31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 10:34 AM WIB

Pengemis Bawa HP Android Ditangkap di Ubud

GIANYAR – Sebanyak 22 pengemis berkedok pedagang asongan ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar. Mereka beraksi di kawasan wisata Ubud. Yang mengejutkan, sebagian besar pengemis membawa Handphone (HP) Android.

Sekretaris Dinas Sosial, Nurwidyaswanto, menyatakan para pengemis itu merupakan hasil tangkapan dari Satpol PP kemudian diserahkan ke Dinas Sosial. “Mereka semuanya wajah lama. Ada 15 anak-anak dan 7 dewasa,” ujarnya, Rabu (20/4). 

Pengemis asal Munti, Kabupaten Karangasem itu sesuai prosedur harus dipulangkan ke daerah asal mereka untuk diberikan pembinaan. Namun saat proses pemulangan, tampak sejumlah pengemis yang tertangkap mengeluarkan HP Android.

Pengemis dewasa tampak mengutak-atik HP. Begitu pula anak-anak yang diajak tampak menyimak HP yang dibawa. Fenomena pengemis membawa HP itu dibenarkan. “Hampir semuanya bawa HP,” ujarnya.

Para pengemis itu diduga malas mencari pekerjaan atau usaha. Mereka sengaja ke Ubud dengan modus menjadi pedagang asongan. “Modus mereka jualan tisu, gelang, tali masker. Juga jualan bawang. Tapi kalau tidak ada yang beli mereka minta-minta, siyu pak (seribu pak, red),” jelasnya.

Pihak Dinas Sosial sempat menanyakan maksud si pengemis beraksi di Gianyar. Ternyata salah satu dari mereka bisa meraup hasil sampai Rp 50 ribu. 

Lanjut dia, banyaknya gelombang pengemis ke Gianyar, membuat Dinas Sosial harus bolak-balik memulangkan mereka. “Bulan ini kami baru dua kali memulangkan mereka,” terangnya.

Di bagian lain, mengenai keberadaan pengemis, Kepala Satpol PP Gianyar, Made Watha, mengaku sudah intens melakukan penertiban. Meski begitu, pengemis tetap berdatangan. “Itu seiring peningkatan kunjungan wisata ke Ubud, dimanfaatkan para pengemis,” ujarnya.

Karena sampai berulang kali diamankan, Kepala Satpol berkumis itu sampai hafal wajah mereka. “Mereka rata-rata wajah lama. Kami amankan dan serahkan ke Dinas Sosial supaya diberikan pemahaman, pembinaan, supaya tidak begitu lagi,” pungkasnya. 

GIANYAR – Sebanyak 22 pengemis berkedok pedagang asongan ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar. Mereka beraksi di kawasan wisata Ubud. Yang mengejutkan, sebagian besar pengemis membawa Handphone (HP) Android.

Sekretaris Dinas Sosial, Nurwidyaswanto, menyatakan para pengemis itu merupakan hasil tangkapan dari Satpol PP kemudian diserahkan ke Dinas Sosial. “Mereka semuanya wajah lama. Ada 15 anak-anak dan 7 dewasa,” ujarnya, Rabu (20/4). 

Pengemis asal Munti, Kabupaten Karangasem itu sesuai prosedur harus dipulangkan ke daerah asal mereka untuk diberikan pembinaan. Namun saat proses pemulangan, tampak sejumlah pengemis yang tertangkap mengeluarkan HP Android.

Pengemis dewasa tampak mengutak-atik HP. Begitu pula anak-anak yang diajak tampak menyimak HP yang dibawa. Fenomena pengemis membawa HP itu dibenarkan. “Hampir semuanya bawa HP,” ujarnya.

Para pengemis itu diduga malas mencari pekerjaan atau usaha. Mereka sengaja ke Ubud dengan modus menjadi pedagang asongan. “Modus mereka jualan tisu, gelang, tali masker. Juga jualan bawang. Tapi kalau tidak ada yang beli mereka minta-minta, siyu pak (seribu pak, red),” jelasnya.

Pihak Dinas Sosial sempat menanyakan maksud si pengemis beraksi di Gianyar. Ternyata salah satu dari mereka bisa meraup hasil sampai Rp 50 ribu. 

Lanjut dia, banyaknya gelombang pengemis ke Gianyar, membuat Dinas Sosial harus bolak-balik memulangkan mereka. “Bulan ini kami baru dua kali memulangkan mereka,” terangnya.

Di bagian lain, mengenai keberadaan pengemis, Kepala Satpol PP Gianyar, Made Watha, mengaku sudah intens melakukan penertiban. Meski begitu, pengemis tetap berdatangan. “Itu seiring peningkatan kunjungan wisata ke Ubud, dimanfaatkan para pengemis,” ujarnya.

Karena sampai berulang kali diamankan, Kepala Satpol berkumis itu sampai hafal wajah mereka. “Mereka rata-rata wajah lama. Kami amankan dan serahkan ke Dinas Sosial supaya diberikan pemahaman, pembinaan, supaya tidak begitu lagi,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/