27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 6:29 AM WIB

Hendak Masuk Kapal, Truk Nyemplung ke Laut

NEGARA– Sebuah truk yang hendak masuk kapal di Pelabuhan Gilimanuk, terjun ke laut, Kamis (15/9). Truk N 7941 UQ bermuatan kaleng bekas dari Singaraja, Buleleng, terjun ke laut saat truk hendak mundur. Diduga karena rem blong dan kondisi landasan yang licin, truk terjun ke laut.

Menurut sopir truk, Edy Santoso, 28, sebelum truk terjun ke laiut ia hendak masuk kapal di dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 08.30 WITA. Saat itu, posisi truk masih diam karena ada kendaraan lain yang juga akan masuk kapal. “Mau masuk kapal posisi mundur,” jelasnya.

Edy mengaku posisi truk gigi satu, saat petugas yang meminta tiket dan mengarahkan masuk kapal menyuruh mundur, ia sempat menolak karena kondisi landasan yang miring dan licin.

Saat itu, Edy sudah meminta tolong agar petugas membantu dengan mengganjal ban truk. “Saya minta ganjalin dulu ban truk karena  takut angin remnya cepat habis,” ungkapnya.

Karena ban tidak dibantu diganjal ban, mendadak truk berjalan mundur dan mengarah langsung ke laut. Tepatnya di posisi sebelah selatan pintu kapal. Awalnya truk hanya bagian bawah saja yang tenggelam karena air laut pasang.

Karena air pasang membuat truk perlahan tenggelam hampir separuh dari badan truk. Sehingga selama menunggu evakuasi truk diikat agar tidak terbawa arus laut.

Sementara itu, menurut pengurus KMP Tunu Pratama Jaya Ahmad Supardi menjelaskan, truk yang nyemplung ke laut diduga karena rem mengalami blong. Karena pada saat masuk kapal, truk terus melaju mundur dan belum dikawal oleh petugas. “Belum ada yang kawal, truk terus mundur,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan rekaman CCTV dari dalam kapal, terlihat jelas saat petugas mengawal mobil di belakangnya dan hendak meminta tiket pengemudi truk yang nyemplung, truk terus mundur. Padahal petugas yang akan ambil tiket dan akan mengawal belum sampai ambil tiketnya. “Jadi, truk bukan sempat berhenti. Memang terus mundur, mungkin karena rem blong,” ujarnya.

Menurutnya, untuk evakuasi truk didatangkan mobil derek dari Ketapang, Banyuwangi. Hingga Kamis sore, truk belum dievakuasi karena mobil derek belum datang.

Biaya penarikan truk dari laut, ditanggung pihak pemilik truk dan perusahan kapal. “Terlepas siapa salah, kami tetap bertanggungjawab. Kami bantu carikan mobil derek dan biayanya sudah disepakati ditanggung bersama,” tegasnya.

Karena truk tidak segera dievakuasi, dermaga LCM yang biasanya digunakan untuk bongkar muat tiga kapal hanya bisa untuk dua kapal. Namun lalu lintas penyeberangan masih tetap normal, tidak ada gangguan signifikan dengan adanya truk yang masih berada di laut dekat plengsengan. “Karena masih ada truk, hanya cukup dua kapal,” ujar Korsatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan.

Menurutnya, truk yang nyemplung sudah membeli tiket. Sehingga truk yang nyemplung sudah mendapat asuransi. (bas)

 

 

NEGARA– Sebuah truk yang hendak masuk kapal di Pelabuhan Gilimanuk, terjun ke laut, Kamis (15/9). Truk N 7941 UQ bermuatan kaleng bekas dari Singaraja, Buleleng, terjun ke laut saat truk hendak mundur. Diduga karena rem blong dan kondisi landasan yang licin, truk terjun ke laut.

Menurut sopir truk, Edy Santoso, 28, sebelum truk terjun ke laiut ia hendak masuk kapal di dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 08.30 WITA. Saat itu, posisi truk masih diam karena ada kendaraan lain yang juga akan masuk kapal. “Mau masuk kapal posisi mundur,” jelasnya.

Edy mengaku posisi truk gigi satu, saat petugas yang meminta tiket dan mengarahkan masuk kapal menyuruh mundur, ia sempat menolak karena kondisi landasan yang miring dan licin.

Saat itu, Edy sudah meminta tolong agar petugas membantu dengan mengganjal ban truk. “Saya minta ganjalin dulu ban truk karena  takut angin remnya cepat habis,” ungkapnya.

Karena ban tidak dibantu diganjal ban, mendadak truk berjalan mundur dan mengarah langsung ke laut. Tepatnya di posisi sebelah selatan pintu kapal. Awalnya truk hanya bagian bawah saja yang tenggelam karena air laut pasang.

Karena air pasang membuat truk perlahan tenggelam hampir separuh dari badan truk. Sehingga selama menunggu evakuasi truk diikat agar tidak terbawa arus laut.

Sementara itu, menurut pengurus KMP Tunu Pratama Jaya Ahmad Supardi menjelaskan, truk yang nyemplung ke laut diduga karena rem mengalami blong. Karena pada saat masuk kapal, truk terus melaju mundur dan belum dikawal oleh petugas. “Belum ada yang kawal, truk terus mundur,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan rekaman CCTV dari dalam kapal, terlihat jelas saat petugas mengawal mobil di belakangnya dan hendak meminta tiket pengemudi truk yang nyemplung, truk terus mundur. Padahal petugas yang akan ambil tiket dan akan mengawal belum sampai ambil tiketnya. “Jadi, truk bukan sempat berhenti. Memang terus mundur, mungkin karena rem blong,” ujarnya.

Menurutnya, untuk evakuasi truk didatangkan mobil derek dari Ketapang, Banyuwangi. Hingga Kamis sore, truk belum dievakuasi karena mobil derek belum datang.

Biaya penarikan truk dari laut, ditanggung pihak pemilik truk dan perusahan kapal. “Terlepas siapa salah, kami tetap bertanggungjawab. Kami bantu carikan mobil derek dan biayanya sudah disepakati ditanggung bersama,” tegasnya.

Karena truk tidak segera dievakuasi, dermaga LCM yang biasanya digunakan untuk bongkar muat tiga kapal hanya bisa untuk dua kapal. Namun lalu lintas penyeberangan masih tetap normal, tidak ada gangguan signifikan dengan adanya truk yang masih berada di laut dekat plengsengan. “Karena masih ada truk, hanya cukup dua kapal,” ujar Korsatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan.

Menurutnya, truk yang nyemplung sudah membeli tiket. Sehingga truk yang nyemplung sudah mendapat asuransi. (bas)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/