NEGARA – Janji Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti untuk membantu menstabilkan harga ikan hasil tangkapan ikan nelayan hanyalah isapan jempol.
Sebaliknya, meski hasil tangkapan ikan nelayan berlimpah, kini para nelayan Jembrana dihadapkan pada persoalan harga.
Bahkan harga ikan tangkapan nelayan khususnya di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan sejak dua bulan terakhir anjlok.
Seperti dibenarkan koordinator tempat pelelangan ikan PPN Pengambengan, Putu Adi Astawa.
Dikonfirmasi, Jumat (2/11), ia mengatakan jika pada bulan September lalu, total ikan yang masuk TPI sebanyak 1280.654 kilogram dengan nilai Rp 11. 230.757.200.
“Tapi harganya tidak tentu,” ujarnya.
Harga ikan tongkol misalnya, tertinggi pada bulan Agustus lalu setiap kilogramnya 10 ribu dan layang Rp 14 ribu.
Sedangkan harga termurah pada bulan Oktober hanya Rp 5 ribu setiap kilogramnya. Pada bulan awal bulan ini, ada kenaikan Rp 500, menjadi Rp 5500 setiap kilogram.
“Sudah mekanisme pasar, ketika ikan melimpah pasti murah,” ungkapnya.
Ikan hasil tangkapan nelayan Jembrana, sebagian besar dikirim ke Jawa, Lombok dan Denpasar, karena sebagian sejumlah pabrik pengalengan ikan di Jembrana sudah tidak banyak produksi.