26.7 C
Jakarta
20 September 2024, 5:32 AM WIB

Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Pertamina Ubah Jalur Distribusi

RadarBali.com – Pertamina (Persero) terus meningkatkan langkah koordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk mengetahui kondisi riil aktivitas Gunung Agung.

Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi Pertamina  saat menyalurkan BBM dan LPG ke berbagai kawasan yang terkena dampak bencana.

Manajer Pemasaran Pertamina Cabang Bali dan Nusa Tenggara Ketut Permadi Arya Kuumara mengatakan, langkah koordinasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana potensi ketika terjadi letusan nanti.

“Misalnya ketika terjadi jalan putus, atau lainnya yang kemungkinan terjadi. Kalau sudah memahami betul, nanti kira-kira skenario apa yang akan diambil,” ujar Ketut Permadi Arya Kuumara kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (5/10).

Sejauh ini, pendistribusian BBM dan elpiji masih berjalan secara normal. Sejak ditetapkan status awas, hanya ada satu SPBU yang tidak beroperasi karena masuk dalam zona merah.

“SPBU yang tutup ada di wilayah Desa Sunu, di Kecamatan Kubu,” paparnya. Selain di Kubu, SPBU di wilayah Rendang juga mengalami penurunan permintaan secara drastis.

“Kalau pasokan di Rendang memang tetap, tapi lumayan menurun sejak terjadi pengungsian sehingga aktivitas juga tidak ada,” sambungnya.

Ketut Permadi Arya Kuumara menuturkan, kemungkinan jika nanti terjadi erupsi, Pertamina akan semaksimal mungkin mendistribusikan BBM dan elpiji.

Dampak hambatan dalam pendistribusian pasti akan ada gangguan karena ada beberapa titik yang tidak bisa suplai.

“Tapi, kami berusaha maksimal ke titik –titik yang tidak bisa kita jangkau,” jelasnya. Pertamina sendiri sudah mengambil ancang-ancang akan mengalihkan jalur pendistribusian.

Terutama jalur yang berada di kawasan lereng Gunung Agung. Jalur yang ditempuh untuk pendistribusian terutama lokasi SPBU yang berbatasan dengan wilayah Karangasem.

Misal di wilayah Kubutambahan dan juga Tejakula. Jalur yang biasanya melalui Kubu akan ditempuh lewat Bedugul.

“Tentu ini akan memakan waktu cukup lama, perbedaannya sekitar 3 jam. Tapi, hanya sementara saja ketika terjadi erupsi. Sejauh ini masih jalur normal,” ucapnya.

Ketika kemungkinan terburuk terjadi, Pertamina juga akan melakukan pengalihan suplai dari Depo Pertamina Manggis ke Depo Pertamina Pesanggaran, Denpasar.

RadarBali.com – Pertamina (Persero) terus meningkatkan langkah koordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk mengetahui kondisi riil aktivitas Gunung Agung.

Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi Pertamina  saat menyalurkan BBM dan LPG ke berbagai kawasan yang terkena dampak bencana.

Manajer Pemasaran Pertamina Cabang Bali dan Nusa Tenggara Ketut Permadi Arya Kuumara mengatakan, langkah koordinasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana potensi ketika terjadi letusan nanti.

“Misalnya ketika terjadi jalan putus, atau lainnya yang kemungkinan terjadi. Kalau sudah memahami betul, nanti kira-kira skenario apa yang akan diambil,” ujar Ketut Permadi Arya Kuumara kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (5/10).

Sejauh ini, pendistribusian BBM dan elpiji masih berjalan secara normal. Sejak ditetapkan status awas, hanya ada satu SPBU yang tidak beroperasi karena masuk dalam zona merah.

“SPBU yang tutup ada di wilayah Desa Sunu, di Kecamatan Kubu,” paparnya. Selain di Kubu, SPBU di wilayah Rendang juga mengalami penurunan permintaan secara drastis.

“Kalau pasokan di Rendang memang tetap, tapi lumayan menurun sejak terjadi pengungsian sehingga aktivitas juga tidak ada,” sambungnya.

Ketut Permadi Arya Kuumara menuturkan, kemungkinan jika nanti terjadi erupsi, Pertamina akan semaksimal mungkin mendistribusikan BBM dan elpiji.

Dampak hambatan dalam pendistribusian pasti akan ada gangguan karena ada beberapa titik yang tidak bisa suplai.

“Tapi, kami berusaha maksimal ke titik –titik yang tidak bisa kita jangkau,” jelasnya. Pertamina sendiri sudah mengambil ancang-ancang akan mengalihkan jalur pendistribusian.

Terutama jalur yang berada di kawasan lereng Gunung Agung. Jalur yang ditempuh untuk pendistribusian terutama lokasi SPBU yang berbatasan dengan wilayah Karangasem.

Misal di wilayah Kubutambahan dan juga Tejakula. Jalur yang biasanya melalui Kubu akan ditempuh lewat Bedugul.

“Tentu ini akan memakan waktu cukup lama, perbedaannya sekitar 3 jam. Tapi, hanya sementara saja ketika terjadi erupsi. Sejauh ini masih jalur normal,” ucapnya.

Ketika kemungkinan terburuk terjadi, Pertamina juga akan melakukan pengalihan suplai dari Depo Pertamina Manggis ke Depo Pertamina Pesanggaran, Denpasar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/