29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:22 AM WIB

Pipa Gravitasi di Bangli Bocor, Distribusi Air ke Pelanggan Terganggu

SEMARAPURA – Setelah beberapa minggu terakhir ini ribuan pelanggan di Kecamatan Banjarangkan mengeluhkan gangguan pelayanan PDAM Tirta Mahottama Kabupaten Klungkung, akhirnya baru diketahui penyebab gangguan itu terjadi.

Rupanya terjadi kebocoran pada pipa gravitasi sumber mata air di Desa Bangbang, Kabupaten Bangli. Sehingga membuat pendistribusian air tidak maksimal.

Direktur PDAM Tirta Mahottama Kabupaten Klungkung I Nyoman Renin Suyasa mengungkapkan, setelah ada keluhan dari para pelanggan

mengenai kerap tidak mengalirnya air di keran-keran mereka, petugas PDAM Klungkung pun turun untuk mencari tahu penyebab gangguan itu terjadi.

Benar saja, petugas menemukan adanya kebocoran pada pipa gravitasi di sumber mata air di Desa Bangbang, Bangli.

Tidak tanggung-tanggung, kebocoran terjadi di 4 titik lokasi. “Selasa (29/9) penyebab gangguan kami temukan dan sudah dikerjakan pagi hingga sore hari,” katanya.

Meski sudah selesai dikerjakan, air tidak bisa begitu saja dialirkan. Petugas PDAM Klungkung harus melakukan pengurasan terlebih.

“Petugas kami harus melakukan pengurasan untuk melakukan normalisasi pengaliran,” terang Nyoman Renin Suyasa.

Diungkapkannya untuk normalisasi pengaliran membutuhkan waktu tidak sebentar. Mengingat karena dilakukan perbaikan, pipa-pipa untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah pelanggan dalam keadaan kosong.

“Semoga hari ini (kemarin) sudah bisa normal kembali,” ujarnya. Untuk diketahui, ada sekitar 2.861 sambungan rumah yang tersebar di enam desa di Kecamatan Banjarangkan yang mengalami gangguan akibat kebocoran itu.

Akibat kebocoran itu, sejumlah pelanggan tidak bisa menikmati air PDAM Klungkung selama 24 jam. Sebagian besar dari mereka hanya bisa menikmati air mulai malam hingga dini hari.

Sehingga tidak jarang dari mereka terpaksa begadang hingga dini hari untuk menampung air.

“Sumber mata air Bangbang ini kami menggunakan sistem gravitasi sehingga agak sulit untuk dideteksi bila ada kebocoran karena lokasi pipa sebagian besar berada di tebing dan pinggir sungai,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Setelah beberapa minggu terakhir ini ribuan pelanggan di Kecamatan Banjarangkan mengeluhkan gangguan pelayanan PDAM Tirta Mahottama Kabupaten Klungkung, akhirnya baru diketahui penyebab gangguan itu terjadi.

Rupanya terjadi kebocoran pada pipa gravitasi sumber mata air di Desa Bangbang, Kabupaten Bangli. Sehingga membuat pendistribusian air tidak maksimal.

Direktur PDAM Tirta Mahottama Kabupaten Klungkung I Nyoman Renin Suyasa mengungkapkan, setelah ada keluhan dari para pelanggan

mengenai kerap tidak mengalirnya air di keran-keran mereka, petugas PDAM Klungkung pun turun untuk mencari tahu penyebab gangguan itu terjadi.

Benar saja, petugas menemukan adanya kebocoran pada pipa gravitasi di sumber mata air di Desa Bangbang, Bangli.

Tidak tanggung-tanggung, kebocoran terjadi di 4 titik lokasi. “Selasa (29/9) penyebab gangguan kami temukan dan sudah dikerjakan pagi hingga sore hari,” katanya.

Meski sudah selesai dikerjakan, air tidak bisa begitu saja dialirkan. Petugas PDAM Klungkung harus melakukan pengurasan terlebih.

“Petugas kami harus melakukan pengurasan untuk melakukan normalisasi pengaliran,” terang Nyoman Renin Suyasa.

Diungkapkannya untuk normalisasi pengaliran membutuhkan waktu tidak sebentar. Mengingat karena dilakukan perbaikan, pipa-pipa untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah pelanggan dalam keadaan kosong.

“Semoga hari ini (kemarin) sudah bisa normal kembali,” ujarnya. Untuk diketahui, ada sekitar 2.861 sambungan rumah yang tersebar di enam desa di Kecamatan Banjarangkan yang mengalami gangguan akibat kebocoran itu.

Akibat kebocoran itu, sejumlah pelanggan tidak bisa menikmati air PDAM Klungkung selama 24 jam. Sebagian besar dari mereka hanya bisa menikmati air mulai malam hingga dini hari.

Sehingga tidak jarang dari mereka terpaksa begadang hingga dini hari untuk menampung air.

“Sumber mata air Bangbang ini kami menggunakan sistem gravitasi sehingga agak sulit untuk dideteksi bila ada kebocoran karena lokasi pipa sebagian besar berada di tebing dan pinggir sungai,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/