29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:39 AM WIB

Kontrak Pemain Jelang Liga 1 Bergulir, Taufik: Tunggu Keputusan Saja!

DENPASAR – Sebenarnya ada angin segar ketika PSSI mengusulkan kompetisi kembali bergulir pada bulan September mendatang.

Tapi, usulan tersebut juga masih menjadi pro kontra. Beberapa usulan ada yang diterima oleh klub kontestan dan ada juga yang tidak menerimanya.

Misalnya saja Persiraja Banda Aceh yang tidak setuju adanya sentralisasi kompetisi yang hanya dipusatkan di Pulau Jawa tanpa penonton.

Menurut Persiraja, hal tersebut bisa merugikan karena klub tidak ada pemasukan. Terlebih subsidi sebesar Rp 800 juta tidak akan cukup untuk membiayai tim.

Madura United bahkan tidak ingin ikut jika ada kompetisi pada bulan September mendatang. Sisanya, ada yang setuju dan ada yang masih belum menentukan sikap yang jelas.

Usulan sentralisasi di Pulau Jawa saja jelas mungkin saja hanya menguntungkan klub-klub yang ada di Pulau Jawa meskipun pertandingan berlangsung tanpa penonton.

Namun sekali lagi, belum ada keputusan final mengenai kompetisi musim ini. Sebagai pemain, yang paling krusial tentu saja kontrak.

Sebab hal tersebut menyangkut hajat hidup pemain-pemain di Liga 1 musim ini. Hampir semua klub dalam rapat daring dengan PSSI beberapa waktu lalu ingin ada pembaruan kontrak jika ada kompetisi musim ini.

Itu artinya, kontrak musim ini hangus dan diubah total. Kebetulan bulan ini ada bulan terakhir semua klub membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak.

Untuk di bulan Juli dan selanjutnya, masih belum dibahas lebih lanjut. Jika tidak ada kompetisi, otomatis semua pemain tidak akan dibayarkan sisa gajinya.

Itu menurut hasil rapat perdana PSSI dengan klub beberapa bulan lalu. Mengenai kontrak, pemain Bali United M. Taufiq mengaku jika pemain masih berdiskusi lebih lanjut.

Bukan hanya pemain Bali United saja, tetapi pemain dari semua klub termasuk di Liga 2. Ada kabar jika revisi nilai kontrak maksimal 50 persen dari kontrak awal di tahun 2020.

“Kami harus rembug dulu dengan semua pemain. Bukan di Bali United saja, tetapi semua klub. Kami sifatnya sekarang masih menunggu juga.

Kami juga berdiskusi dengan APPI mengenai hal ini. Masih banyak wacana sih. Kami harap yang terbaik saja untuk sepak bola Indonesia,” tutur Taufik. 

DENPASAR – Sebenarnya ada angin segar ketika PSSI mengusulkan kompetisi kembali bergulir pada bulan September mendatang.

Tapi, usulan tersebut juga masih menjadi pro kontra. Beberapa usulan ada yang diterima oleh klub kontestan dan ada juga yang tidak menerimanya.

Misalnya saja Persiraja Banda Aceh yang tidak setuju adanya sentralisasi kompetisi yang hanya dipusatkan di Pulau Jawa tanpa penonton.

Menurut Persiraja, hal tersebut bisa merugikan karena klub tidak ada pemasukan. Terlebih subsidi sebesar Rp 800 juta tidak akan cukup untuk membiayai tim.

Madura United bahkan tidak ingin ikut jika ada kompetisi pada bulan September mendatang. Sisanya, ada yang setuju dan ada yang masih belum menentukan sikap yang jelas.

Usulan sentralisasi di Pulau Jawa saja jelas mungkin saja hanya menguntungkan klub-klub yang ada di Pulau Jawa meskipun pertandingan berlangsung tanpa penonton.

Namun sekali lagi, belum ada keputusan final mengenai kompetisi musim ini. Sebagai pemain, yang paling krusial tentu saja kontrak.

Sebab hal tersebut menyangkut hajat hidup pemain-pemain di Liga 1 musim ini. Hampir semua klub dalam rapat daring dengan PSSI beberapa waktu lalu ingin ada pembaruan kontrak jika ada kompetisi musim ini.

Itu artinya, kontrak musim ini hangus dan diubah total. Kebetulan bulan ini ada bulan terakhir semua klub membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak.

Untuk di bulan Juli dan selanjutnya, masih belum dibahas lebih lanjut. Jika tidak ada kompetisi, otomatis semua pemain tidak akan dibayarkan sisa gajinya.

Itu menurut hasil rapat perdana PSSI dengan klub beberapa bulan lalu. Mengenai kontrak, pemain Bali United M. Taufiq mengaku jika pemain masih berdiskusi lebih lanjut.

Bukan hanya pemain Bali United saja, tetapi pemain dari semua klub termasuk di Liga 2. Ada kabar jika revisi nilai kontrak maksimal 50 persen dari kontrak awal di tahun 2020.

“Kami harus rembug dulu dengan semua pemain. Bukan di Bali United saja, tetapi semua klub. Kami sifatnya sekarang masih menunggu juga.

Kami juga berdiskusi dengan APPI mengenai hal ini. Masih banyak wacana sih. Kami harap yang terbaik saja untuk sepak bola Indonesia,” tutur Taufik. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/