DENPASAR – Bali telah memasuki awal musim hujan tetapi tidak merata. Tak heran, akibat cuaca ekstrem hujan lebat mengakibatkan terjadi sejumlah bencana alam. Masyarakat tetap diminta untuk selalu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menerangkan bahwa kondisi cuaca saat ini umum berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang secara tidak merata di Bali bagian tengah dan timur. Suhu udara berkisar antara 22-23 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 65-95 persen.
Angin umumnya bertiup dari arah Tenggara-Berat Daya dengan kecepatan berkisar antara 5-34 kilometer per jam. Tinggi gelombang di perairan Utara Bali berkisar antara 0,25-1,5 meter, perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75-3 meter, Selat Bali berkisar antara 0,5- 2,5 meter dan Selat Lombok berkisar antara 0,5-2,5 meter.
“Kondisi ini disebabkan secara umum sebagian besar wilayah Bali telah memasuki awal musim hujan. Indeks ENSO di NINO 3.4: -0,64 dan Indeks SOI : +19,5, kondisi ini menunjukkan suplai air bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat sehingga potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur signifikan,” jelasnya, Sabtu (15/10).
Lebih lanjut, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-30 derajat celcius. Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Bali. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 mb (1500 meter).
Namun untuk prediksi cuaca tiga hari kedepan secara umum berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang secara tidak merata di Bali bagian timur, tengah, barat dan selatan. Angin umumnya bertiup dari arah Tenggara-Selatan dengan kecepatan berkisar antara 6-32 kilometer per jam.
Tinggi gelombang laut di Perairan Utara bali berkisar antara 0,25-2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75-2,5 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5- 2,5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5-2,5 meter.
“Kami telah mengeluarkan peringatan dini yakni waspada potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia Selatan Bali. Selain itu kepada masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali,” pungkasnya. (made dwija putra/radar bali)