33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:47 PM WIB

Order Turun Drastis, Perajin Lukisan Wayang Kamasan Tetap Berkarya

SEMARAPURAPandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) membuat tidak sedikit jenis usaha terguncang. Salah satunya lukisan wayang khas Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung.

Meski begitu perajin lukisan wayang Kamasan berusaha tetap bertahan dengan harapan kondisi kembali membaik dan karya mereka kembali diminati.

Salah seorang perajin wayang Kamasan, Pande Wayan Sumantra, mengungkapkan, lukisan wayang Kamasan kini tidak hanya bisa dibubukan di atas kanvas, namun media lainnya seperti keben, kipas dan masih banyak lagi.

Itu merupakan produk-produk inovatif para perajin wayang Kamasan untuk tetap eksis. “Harus berinovasi agar tetap bertahan,” katanya.

Menurutnya, untuk lukisan wayang Kamasan di atas kanvas, lebih banyak dipesan oleh pihak hotel untuk menghias hotel mereka.

Sementara untuk kipas, banyak dipesan untuk dipergunakan saat pernikahan dan untuk suvenir.

“Kalau keben, itu sering dipesan untuk suvenir dan parcel. Sering wisatawan datang langsung ke rumah saya untuk lihat proses pembuatan dan juga memesan,” terangnya.

Saking banyak yang meminati, dia mengaku dalam kurun waktu sebulan bisa menerima sebanyak 100 buah pesanan kipas wayang Kamasan.

Lantaran banyaknya pesanan, dia pun membagi tugas dengan sang istri. Yakni dia bertugas untuk membuat sketsa lukisan wayang, sementara sang istri bertugas untuk mewarnainya.

Sebab untuk membuat kriya seni berupa lukisan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. “Kipas yang selama ini paling laris. Untuk lukisan di atas kanvas biasanya membutuhkan waktu 3-4 bulan. Bahkan bisa lebih dari itu,” ujarnya.

Hanya saja akibat wabah virus corona, dia mengaku penjualannya menurun drastis. Kini pesanan untuk kipas saja hanya 40 buah untuk satu bulannya.

Meski begitu, dia tetap semangat dan terus berkarya dengan harapan kondisi cepat membaik dan pesanan karya seninya kembali bergairah.

SEMARAPURAPandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) membuat tidak sedikit jenis usaha terguncang. Salah satunya lukisan wayang khas Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung.

Meski begitu perajin lukisan wayang Kamasan berusaha tetap bertahan dengan harapan kondisi kembali membaik dan karya mereka kembali diminati.

Salah seorang perajin wayang Kamasan, Pande Wayan Sumantra, mengungkapkan, lukisan wayang Kamasan kini tidak hanya bisa dibubukan di atas kanvas, namun media lainnya seperti keben, kipas dan masih banyak lagi.

Itu merupakan produk-produk inovatif para perajin wayang Kamasan untuk tetap eksis. “Harus berinovasi agar tetap bertahan,” katanya.

Menurutnya, untuk lukisan wayang Kamasan di atas kanvas, lebih banyak dipesan oleh pihak hotel untuk menghias hotel mereka.

Sementara untuk kipas, banyak dipesan untuk dipergunakan saat pernikahan dan untuk suvenir.

“Kalau keben, itu sering dipesan untuk suvenir dan parcel. Sering wisatawan datang langsung ke rumah saya untuk lihat proses pembuatan dan juga memesan,” terangnya.

Saking banyak yang meminati, dia mengaku dalam kurun waktu sebulan bisa menerima sebanyak 100 buah pesanan kipas wayang Kamasan.

Lantaran banyaknya pesanan, dia pun membagi tugas dengan sang istri. Yakni dia bertugas untuk membuat sketsa lukisan wayang, sementara sang istri bertugas untuk mewarnainya.

Sebab untuk membuat kriya seni berupa lukisan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. “Kipas yang selama ini paling laris. Untuk lukisan di atas kanvas biasanya membutuhkan waktu 3-4 bulan. Bahkan bisa lebih dari itu,” ujarnya.

Hanya saja akibat wabah virus corona, dia mengaku penjualannya menurun drastis. Kini pesanan untuk kipas saja hanya 40 buah untuk satu bulannya.

Meski begitu, dia tetap semangat dan terus berkarya dengan harapan kondisi cepat membaik dan pesanan karya seninya kembali bergairah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/