27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:54 AM WIB

Cuaca Buruk, Harga Cabai di Bali Tak Terkendali, Sekilo Rp 100 Ribu

SINGARAJA – Harga cabai di pasar tradisional, masih belum menunjukkan tanda-tanda akan turun. Hingga kemarin (3/2) harga cabai di pasar tradisional masih setia di atas angka Rp 90 ribu.

Bahkan, cabai dengan kualitas super bisa dijual dengan harga di atas Rp 100 ribu per kilogram. Saat ini harga cabai merah besar di pasar tradisional berkisar pada angka Rp 37 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Sementara cabe rawit merah dijual seharga Rp 90 ribu hingga Rp 95 ribu. Khusus untuk kualitas super dijual seharga Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram.

Sementara di tingkat petani, kualitas super dihargai Rp 80 ribu per kilogram. Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Buleleng Dewa Made Sudiarta mengatakan, harga cabai di pasar sebenarnya sempat normal pada pekan lalu.

Ia menyebut harga cabai rawit sempat menyentuh harga Rp 45 ribu per kilogram. Namun hal tersebut tak berlangsung lama.

Ia menduga kenaikan harga cabai di Buleleng terjadi karena faktor cuaca. Saat ini cuaca kurang bersahabat bagi para petani cabai.

Sehingga pasokan pun menipis. Tak pelak harga pun mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

“Pasokannya terbatas, sedangkan permintaannya tinggi. Memang saat musim hujan, cabai dari petani sedikit. Cabai dari luar yang masuk ke Buleleng juga terbatas. Sehingga otomatis ini berdampak pada harga,” kata Sudiarta.

Hal itu juga diperparah dengan rantai distribusi dari luar daerah yang tersendat karena alasan pandemi. Tak pelak terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan.

Bahkan, dalam waktu sepekan saja, terjadi kenaikan harga hingga dua kali lipat. “Memang rantai distribusinya agak tersendat. Kami rutin memantau ke pedagang.

Sejauh ini tidak ada indikasi penimbunan. Karena kalau mereka menimbun juga rugi, karena harganya semakin tidak terjangkau,” tukasnya.

SINGARAJA – Harga cabai di pasar tradisional, masih belum menunjukkan tanda-tanda akan turun. Hingga kemarin (3/2) harga cabai di pasar tradisional masih setia di atas angka Rp 90 ribu.

Bahkan, cabai dengan kualitas super bisa dijual dengan harga di atas Rp 100 ribu per kilogram. Saat ini harga cabai merah besar di pasar tradisional berkisar pada angka Rp 37 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Sementara cabe rawit merah dijual seharga Rp 90 ribu hingga Rp 95 ribu. Khusus untuk kualitas super dijual seharga Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram.

Sementara di tingkat petani, kualitas super dihargai Rp 80 ribu per kilogram. Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Buleleng Dewa Made Sudiarta mengatakan, harga cabai di pasar sebenarnya sempat normal pada pekan lalu.

Ia menyebut harga cabai rawit sempat menyentuh harga Rp 45 ribu per kilogram. Namun hal tersebut tak berlangsung lama.

Ia menduga kenaikan harga cabai di Buleleng terjadi karena faktor cuaca. Saat ini cuaca kurang bersahabat bagi para petani cabai.

Sehingga pasokan pun menipis. Tak pelak harga pun mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

“Pasokannya terbatas, sedangkan permintaannya tinggi. Memang saat musim hujan, cabai dari petani sedikit. Cabai dari luar yang masuk ke Buleleng juga terbatas. Sehingga otomatis ini berdampak pada harga,” kata Sudiarta.

Hal itu juga diperparah dengan rantai distribusi dari luar daerah yang tersendat karena alasan pandemi. Tak pelak terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan.

Bahkan, dalam waktu sepekan saja, terjadi kenaikan harga hingga dua kali lipat. “Memang rantai distribusinya agak tersendat. Kami rutin memantau ke pedagang.

Sejauh ini tidak ada indikasi penimbunan. Karena kalau mereka menimbun juga rugi, karena harganya semakin tidak terjangkau,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/