32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 15:54 PM WIB

Astungkara! Kasus Turun, Buleleng hanya Sisakan Satu Isoter

SINGARAJA– Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng memutuskan menutup sejumlah fasilitas isolasi terpusat (isoter). Sebab kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng terus menurun. Kini hanya tersisa satu fasilitas isoter saja di Buleleng.

 

Terhitung sejak Selasa kemarin (22/2), Satgas memilih menutup 2 fasilitas isoter. Masing-masing Asrama Prajurit Kompi C Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama di Desa Kubutambahan, serta Asrama Siswa SMAN Bali Mandara.

 

Warga yang menjalani karantina pun dipindahkan ke Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Desa Jinengdalem.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pemilik gedung, mulai melakukan proses sterilisasi sejak Selasa pagi. Sterilisasi dilakukan guna memastikan fasilitas tersebut bebas dari covid-19. Sehingga dapat digunakan kembali sesuai peruntukan awal.

 

“Dari 3 isoter, kami sudah tutup 2 isoter. Jadi sekarang kami pusatkan karantina di Asrama Jinengdalem. Selain itu sekarang kasus juga sudah mulai turun. Fasilitas isoter desa masih mampu menampung,” kata Ariadi.

 

Menurut Ariadi dalam kondisi saat ini, Asrama Undiksha masih mampu menampung warga yang hendak menjalani karantina. Saat ini Undiksha memiliki 86 tempat tidur. Namun yang terisi hanya 38 tempat tidur. “Itu sudah termasuk 7 orang yang pindahan dari Asrama Bali Mandara,” ujarnya.

 

 

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, kasus covid-19 di Buleleng telah mencapai puncaknya. Mengacu grafik, kasus tertinggi tercatat pada 6 Februari lalu dengan 141 kasus terkonfirmasi.

 

Sementara kasus aktif tertinggi terjadi pada 13 Februari lalu, dengan 928 kasus. “Setelah itu kasus sudah konstan menurun. Artinya kita sudah sampai pada puncak. Mudah-mudahan dalam beberapa minggu mendatang, sudah bisa menyentuh angka 1 digit. Kalau bisa, kasusnya nol,” demikian Suwarmawan.

SINGARAJA– Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng memutuskan menutup sejumlah fasilitas isolasi terpusat (isoter). Sebab kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng terus menurun. Kini hanya tersisa satu fasilitas isoter saja di Buleleng.

 

Terhitung sejak Selasa kemarin (22/2), Satgas memilih menutup 2 fasilitas isoter. Masing-masing Asrama Prajurit Kompi C Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama di Desa Kubutambahan, serta Asrama Siswa SMAN Bali Mandara.

 

Warga yang menjalani karantina pun dipindahkan ke Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Desa Jinengdalem.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pemilik gedung, mulai melakukan proses sterilisasi sejak Selasa pagi. Sterilisasi dilakukan guna memastikan fasilitas tersebut bebas dari covid-19. Sehingga dapat digunakan kembali sesuai peruntukan awal.

 

“Dari 3 isoter, kami sudah tutup 2 isoter. Jadi sekarang kami pusatkan karantina di Asrama Jinengdalem. Selain itu sekarang kasus juga sudah mulai turun. Fasilitas isoter desa masih mampu menampung,” kata Ariadi.

 

Menurut Ariadi dalam kondisi saat ini, Asrama Undiksha masih mampu menampung warga yang hendak menjalani karantina. Saat ini Undiksha memiliki 86 tempat tidur. Namun yang terisi hanya 38 tempat tidur. “Itu sudah termasuk 7 orang yang pindahan dari Asrama Bali Mandara,” ujarnya.

 

 

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, kasus covid-19 di Buleleng telah mencapai puncaknya. Mengacu grafik, kasus tertinggi tercatat pada 6 Februari lalu dengan 141 kasus terkonfirmasi.

 

Sementara kasus aktif tertinggi terjadi pada 13 Februari lalu, dengan 928 kasus. “Setelah itu kasus sudah konstan menurun. Artinya kita sudah sampai pada puncak. Mudah-mudahan dalam beberapa minggu mendatang, sudah bisa menyentuh angka 1 digit. Kalau bisa, kasusnya nol,” demikian Suwarmawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/