27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 4:21 AM WIB

PDAM Mati, Warga Desa Saba Kesulitan Air Bersih

GIANYAR – Warga Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh mengeluh karena kesulitan mendapatkan air bersih, Sabtu (25/6). Sejak pagi hari, air Perumda Tirta Sanjiwani (PDAM) mati total. Warga kesulitan memenuhi keperluan dapur dan mandi.

 

Salah satu warga Banjar Banda, Desa Saba mengeluh situasi itu berlangsung mendadak tanpa pemberitahuan. “Tidak ada pemberitahuan dari kemarin, kalau ada kita bisa nampung dulu,” keluhnya.

 

Warga terpaksa mengambil air ke sungai untuk memenuhi keperluan mereka. Untuk mandi bisa dilakukan di sungai. Namun untuk dapur, warga harus menggunakan otot untuk mengangkut air. “Yang kuat bisa angkat beban air. Kalau yang tidak, kasihan ini bolak-balik ambil air,” jelasnya.

 

Menanggapi situasi itu, Direktur Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kencana, mengatakan, matinya air disebakan adanya kerusakan pompa di Blangsinga. Sehingga diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan. “Ya tiba-tiba pompa rusak dan harus diangkat. Diperkirakan cabut dan turunkan pompa, minimal 6 jam baru selesai,” ujarnya.

 

Sementara terkait tidak adanya informasi pemberitahuan. Pihaknya hanya menjawab singkat, bahwa informasi sudah disampaikan lewat medsos. “Info sudah disampaikan di medsos,” kelitnya.

 

Wilayah yang terdampak adalah Banjar Blangsinga, Banjar Sema Bonbiyu, Banjar Kawan, Banjar Tengah, Banjar Tegallulung, Banjar Banda, dan Banjar Pinda Sebagian. “Disediakan dua mobil tangki untuk membantu warga mendapatkan air bersih dengan giliran. Kami akan mengarahkan layanan air tangki sesuai permintaan masyarakat,” pungkasnya. (dra)

 

GIANYAR – Warga Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh mengeluh karena kesulitan mendapatkan air bersih, Sabtu (25/6). Sejak pagi hari, air Perumda Tirta Sanjiwani (PDAM) mati total. Warga kesulitan memenuhi keperluan dapur dan mandi.

 

Salah satu warga Banjar Banda, Desa Saba mengeluh situasi itu berlangsung mendadak tanpa pemberitahuan. “Tidak ada pemberitahuan dari kemarin, kalau ada kita bisa nampung dulu,” keluhnya.

 

Warga terpaksa mengambil air ke sungai untuk memenuhi keperluan mereka. Untuk mandi bisa dilakukan di sungai. Namun untuk dapur, warga harus menggunakan otot untuk mengangkut air. “Yang kuat bisa angkat beban air. Kalau yang tidak, kasihan ini bolak-balik ambil air,” jelasnya.

 

Menanggapi situasi itu, Direktur Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Made Sastra Kencana, mengatakan, matinya air disebakan adanya kerusakan pompa di Blangsinga. Sehingga diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan. “Ya tiba-tiba pompa rusak dan harus diangkat. Diperkirakan cabut dan turunkan pompa, minimal 6 jam baru selesai,” ujarnya.

 

Sementara terkait tidak adanya informasi pemberitahuan. Pihaknya hanya menjawab singkat, bahwa informasi sudah disampaikan lewat medsos. “Info sudah disampaikan di medsos,” kelitnya.

 

Wilayah yang terdampak adalah Banjar Blangsinga, Banjar Sema Bonbiyu, Banjar Kawan, Banjar Tengah, Banjar Tegallulung, Banjar Banda, dan Banjar Pinda Sebagian. “Disediakan dua mobil tangki untuk membantu warga mendapatkan air bersih dengan giliran. Kami akan mengarahkan layanan air tangki sesuai permintaan masyarakat,” pungkasnya. (dra)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/