SEMARAPURA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terpaksa melakukan pemadaman bergilir khusus di wilayah Kecamatan Nusa Penida sejak tanggal 5 Januari 2019 lalu.
Kebijakan ini diambil lantaran terjadinya penurunan pasokan daya di PLTD Kutampi sehingga mempengaruhi sistem kelistrikan di tiga Nusa.
Yakni Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan. Peralihan bahan bakar pembangkit listrik pasalnya menjadi penyebab penurunan daya tersebut terjadi.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Klungkung I Gusti Putu Agus Wiadi kemarin menjelaskan, PLTD Kutampi memiliki kapasitas daya sebesar 12 megawatt (WM).
Total ada 7 unit PLTD yang dimiliki PLN ULP Klungkung. Setelah ada kebijakan Kementerian ESDM untuk menggunakan bahan bakar HSD (B-20) atau bahan bakar solar bercampur
20 persen minyak sawit dari sebelumnya HSD (B-nol) atau solar murni, daya yang dihasilkan tujuh unit pembangkit itu pun turun menjadi 5,9 MW.
“5,9 MW itu sudah termasuk daya dari enam mesin pembangkit yang selama ini kami standby-kan. Peralihan bahan bakar ini sudah dilakukan sejak Oktober 2018
dan memang dampaknya akan sangat terlihat di dua bulan peralihan. Daya yang dihasilkan terus menurun sehingga memang harus ada perbaikan-perbaikan,” ungkapnya.
Pemadaman bergilir pun terpaksa dilakukan lantaran beban puncak di Nusa Penida tercatat sebesar 7,5 MW di bulan Desember lalu.
Dan pihaknya memprediksi pemadaman bergilir di Nusa Penida ini akan berlangsung hingga 20 Januari 2019 mendatang.
“Hingga saat ini Indonesia Power masih terus melakukan perbaikan mesin selama masa penyesuaian ini. Setting mesin pun sudah kami usulkan ke Jakarta agar pembangkit-pembangkit di Nusa Penida ini bisa kembali beroperasi secara maksimal,” ujarnya.