29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:03 AM WIB

Jalan Raya di Kalianget, Seririt, Buleleng, Terputus, Ratusan Rumah Sempat Terendam

SINGARAJA– Hujan yang mengguyur Kabupaten Buleleng pada Selasa (11/10) lalu, ternyata menyebabkan kerusakan yang cukup masif. Pihak kecamatan mendata adalah ratusan keluarga yang menjadi korban musibah, utamanya banjir.

Mengacu data dari Seksi Trantib Kecamatan Seririt, terdata ada 187 kepala keluarga yang sempat terendam banjir. Mereka tersebar di Desa Tangguwisia, Desa Sulanyah, Desa Kalisada, dan Kelurahan Seririt. Adapula lima titik longsor. Sebanyak tiga titik longsor terjadi di Desa Lokapaksa, sementara dua titik lainnya masing-masing ada di Desa Pangkungparuk dan Desa Ularan.

Selain itu, sebuah akses jalan antar desa di Kecamatan Seririt juga terputus. Akses itu terletak di Banjar Dinas Padmasari, Desa Kalianget. Lokasinya hanya 10 meter dari Bale Banjar Padmasari. Warga menyebut ruas tersebut menjadi jalur alternative antara Desa Kalianget dengan Desa Joanyar.

Jalan sepanjang 20 meter berlubang dan tak bisa dilalui kendaraan. Selain itu pondasi jalan sudah mulai terkikis. Sehingga bisa rusak sewaktu-waktu.

Waga setempat, Jro Mangku Ketut Telaga mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 sore. Dia mendengar gemuruh dari arah selatan. Semula dia mengira tebing di dekat bale banjar longsor. Namun saat keluar rumah, dia mendapati air cukup besar di jalan raya.

“Pas tiyang lihat ke selatan, jalannya sudah jebol. Warga itu sudah ramai. Tapi tidak ada yang berani dekat, karena airnya besar,” ungkapnya.

Air baru mulai surut sekitar pukul 18.00 sore. Saat itu warga baru mendapati jalan sudah berlubang. Jalan kini hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Sementara kendaraan roda empat harus memutar melalui Desa Joanyar.

“Biasanya sering yang lewat sini. Dari Joanyar itu biasanya lewat sini. Karena lebih dekat kalau mau ke Pasar Banjar,” jelas Telaga. (eka prasetya)

SINGARAJA– Hujan yang mengguyur Kabupaten Buleleng pada Selasa (11/10) lalu, ternyata menyebabkan kerusakan yang cukup masif. Pihak kecamatan mendata adalah ratusan keluarga yang menjadi korban musibah, utamanya banjir.

Mengacu data dari Seksi Trantib Kecamatan Seririt, terdata ada 187 kepala keluarga yang sempat terendam banjir. Mereka tersebar di Desa Tangguwisia, Desa Sulanyah, Desa Kalisada, dan Kelurahan Seririt. Adapula lima titik longsor. Sebanyak tiga titik longsor terjadi di Desa Lokapaksa, sementara dua titik lainnya masing-masing ada di Desa Pangkungparuk dan Desa Ularan.

Selain itu, sebuah akses jalan antar desa di Kecamatan Seririt juga terputus. Akses itu terletak di Banjar Dinas Padmasari, Desa Kalianget. Lokasinya hanya 10 meter dari Bale Banjar Padmasari. Warga menyebut ruas tersebut menjadi jalur alternative antara Desa Kalianget dengan Desa Joanyar.

Jalan sepanjang 20 meter berlubang dan tak bisa dilalui kendaraan. Selain itu pondasi jalan sudah mulai terkikis. Sehingga bisa rusak sewaktu-waktu.

Waga setempat, Jro Mangku Ketut Telaga mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 sore. Dia mendengar gemuruh dari arah selatan. Semula dia mengira tebing di dekat bale banjar longsor. Namun saat keluar rumah, dia mendapati air cukup besar di jalan raya.

“Pas tiyang lihat ke selatan, jalannya sudah jebol. Warga itu sudah ramai. Tapi tidak ada yang berani dekat, karena airnya besar,” ungkapnya.

Air baru mulai surut sekitar pukul 18.00 sore. Saat itu warga baru mendapati jalan sudah berlubang. Jalan kini hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Sementara kendaraan roda empat harus memutar melalui Desa Joanyar.

“Biasanya sering yang lewat sini. Dari Joanyar itu biasanya lewat sini. Karena lebih dekat kalau mau ke Pasar Banjar,” jelas Telaga. (eka prasetya)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/