33.5 C
Jakarta
21 November 2024, 14:07 PM WIB

Duh, Abrasi Gerus Setengah Lahan Pertanian Garam

RadarBali.com – Petani garam lagi ketiban untung. Garam yang mereka hasilkan nilai pasarnya naik berlipat-lipat.

Sayang dalam kondisi cuaca yang tak menentu sekarang, petani garam di Pantai Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, kelimpungan.

Pasalnya, selain dipengaruhi cuaca, lahan penggaraman mereka terancam tergerus abrasi. Abrasi yang terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu, membuat lahan penggaramannya terus menyusut.

 Sehingga berdampak pada jumlah hasil produksi garam yang terus menurun. “Sudah setengah lahan penggaraman saya kena abrasi. Kalau tidak ada penanganan, satu tahun lagi bisa habis lahan penggaraman saya,” ungkap Dewa Ketut Candra, petani garam asal Dawan.

Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta mengaku Pemkab Klungkung akan mengumpulkan para petani garam. Sehingga masalah abrasi terhadap lahan penggaraman itu dapat teratasi dengan tepat.

“Nanti kami akan melakukan penataan. Sehingga nanti pertanian garam di Klungkung semakin bergairah dan menarik minat warga yang sebelumnya berhenti bertani garam untuk kembali lagi bertani. Sekarang ini masih tersisa sebanyak 17 KK petani garam di Kusamba,” tandasnya.

RadarBali.com – Petani garam lagi ketiban untung. Garam yang mereka hasilkan nilai pasarnya naik berlipat-lipat.

Sayang dalam kondisi cuaca yang tak menentu sekarang, petani garam di Pantai Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, kelimpungan.

Pasalnya, selain dipengaruhi cuaca, lahan penggaraman mereka terancam tergerus abrasi. Abrasi yang terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu, membuat lahan penggaramannya terus menyusut.

 Sehingga berdampak pada jumlah hasil produksi garam yang terus menurun. “Sudah setengah lahan penggaraman saya kena abrasi. Kalau tidak ada penanganan, satu tahun lagi bisa habis lahan penggaraman saya,” ungkap Dewa Ketut Candra, petani garam asal Dawan.

Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta mengaku Pemkab Klungkung akan mengumpulkan para petani garam. Sehingga masalah abrasi terhadap lahan penggaraman itu dapat teratasi dengan tepat.

“Nanti kami akan melakukan penataan. Sehingga nanti pertanian garam di Klungkung semakin bergairah dan menarik minat warga yang sebelumnya berhenti bertani garam untuk kembali lagi bertani. Sekarang ini masih tersisa sebanyak 17 KK petani garam di Kusamba,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/