SEMARAPURA- Warga Desa Jungutbatu, Nusa Penida mengaku senang saat harga rumput laut naik. Dari sebelumnya rumput laut kering berkisar Rp 15 ribu-Rp 18 ribu per kg, naik menjadi Rp 30 ribu per kg.
“Saya kurang tahu kenapa bisa naik harganya. Di sini ada pengepul yang langsung mengambil rumput laut ke petani,” ujar petani rumput laut asal Desa Jungutbatu, Wayan Mustiani, 42, saat ditemui ketika memanen rumput laut di Pantai Desa Jungutbatu, Nusa Penida, Minggu (20/2).
Mustiani mengatakan, harga rumput laut yang melambung tinggi menarik minat banyak warga Jungutbatu untuk membudidayakan rumput laut. “Karena harga rumput laut mahal, sekarang semakin banyak yang budidaya rumput laut. Sebelumnya tidak sebanyak ini,” kata Mustiani.
Namun, di tengah meningkatnya harga rumput laut, hasil panen rumput laut kurang maksimal. Diduga karena suhu air laut meningkat. Warna hijau rumput laut memudar. Begitu juga dengan kondisi batangnya lebih kecil. Bahkan ada yang busuk. “Apalagi setelah dijemur, akan lebih ringan dibandingkan dengan rumput laut sehat. Kalau air laut dingin, hasil panen rumput lautnya bagus. Warna rumput lautnya hijau pekat,” bebernya.
“Sepertinya baru-baru ini terjadi. Karena saat panen 20 hari yang lalu, hasilnya masih bagus. Panen rumput laut itu 20 hari sekali,” imbuhnya.
Mustiani berharap panen rumput laut bisa kembali maksimal. Mengingat dia yang sebelumnya sebagai pemilik restoran itu, kini hanya bisa mengandalkan hasil dari budidaya rumput laut. “Sejak pandemi saya budidaya rumput laut,” tandasnya.