31.6 C
Jakarta
25 November 2024, 15:28 PM WIB

Berkat JKN-KIS, Tekanan Darah Menjadi Terkontrol

PENYAKIT hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab stroke dan serangan jantung serta merupakan faktor utama dalam gagal jantung kongestif, sehingga menjadi salah satu penyakit yang paling umum dan paling berbahaya dalam kehidupan modern ini.

BPJS Kesehatan membawa kebaikan bagi masyarakat Indonesia melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Program JKN-KIS telah memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Program ini telah dirasakan manfaatnya oleh jutaan masyarakat Indonesia, salah satunya oleh Ni Wayan Ariani (66) yang merupakan pensiunan PNS sejak 2012 silam. Saat ditemui di kediamannya. Ariani panggilan akrabnya, dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan ini.

“Saya didiagnosa hipertensi oleh dokter sejak tahun 2011 yang lalu, awalnya saya merasakan sakit kepala yang luar biasa, tengkuk saya terasa pegal dan telinga saya berdengung, mata berkunang-kunang dan setiap malam saya susah tidur.

Hingga akhirnya saya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat saya terdaftar dan hasil pemeriksaan yang diperoleh, tekanan darah saya tergolong tinggi dan memerlukan tindakan lanjutan sehingga saya harus dirujuk ke rumah sakit. Ungkap pensiunan guru ini.

Ariani juga menambahkan “Sejak saya didiagnosa hipertensi oleh dokter di rumah sakit, setiap bulan saya rutin berobat ke rumah sakit karena harus rutin mengkonsumsi obat setiap hari dan rutin setiap bulan kontrol, begitu kondisi saya dinyatakan stabil, saya dirujuk balik oleh dokter di rumah sakit untuk selanjutnya melakukan pengobatan rutin di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat saya terdaftar.

Kini setiap bulan saya kontrol ke dokter keluarga dan diresepkan obat untuk diambil di apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan selain itu saya juga mengikuti kegiatan prolanis yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di salah satu klub prolanis, sehingga tekanan darah saya menjadi terkontrol” Ujar Ibu tiga orang anak ini.

Ariani juga juga menceritakan pengalamannya memperoleh tindakan fisioterapi di rumah sakit yang dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan “Selain rutin mengontrol tekanan darah setiap bulan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

dan memperoleh obat di apotek, saya juga rutin seminggu dua kali mendapatkan tindakan fisioterapi di rumah sakit karena ada gangguan saraf pada kaki saya yang sesuai indikasi medis mengharuskan untuk memperoleh tindakan fisioterapi dan sampai saat ini rutin saya jalani sehingga kondisi kaki saya semakin membaik dari hari ke hari.

Semua berkat BPJS Kesehatan. Saya tidak pernah mengeluarkan biaya satu rupiahpun untuk pengobatan sakit saya ini karena sudah dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, jadi biayanya nol rupiah.” Tutur Ibu yang memiliki karakter lembut ini sambil tersenyum.

Berbekal dari pengalaman tersebut, Ariani dan keluarganya mengucapkan terima kasih yang kepada BPJS Kesehatan “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan karena telah menyelenggarakan program mulia ini dengan baik dan saya sudah merasakan manfaat besar dari program ini, berkat BPJS Kesehatan, kondisi saya saat ini sudah smakin membaik dan tentunya saya masih mempunyai harapan untuk menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan di masa pensiun saya ini.

Saya menghimbau kepada penduduk Indonesia yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, segeralah mendaftarkan diri karena sakit datangnya tidak dapat kita prediksi sebelumnya, sebaiknya sedia payung sebelum hujan untuk mengantisipasi seandainya sakit nanti dan daftarkan diri ke dalam program JKN-KIS sebelum sakit” Ajaknya dengan penuh semangat

“Semoga seluruh masyarakat percaya dan ikut serta mendukung program JKN-KIS ini serta BPJS Kesehatan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pesertanya, tentunya didukung oleh peran fasilitas kesehatan untuk berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada seluruh peserta JKN-KIS” Tutup perempuan asal Klungkung ini. (adv)

 

PENYAKIT hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab stroke dan serangan jantung serta merupakan faktor utama dalam gagal jantung kongestif, sehingga menjadi salah satu penyakit yang paling umum dan paling berbahaya dalam kehidupan modern ini.

