34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 15:00 PM WIB

Genjot Pemasaran Produk UMKM Lokal, Dinas Perdagangan Gandeng Bank

SINGARAJA– Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Buleleng kini menggandeng unsur perbankan untuk menggenjot produksi dan pemasaran UMKM lokal. Pemerintah menganggap perbankan merupakan mitra strategis, dalam pengembangan UMKM.

 

Kepala Dinas Perdagangan Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menggalakkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Pihaknya menargetkan sektor UMKM mendapatkan kontribusi sebesar 40 persen dari keseluruhan alokasi belanja di pemerintah daerah. Utamanya belanja jasa makan dan minum.

 

Sudiarta mengungkapkan, pada masa pandemi sektor UMKM sangat berperan dalam menggerakkan roda ekonomi di daerah. Untuk itu, ia mendorong seluruh pihak mendukung UMKM lokal.

 

“Kami berharap UMKM ini selalu mendapat prioritas. Utamanya dalam belanja jasa makan dan minum,” kata Sudiarta saat ditemui di Singaraja Sabtu lalu (19/3).

 

Selain itu pihaknya juga berupaya menggandeng pihak perbankan. Utamanya dalam penguatan modal UMKM sekaligus pemasaran produk. Selama ini beberapa perbankan, di antaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI) getol menyalurkan pinjaman lunak berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada pelaku UMKM.

 

“Mereka juga punya platform pemasaran secara daring. Kami harap perbankan bisa membantu UMKM di Buleleng. Baik dalam hal modal dan pemasaran. Sehingga UMKM ini bisa naik kelas,” ujar Sudiarta.

 

Sementara itu, Asisten Manajer Mikro BRI Kantor Cabang Singaraja, Kadek Rawit Utama mengungkapkan, BRI siap memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM. Rawit mengungkapkan BRI tak hanya menyiapkan akses permodalan lewat KUR.

 

“Selain KUR reguler, kami juga siap mendukung permodalan lewat pembiayaan KUR ultra mikro. Jadi pinjaman yang diakses pelaku UMKM, bisa lebih lunak,” katanya.

 

Disamping itu, pihaknya juga memiliki sejumlah platform yang dapat digunakan untuk memasarkan produk secara daring. Yakni platform e-pasar dan aplikasi Pasar Rakyat Indonesia. “Kedua aplikasi itu dapat dioptimalkan untuk pemasaran. Kami siap membantu pelaku UMKM, agar bisa mencantumkan produknya dalam platform tersebut,” demikian Rawit.

 

SINGARAJA– Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Buleleng kini menggandeng unsur perbankan untuk menggenjot produksi dan pemasaran UMKM lokal. Pemerintah menganggap perbankan merupakan mitra strategis, dalam pengembangan UMKM.

 

Kepala Dinas Perdagangan Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menggalakkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Pihaknya menargetkan sektor UMKM mendapatkan kontribusi sebesar 40 persen dari keseluruhan alokasi belanja di pemerintah daerah. Utamanya belanja jasa makan dan minum.

 

Sudiarta mengungkapkan, pada masa pandemi sektor UMKM sangat berperan dalam menggerakkan roda ekonomi di daerah. Untuk itu, ia mendorong seluruh pihak mendukung UMKM lokal.

 

“Kami berharap UMKM ini selalu mendapat prioritas. Utamanya dalam belanja jasa makan dan minum,” kata Sudiarta saat ditemui di Singaraja Sabtu lalu (19/3).

 

Selain itu pihaknya juga berupaya menggandeng pihak perbankan. Utamanya dalam penguatan modal UMKM sekaligus pemasaran produk. Selama ini beberapa perbankan, di antaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI) getol menyalurkan pinjaman lunak berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada pelaku UMKM.

 

“Mereka juga punya platform pemasaran secara daring. Kami harap perbankan bisa membantu UMKM di Buleleng. Baik dalam hal modal dan pemasaran. Sehingga UMKM ini bisa naik kelas,” ujar Sudiarta.

 

Sementara itu, Asisten Manajer Mikro BRI Kantor Cabang Singaraja, Kadek Rawit Utama mengungkapkan, BRI siap memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM. Rawit mengungkapkan BRI tak hanya menyiapkan akses permodalan lewat KUR.

 

“Selain KUR reguler, kami juga siap mendukung permodalan lewat pembiayaan KUR ultra mikro. Jadi pinjaman yang diakses pelaku UMKM, bisa lebih lunak,” katanya.

 

Disamping itu, pihaknya juga memiliki sejumlah platform yang dapat digunakan untuk memasarkan produk secara daring. Yakni platform e-pasar dan aplikasi Pasar Rakyat Indonesia. “Kedua aplikasi itu dapat dioptimalkan untuk pemasaran. Kami siap membantu pelaku UMKM, agar bisa mencantumkan produknya dalam platform tersebut,” demikian Rawit.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/