TABANAN – Penyebaran wabah corona berdampak pada iklim investasi di kabupaten Tabanan. Kondisi ini membuat para investor maupun pengusaha banyak yang
merugi dan menyebabkan para pengusaha yang sebelumnya memiliki ketertarikan untuk melakukan investasi di Tabanan sementara tertunda.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Tabanan, I Made Sumerta Yasa.
Dia mengatakan dampak viruk corona sangat terasa efeknya, apalagi pihaknya ditargetkan menyumbang PAD senilai Rp 5 miliar.
“Investor yang dalam kondisi rugi kan jadi menunda investasinya. Hampir semua sektor yang tekena dampak,” tuturnya.
Namun pihaknya optimis, bisa memenuhi target yang ditentukan. Ada berapa retribusi yang menjadi pendapatan, yakni rertibusi IMB, retribusi trayek, piutang IMB, dan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).
Dari empat ini, retribusi IMB menjadi sumber pendapatan paling besar. “Per triwulan target kami Rp 1,3 miliar. Untuk teriwulan pertama
ini sejauh ini sudah mencapai Rp 1,2 miliar lebih, dan tinggal Rp 50 juta untuk memenuhi target di triwulan ini,” kata Sumerta.
Tetapi dengan adanya inovasi yang dimiliki seperti pelayanan OSS (Online Single Submission) to publik melalui program Tabanan Tertib Izin (Tantri) tersebut sangat membantu untuk menunjang investasi.
“Sebelumnya kami hanya melirik investasi diatas Rp500 juta, tetapi dengan adanya inovasi Tantri ini ternyata juga bisa menunjang investasi bahkan hasilnya
sangat memuaskan karena perkembangan UMKM di bawah Rp50 juta itu sangat banyak, jadi dengan adanya isu virus korona kami yakin program Tantri bisa memenuhi target kami,” paparnya.
Ia pun menambahkan, program Tantri miliknya sangat membantu UKM sebab syarat kepengurusannya pun cukup mudah.
Ketika petugas PMPTSP mendatangi pengusaha UKM cukup memiliki email dan KTP untuk didaftarkan dan ijinnya bisa langsung jadi ditempat.
“Syarat untuk membuat Tantri sangat mudah, dan minatnya cukup tinggi untuk kalangan UKM sebab surat ijinnya sebagai syarat tertib adminitrasi ketika para UKM mengajukan kredit di bank,” tandasnya.