MANGUPURA – Sentra ternak Sobangan, Mengwi di gelontor anggaran miliaran rupiah untuk pengembangbiakan populasi sapi Bali.
Hasilnya, populasi pengembangbiakan sapi Bali di Badung di klaim meningkat. Kabid Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Rama Bargawa
mengakui, dari pembibitan 288 sapi indukan, telah menghasilkan sekitar 100 ekor pedet/anak sapi.
Anakan sapi ini kemudian dikembangbiakkan lagi melalui kelompok-kelompok ternak. “Iya, dengan adanya sentra pembibitan sapi Bali, populasi sapi di Badung
meningkat setiap tahun. Di Sentra Ternak Sobangan saja rata-rata sekitar seratusan ekor per tahun,” jelas Rama Bargawa.
Kata dia, untuk perbandingan pada tahun 2017 jumlah populasi sapi di Gumi Keris sebanyak 28.511 ekor. Meningkat pada tahun 2018 mencapai 29.874 ekor.
Sayangnya, untuk data di tahun 2019 masih dalam pendataan. Sementara mengenai anggaran di tahun 2019 ini Pemkab Badung menggelontorkan anggaran
besar untuk keberlangsungan Sentra Ternak Sobangan. Untuk kebutuhan pakan saja dianggarkan Rp 3,1 miliar.
Pakan ternak berupa rumput raja/jerami dan jagung sekitar Rp 2,1 miliar, sedangkan untuk kebutuhan pakan konsentrat sekitar Rp 1 miliar.
“Namun, kalau untuk populasi keseluruhan tahun 2019, belum bisa berikan, karena untuk tahun 2019 masih belum direkap,” terangnya.
Lebih lanjut, keberadaan Sentra Ternak Sobangan bertujuan menyelamatkan sapi Bali dari kepunahan, maka pemerintah tidak mencari keuntungan (non profit oriented).
Sepenuhnya, di Sentra Ternak Sobangan untuk pengembangbiakan dan anakan sapi kemudian dikembangkan biakkan lagi oleh kelompok ternak.
“Jadi, yang diserahkan kepada kelompok ternak itu adalah sapi betina, sehingga bisa dikembangbiakkan lagi. Terakhir tahun 2018 itu ada 30 ekor yang dibagikan kepada kelompok ternak,” pungkasnya.