BPJS Kesehatan membawa kebaikan bagi masyarakat Indonesia melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Program JKN-KIS telah memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Program ini telah dirasakan manfaatnya oleh jutaan masyarakat Indonesia, salah satunya oleh Ni Wayan Ariani (66) yang merupakan pensiunan PNS sejak 2012 silam. Saat ditemui di kediamannya. Ariani panggilan akrabnya, dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya menggunakan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan ini.

“Saya didiagnosa hipertensi oleh dokter sejak tahun 2011 yang lalu, awalnya saya merasakan sakit kepala yang luar biasa, tengkuk saya terasa pegal dan telinga saya berdengung, mata berkunang-kunang dan setiap malam saya susah tidur.

Hingga akhirnya saya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat saya terdaftar dan hasil pemeriksaan yang diperoleh, tekanan darah saya tergolong tinggi dan memerlukan tindakan lanjutan sehingga saya harus dirujuk ke rumah sakit. Ungkap pensiunan guru ini.

Ariani juga menambahkan “Sejak saya didiagnosa hipertensi oleh dokter di rumah sakit, setiap bulan saya rutin berobat ke rumah sakit karena harus rutin mengkonsumsi obat setiap hari dan rutin setiap bulan kontrol, begitu kondisi saya dinyatakan stabil, saya dirujuk balik oleh dokter di rumah sakit untuk selanjutnya melakukan pengobatan rutin di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat saya terdaftar.

Kini setiap bulan saya kontrol ke dokter keluarga dan diresepkan obat untuk diambil di apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan selain itu saya juga mengikuti kegiatan prolanis yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di salah satu klub prolanis, sehingga tekanan darah saya menjadi terkontrol” Ujar Ibu tiga orang anak ini.

Ariani juga juga menceritakan pengalamannya memperoleh tindakan fisioterapi di rumah sakit yang dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan “Selain rutin mengontrol tekanan darah setiap bulan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

dan memperoleh obat di apotek, saya juga rutin seminggu dua kali mendapatkan tindakan fisioterapi di rumah sakit karena ada gangguan saraf pada kaki saya yang sesuai indikasi medis mengharuskan untuk memperoleh tindakan fisioterapi dan sampai saat ini rutin saya jalani sehingga kondisi kaki saya semakin membaik dari hari ke hari.

Semua berkat BPJS Kesehatan. Saya tidak pernah mengeluarkan biaya satu rupiahpun untuk pengobatan sakit saya ini karena sudah dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, jadi biayanya nol rupiah.” Tutur Ibu yang memiliki karakter lembut ini sambil tersenyum.

Berbekal dari pengalaman tersebut, Ariani dan keluarganya mengucapkan terima kasih yang kepada BPJS Kesehatan “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan karena telah menyelenggarakan program mulia ini dengan baik dan saya sudah merasakan manfaat besar dari program ini, berkat BPJS Kesehatan, kondisi saya saat ini sudah smakin membaik dan tentunya saya masih mempunyai harapan untuk menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan di masa pensiun saya ini.

Saya menghimbau kepada penduduk Indonesia yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, segeralah mendaftarkan diri karena sakit datangnya tidak dapat kita prediksi sebelumnya, sebaiknya sedia payung sebelum hujan untuk mengantisipasi seandainya sakit nanti dan daftarkan diri ke dalam program JKN-KIS sebelum sakit” Ajaknya dengan penuh semangat

“Semoga seluruh masyarakat percaya dan ikut serta mendukung program JKN-KIS ini serta BPJS Kesehatan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pesertanya, tentunya didukung oleh peran fasilitas kesehatan untuk berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada seluruh peserta JKN-KIS” Tutup perempuan asal Klungkung ini. (adv)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/