33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:15 PM WIB

Waspada, Anjing Rabies Terkam 8 Warga di Blahbatuh

GIANYAR- Kasus gigitan anjing gila kembali terjadi. Jumat lalu (22/4) seekor anjing peliharaan warga warna hitam menerkam 8 warga di Banjar Babakan dan Banjar Tubuh, Kecamatan Blahbatuh. Anjing itu telah dieliminasi dan hasil sampel otak mengarah pada penyakit rabies.

 

Kepala UPTD Kesehatan Hewan (Keswan) Gianyar II, Nyoman Arya Darma menyatakan pada Jumat lalu, anjing peliharaan milik Wayan Sudarsana berperilaku aneh. “Anjing tersebut awalnya menggigit 4 warga dari Banjar Tubuh,” ujarnya, Selasa (26/4).

 

Anjing itu kemudian berlari keluar wilayah Banjar. “Di Banjar Babakan kembali menggigit 4 warga,” jelasnya.

 

Mendapat laporan adanya gigitan, Tim UPTD Keswan langsung ke lokasi. Petugas mengejar anjing itu dan berhasil mengamankan. Setelah ditangkap, sampel otak anjing diambil kemudian langsung diuji lab di Denpasar.

 

“Hasilnya positif rabies. Sehingga warga yang tergigit langsung diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies),” terangnya.

 

Selain mengamankan anjing, petugas juga mengejar anjing lain yang sempat kontak. Tujuannya supaya tidak menyebarkan rabies. “Sampai hari ini, sudah 13 anjing yang kontak dengan anjing rabies itu sudah kami eliminasi, kami adakan eliminasi selektif di dua banjar ini,” jelasnya.

 

Dibeberkan, anjing yang sudah dieliminasi di Banjar Babakan sebanyak 6 ekor. Kemudian di Banjar Tubuh dieliminasi sebanyak 7 ekor.

 

Guna mengantisipasi wabah rabies, dua Banjar itu, yakni Banjar Tubuh dan Babakan Desa Blahbatuh ditetapkan sebagai zona merah rabies. “Bagi warga yang mendapati anjing peliharaannya berperilaku aneh, agar segera melapor,” pintanya.

 

Selain dua Banjar ditetapkan zona merah, Banjar tetangganya ditetapkan sebagai zona waspada atau zona kuning.

 

Sementara itu, Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Peternakan, Made Santiarka menambahkan, masyarakat pemelihara anjing diminta memelihara dengan baik dan benar. “Seperti menjaga kesehatan, vaksinasi rutin, pengobatan dan pakan yang memadai,” pintanya.

 

Di bagian lain, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Putu Awan, mengaku akan menggencarkan penyisiran anjing liar. “Menjelang G20, kami akan dapat tambahan vaksin. Kami akan sisir anjing liar maupun peternakan di Ubud,” pungkasnya.

GIANYAR- Kasus gigitan anjing gila kembali terjadi. Jumat lalu (22/4) seekor anjing peliharaan warga warna hitam menerkam 8 warga di Banjar Babakan dan Banjar Tubuh, Kecamatan Blahbatuh. Anjing itu telah dieliminasi dan hasil sampel otak mengarah pada penyakit rabies.

 

Kepala UPTD Kesehatan Hewan (Keswan) Gianyar II, Nyoman Arya Darma menyatakan pada Jumat lalu, anjing peliharaan milik Wayan Sudarsana berperilaku aneh. “Anjing tersebut awalnya menggigit 4 warga dari Banjar Tubuh,” ujarnya, Selasa (26/4).

 

Anjing itu kemudian berlari keluar wilayah Banjar. “Di Banjar Babakan kembali menggigit 4 warga,” jelasnya.

 

Mendapat laporan adanya gigitan, Tim UPTD Keswan langsung ke lokasi. Petugas mengejar anjing itu dan berhasil mengamankan. Setelah ditangkap, sampel otak anjing diambil kemudian langsung diuji lab di Denpasar.

 

“Hasilnya positif rabies. Sehingga warga yang tergigit langsung diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies),” terangnya.

 

Selain mengamankan anjing, petugas juga mengejar anjing lain yang sempat kontak. Tujuannya supaya tidak menyebarkan rabies. “Sampai hari ini, sudah 13 anjing yang kontak dengan anjing rabies itu sudah kami eliminasi, kami adakan eliminasi selektif di dua banjar ini,” jelasnya.

 

Dibeberkan, anjing yang sudah dieliminasi di Banjar Babakan sebanyak 6 ekor. Kemudian di Banjar Tubuh dieliminasi sebanyak 7 ekor.

 

Guna mengantisipasi wabah rabies, dua Banjar itu, yakni Banjar Tubuh dan Babakan Desa Blahbatuh ditetapkan sebagai zona merah rabies. “Bagi warga yang mendapati anjing peliharaannya berperilaku aneh, agar segera melapor,” pintanya.

 

Selain dua Banjar ditetapkan zona merah, Banjar tetangganya ditetapkan sebagai zona waspada atau zona kuning.

 

Sementara itu, Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Peternakan, Made Santiarka menambahkan, masyarakat pemelihara anjing diminta memelihara dengan baik dan benar. “Seperti menjaga kesehatan, vaksinasi rutin, pengobatan dan pakan yang memadai,” pintanya.

 

Di bagian lain, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Putu Awan, mengaku akan menggencarkan penyisiran anjing liar. “Menjelang G20, kami akan dapat tambahan vaksin. Kami akan sisir anjing liar maupun peternakan di Ubud,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/