27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:30 AM WIB

Alamak Jauhnya, PDAM Gianyar Belajar Air ke Australia

GIANYAR – Jajaran direksi PDAM Gianyar berangkat ke Australia untuk belajar program perbaikan utilitas air.

Jajaran direksi akan berada di negeri Kangguru selama 5 hari, mulai Senin (6/6) hingga Jumat (10/6) mendatang.

Keberangkatan ke Australia itu menggunakan dana bantuan hasil kerjasama Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum) dengan Australian Water Association (AWA).

Direktur Utama PDAM Gianyar I Made Sastra Kencana menyatakan segala biaya keberangkatan itu ditanggung oleh pihak Australia.

“Selama 5 hari, bersama 3 direksi kami akan melihat sistem pengelolaan utilitas air di Australia,” ujar Sastra Kencana kemarin.

Bagi Sastra, dia ingin melihat bendungan terbesar di Australia yang untuk menampung debit air. “Saya sendiri berkeinginan melihat danau yang dibendung di Melbourne, yang membuat negeri Kangguru ini tidak kekurangan air,” jelasnya.

Selain itu, kata Sastra pihaknya tertarik untuk mengetahui cara menekan tingkat kebocoran air.  Sebab saat ini, kondisi di Gianyar kebocoran air yang dikelola PDAM Gianyar masih tinggi.

“Sekitar 39,84 persen tingkat kebocoran air kami. Masih tinggi, sehingga kami perlu belajar dari Australia,” jelasnya.

Diakui, kesempatan untuk mendalami utilitas air keluar negeri cukup langka. Di Indonesia, hanya 3 PDAM yang terpilih memperoleh undangan ke Australia, yakni PDAM Gianyar, PDAM Cirebon dan PDAM Yogyakarta.

“Karena banyak yang berminat, ada dua PDAM tambahan yang ikut serta yakni Semarang dan Surabaya. Program ini dimulai pada bulan Maret 2019 ini dan kami akan berangkat sekitar bulan Mei mendatang,” jelasnya. 

Dengan kunjungan ini, PDAM Gianyar akan mengetahui kinerja pengelolaan air di Australia. Diantaranya, manajemen aset, kualitas air, sistem SCADA, efisiensi energy, manajemen keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

“Tatkala program ini berjalan baik, AWA mengatakan akan meningkatkan bantuannya, bahkan dengan hibah langsung,” tukasnya. 

GIANYAR – Jajaran direksi PDAM Gianyar berangkat ke Australia untuk belajar program perbaikan utilitas air.

Jajaran direksi akan berada di negeri Kangguru selama 5 hari, mulai Senin (6/6) hingga Jumat (10/6) mendatang.

Keberangkatan ke Australia itu menggunakan dana bantuan hasil kerjasama Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum) dengan Australian Water Association (AWA).

Direktur Utama PDAM Gianyar I Made Sastra Kencana menyatakan segala biaya keberangkatan itu ditanggung oleh pihak Australia.

“Selama 5 hari, bersama 3 direksi kami akan melihat sistem pengelolaan utilitas air di Australia,” ujar Sastra Kencana kemarin.

Bagi Sastra, dia ingin melihat bendungan terbesar di Australia yang untuk menampung debit air. “Saya sendiri berkeinginan melihat danau yang dibendung di Melbourne, yang membuat negeri Kangguru ini tidak kekurangan air,” jelasnya.

Selain itu, kata Sastra pihaknya tertarik untuk mengetahui cara menekan tingkat kebocoran air.  Sebab saat ini, kondisi di Gianyar kebocoran air yang dikelola PDAM Gianyar masih tinggi.

“Sekitar 39,84 persen tingkat kebocoran air kami. Masih tinggi, sehingga kami perlu belajar dari Australia,” jelasnya.

Diakui, kesempatan untuk mendalami utilitas air keluar negeri cukup langka. Di Indonesia, hanya 3 PDAM yang terpilih memperoleh undangan ke Australia, yakni PDAM Gianyar, PDAM Cirebon dan PDAM Yogyakarta.

“Karena banyak yang berminat, ada dua PDAM tambahan yang ikut serta yakni Semarang dan Surabaya. Program ini dimulai pada bulan Maret 2019 ini dan kami akan berangkat sekitar bulan Mei mendatang,” jelasnya. 

Dengan kunjungan ini, PDAM Gianyar akan mengetahui kinerja pengelolaan air di Australia. Diantaranya, manajemen aset, kualitas air, sistem SCADA, efisiensi energy, manajemen keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

“Tatkala program ini berjalan baik, AWA mengatakan akan meningkatkan bantuannya, bahkan dengan hibah langsung,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/