GIANYAR – “Perjuangan” pedagang toko Pasar Umum Gianyar bertahan di atas toko mereka akhirnya berakhir.
Belasan pedagang yang sempat menolak pindah itu akhirnya angkat kaki dari toko. Kepala Pasar Umum Gianyar, Nengah Artawa, bersyukur dengan situasi itu.
“Ngih astungkara sekarang revitalisasi pasar bisa berjalan lancar,” ujar Artawa. Menurutnya, tak ada deal maupun intimidasi dari pihak pemerintah kepada para pedagang toko tersebut.
“Itu karena kesadaran dengan sendirinya. Setelah diberi penjelasan oleh Pemkab melalui Disperindag (Dinas Perindustruan dan Perdagangan, red) bersama Bappeda (Badan Pembangunan Daerah, red),” jelasnya.
Artawa menambahkan, pemerintah telah menyediakan lahan relokasi di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Namun Artawa enggan membeberkan, kemana pedagang toko pindah.
Apakah ke relokasi di Samplangan atau menyewa ruko di tempat lain. “Intinya mereka sudah mengambil haknya,” ungkapnya.
Yang jelas, pihaknya meyakinkan, para pedagang toko tetap akan memperoleh tempat di Pasar Umum Gianyar. Ketika pasar revitalisasi rampung, pedagang toko tersebut tetap ditampung. “Ya,” tegasnya singkat.
Di bagian lain, pedagang toko yang tadinya menyuarakan komitmen perjanjian, justru memilih tutup mulut. “No coment,” ujar salah satu pedagang toko.
Seperti diketahui, “perjuangan” pedagang toko untuk mempertahankan toko mereka berlangsung cukup panjang.
Awalnya mereka sempat rapat di Bappeda. Mempertanyakan status Hak Guna Bangunan (HGB) yang telah diperoleh.
Kemudian, pedagang toko sempat memasang tiga spanduk menolak pindah selama pandemi berlangsung.
Bahkan, saat bupati Gianyar menggelar seremonial pembongkaran pasar, pedagang toko tetap bertahan. Kini, spanduk toko pindah mewarnai halaman depan toko.