28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:21 AM WIB

Cuaca Buruk, Tangkapan Nelayan Kusumba Turun, Harga Ikan Naik

SEMARAPURA – Tangkapan nelayan sejak beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan akibat angin kencang.

Bahkan kondisi angin yang cukup kencang itu tidak jarang membuat nelayan harus pulang dengan tangan kosong. Akibatnya ikan di pasaran mengalami peningkatan harga.

Salah seorang pengepul ikan hasil tangkapan para nelayan di Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Ni Nyoman Tirta, 60 menuturkan angin laut tampak cukup kencang sejak 12 hari yang lalu.

Kondisi itu sangat mempengaruhi jumlah tangkapan para nelayan. “Tangkapan ikan nelayan jadi menurun,” katanya.

Bahkan, menurutnya, nelayan di Pantai Kusamba beberapa kali sempat pulang tanpa ikan satu ekor pun karena kondisi itu.

Padahal, menurutnya, bulan-bulan ini para nelayan seharusnya sedang panen ikan. Sehingga dia memprediksi telah terjadi pergeseran musim.

“Kemungkinan terjadi perubahan sasih (musim),” ujarnya. Ketika nelayan di Kusamba tidak mendapat ikan, mau tidak mau dia harus mencari ikan di kabupaten lain, seperti di Denpasar, Badung dan Karangasem.

Sebab dia mengaku memiliki sejumlah pelanggan yang setiap harinya harus dikirimkan ikan untuk dibuat berbagai olahan makanan seperti pindang dan lainnya.

“Tukang pindang banyak yang cari ikan ke saya. Pedagang juga ada,” terang ibu dari tiga orang anak itu.

Dengan menurunnya jumlah tangkapan ikan para nelayan mau tidak mau membuat dia terpaksa menaikan harga ikan jualannya.

Sebab para nelayan sendiri menaikan harga ikan tangkapannya. Selain itu, dia juga harus berkeliling untuk mencari ikan.

“Ikan yang biasanya harga Rp 10 ribu per ekor, harganya naik menjadi Rp 15 ribu – Rp 20 ribu per ekor. Ikan yang biasanya Rp 15 ribu per ekor, sekarang harganya bisa Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per ekor,” tandasnya.

SEMARAPURA – Tangkapan nelayan sejak beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan akibat angin kencang.

Bahkan kondisi angin yang cukup kencang itu tidak jarang membuat nelayan harus pulang dengan tangan kosong. Akibatnya ikan di pasaran mengalami peningkatan harga.

Salah seorang pengepul ikan hasil tangkapan para nelayan di Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Ni Nyoman Tirta, 60 menuturkan angin laut tampak cukup kencang sejak 12 hari yang lalu.

Kondisi itu sangat mempengaruhi jumlah tangkapan para nelayan. “Tangkapan ikan nelayan jadi menurun,” katanya.

Bahkan, menurutnya, nelayan di Pantai Kusamba beberapa kali sempat pulang tanpa ikan satu ekor pun karena kondisi itu.

Padahal, menurutnya, bulan-bulan ini para nelayan seharusnya sedang panen ikan. Sehingga dia memprediksi telah terjadi pergeseran musim.

“Kemungkinan terjadi perubahan sasih (musim),” ujarnya. Ketika nelayan di Kusamba tidak mendapat ikan, mau tidak mau dia harus mencari ikan di kabupaten lain, seperti di Denpasar, Badung dan Karangasem.

Sebab dia mengaku memiliki sejumlah pelanggan yang setiap harinya harus dikirimkan ikan untuk dibuat berbagai olahan makanan seperti pindang dan lainnya.

“Tukang pindang banyak yang cari ikan ke saya. Pedagang juga ada,” terang ibu dari tiga orang anak itu.

Dengan menurunnya jumlah tangkapan ikan para nelayan mau tidak mau membuat dia terpaksa menaikan harga ikan jualannya.

Sebab para nelayan sendiri menaikan harga ikan tangkapannya. Selain itu, dia juga harus berkeliling untuk mencari ikan.

“Ikan yang biasanya harga Rp 10 ribu per ekor, harganya naik menjadi Rp 15 ribu – Rp 20 ribu per ekor. Ikan yang biasanya Rp 15 ribu per ekor, sekarang harganya bisa Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per ekor,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/