SUKASADA – Populasi ikan zebra di Danau Buyan, Desa Pancasari, masih menjadi momok. Populasi ikan hias itu ditengarai masih cukup tinggi. Saat ini pemerintah pun masih dibuat kewalahan menangani populasi ikan tersebut.
Pemerintah melalui Dinas Perikanan Buleleng menggelar lomba mancing di Danau Buyan, serangkaian Twin Lake Festival 2019.
Lomba ini bukan lomba mancing biasa. Ikan yang masuk hitungan hanya ikan zebra. Pemancing yang berhasil mendapatkan ikan zebra paling banyak, dinyatakan keluar sebagai pemenang.
Selama ini ikan zebra memang menjadi masalah tersendiri di danau kembar Buyan dan Tamblingan. Populasi ikan ini cukup tinggi.
Masalahnya ikan hias ini cukup invasif dan tergolong ikan predator. Ikan tawar yang memang spesies asli di danau itu pun makin terdesak populasinya.
Kepala Dinas Perikanan Buleleng Ni Made Arnika mengakui ikan zebra masih menjadi masalah tersendiri. Pemerintah pun tak bisa melakukan upaya yang sembarangan untuk membasmi populasi ikan tersebut.
“Ini kan hulu Buleleng. Selain itu wilayah konservasi. Tidak bisa kita menggunakan obat-obatan kimia untuk membasmi ikan zebra. Yang bisa kami lakukan hanya memancing sesering mungkin ikan zebra,” kata Arnika.
Sayangnya upaya memancing ikan itu pun masih dirasa kurang efektif. Masyarakat hanya mencari ikan zebra kala pemerintah menyelenggarakan lomba.
Diluar momen itu, masyarakat tetap mencari ikan tawar seperti mujair maupun nila. Mengingat ikan zebra tak bisa dikonsumsi, sehingga tak diminati.
Terkait kondisi itu, Arnika mengklaim pemerintah telah melakukan upaya lainnya. Yakni memulihkan jumlah populasi ikan di danau lewat jalan restocking.
Biasanya pemerintah akan melepas bibit ikan air tawar seperti mujair, nila, dan patin. “Sesering mungkin kami lakukan restocking. Kalau ada lembaga atau masyarakat yang ingin melepas benih
ikan di danau, pasti kami berikan. Ini sangat efektif. Karena semakin sering ikan ditebar, dia bisa mengimbangi populasi ikan predator di danau,” demikian Arnika.