29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:59 AM WIB

Permintaan Meningkat, Kota Denpasar Dijatah 15 Juta Tabung LPG Subsidi

DENPASAR – Kota Denpasar mendapat jatah tambahan kuota LPG subsidi 3 kg sebanyak 46.031 metrik ton (MT) atau setara 15.311.667 tabung gas tahun 2018 ini.

Tambahan kuota ini merupakan yang terbesar dari kabupaten lain di Bali. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Denpasar, I Wayan Gatra kemarin (14/2) mengatakan,

penambahan kuota yang diberikan oleh PT Pertamina bukan karena Kota Denpasar mengalami kekurangan LPG subsidi.

Penambahan kuota karena kebutuhan yang meningkat. Sebagai catatan, semua kabupaten dan kota di Bali juga mendapat penambahan kuota.

“Selama ini di Denpasar sudah tercukupi, dan tidak pernah ada permasalahan kekurangan gas LPG subsidi,” tutur Wayan Gatra.

Dia berharap, dengan penambahan kuota ini harga bisa dikendalikan. Minimal tidak terjadi kenaikan harga yang memicu inflasi.

Selain itu, dengan peredaran LPG yang cukup banyak bisa memangkas praktik pengoplosan gas LPG. LPG oplosan sangat rentan digunakan karena tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI).

Selain itu, timbangan kerap berkurang dan merugikan konsumen. “Kuota yang didapat ini langsung disebar oleh Pertamina ke agen-agen resmi yang sudah ditentukan,” kata Wayan Gatra.

LPG 3 kg ini diharapkan diserap oleh masyarakat yang kurang mampu, sehingga penyalurannya benar-benar tepat sasaran sesuai arahan pemerintah.

DENPASAR – Kota Denpasar mendapat jatah tambahan kuota LPG subsidi 3 kg sebanyak 46.031 metrik ton (MT) atau setara 15.311.667 tabung gas tahun 2018 ini.

Tambahan kuota ini merupakan yang terbesar dari kabupaten lain di Bali. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Denpasar, I Wayan Gatra kemarin (14/2) mengatakan,

penambahan kuota yang diberikan oleh PT Pertamina bukan karena Kota Denpasar mengalami kekurangan LPG subsidi.

Penambahan kuota karena kebutuhan yang meningkat. Sebagai catatan, semua kabupaten dan kota di Bali juga mendapat penambahan kuota.

“Selama ini di Denpasar sudah tercukupi, dan tidak pernah ada permasalahan kekurangan gas LPG subsidi,” tutur Wayan Gatra.

Dia berharap, dengan penambahan kuota ini harga bisa dikendalikan. Minimal tidak terjadi kenaikan harga yang memicu inflasi.

Selain itu, dengan peredaran LPG yang cukup banyak bisa memangkas praktik pengoplosan gas LPG. LPG oplosan sangat rentan digunakan karena tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI).

Selain itu, timbangan kerap berkurang dan merugikan konsumen. “Kuota yang didapat ini langsung disebar oleh Pertamina ke agen-agen resmi yang sudah ditentukan,” kata Wayan Gatra.

LPG 3 kg ini diharapkan diserap oleh masyarakat yang kurang mampu, sehingga penyalurannya benar-benar tepat sasaran sesuai arahan pemerintah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/