hama tikus ini pihaknya berharap Dinas Pertanian Tabanan agar turun dan memberikan solusi kepada petani. “Harapan kami ada solusi, biar petani tidak alami gagal panen akibat serangan hama tikus,” pungkasnya. (juliadi)

 

TABANAN – Sejumlah petani di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan,  mulai khawatir dengan kondisi tanaman padi mereka. Pasalnya tanaman padi mereka diserang hama tikus.

Serangan hama tikus tersebut mengakibatkan tanaman padi mereka terancam gagal panen.  Salah seorang petani di Subak Jatiluwih, I Gede Putu Suparka,  mengaku sudah bulan hama tikus ini menyerang tanaman padi miliknya seluas 18 are di Subak Jatiluwih.

Tanaman padi yang diserang dengan usai satu bulan sampai dua bulan.  “Bulan Oktober ini lumayan keras serangan. Hama tikus memakan batang padi, sehingga sulit untuk tumbuh,” jelasnya, saat  ditemui di lahan pertanian Subak Jatiluwih, Sabtu (15/10).

Suparka menyebut dirinya belum bisa berbuat banyak mencegah serangan hama tikus ini, baru sebatas membasmi hama tikus pada tanaman padi miliknya dengan cara manual. Yakni mengurangi air tanaman padi, baru membersihkan hama tikus di tanaman padi.

“Hama itu yang kami bisa lakukan. Membasmi hama tikus ini dengan membunuh mencari tikus di tanaman padi,” jelasnya.

Pembersihan hama tikus seperti ini hampir setiap Minggu dilakukan, namun juga belum mampu mengurangi hama tikus yang menyerang padi miliknya jenis IR 64.

Serangan hama tikus ini akan berpengaruh terhadap hasil produksi padi miliknya.  “Kalau 18 are kami dapat sekitar 1 ton produksi padi kering. Sekarang karena ada hama tikus bisa gagal panen atau kurang produksi kami,” ungkapnya.

Sementara itu Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra juga tak memungkiri soal serangan hama tikus yang berada di subak Jatiluwih.   Serangan hama tikus ini terjadi setiap musim tanam. “Kalau sudah musim tanam serangan hama tikus ini pasti muncul. Mudah-mudahan tidak parah tahun ini,” akunya.

Mustra menyebut dari luasan 227,41 hektare memang tidak semua tanaman padi di subak Jatiluwih terserang hama tikus. Serangan hama tikus ini masih menyebar.

Misalnya,  dalam luasan satu dua are lahan pertanian, paling tanaman padi yang diserang sekitar 1 are. Artinya tidak semua, namun tetap patut pihaknya waspadai.

Mengantisipasi serang hama itu, para petani masih menggunakan cara manual dengan membersihkan pematang sawah. Memburu tikus satu per satu.

“Kalau kami pakai racun tikus belum berani. Karena subak di Jatiluwih orientasinya padi organik. Sehingga masih cara manual kami lakukan pencegahan,” ungkapnya.

Dengan serangan hama tikus ini pihaknya berharap Dinas Pertanian Tabanan agar turun dan memberikan solusi kepada petani. “Harapan kami ada solusi, biar petani tidak alami gagal panen akibat serangan hama tikus,” pungkasnya. (juliadi)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/