NEGARA – Truk bermuatan rongsokan kaleng yang nyemplung di laut pinggiran dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, akhirnya bisa dievakuasi, Jumat (16/9) sore. Truk berhasil dievakuasi dengan bantuan crane setelah lebih dari 30 jam berendam di laut.
Sebelumnya, pada Kamis (15/9) sore, truk sudah berusaha dievakuasi dengan mobil derek. Namun, setelah beberapa kali penarikan masih belum berhasil. Tiga unit truk juga membantu penarikan, pun tetap gagal. Bahkan sling baja derek sempat putus dan rantai truk yang digunakan untuk menarik juga putus.
Karena usaha penarikan gagal, akhirnya dihentikan pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WITA. Pihak ASDP Gilimanuk akhirnya memutuskan untuk mendatangkan crane untuk mengangkat truk. “Karena posisinya berada di bawah beton, mengalami kesulitan saat menarik,” ujar Djumadi, manajer usaha PT. ASDP Pelabuhan Gilimanuk, pada Kamis malam.
Pihaknya memutuskan untuk mendatangkan crane untuk evakuasi truk. Karena jika tidak segera dievakuasi, bisa menganggu aktivitas bongkar muat kapal di dermaga LCM atau dermaga plengsengan.
Truk akhirnya dievakuasi dengan crane sekitar pukul 17.00 WITA. Truk diangkat dengan crane lalu digeser ke landasan dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
Diberitakan sebelumnya, truk yang hendak masuk kapal di Pelabuhan Gilimanuk, terjun ke laut, Kamis (15/9). Truk nopol N 7941 UQ bermuatan rongsokan dari Singaraja, Buleleng, itu terjun ke laut saat truk hendak mundur. Diduga karena kondisi landasan yang licin. Truk juga diduga mengalami rem blong.
Karena truk tidak segera dievakuasi, dermaga LCM yang biasanya digunakan untuk bongkar muat tiga kapal, hanya bisa untuk bongkar muat dua kapal. (bas)