26.5 C
Jakarta
24 April 2024, 8:17 AM WIB

Program “BLI KADEk” Bea Cukai Denpasar, Hasilkan Ekspor Furniture Rp 2 M Lebih ke Vanuatu

DENPASAR, Radar Bali – Sebelum pandemi Covid-19 perekonomian Bali sangat didominasi oleh sektor pariwisata.

Tetapi mulai tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali mulai terkontraksi bahkan sampai menjadi negatif karena adanya pandemi covid-19.

Salah satu sektor yang berpotensi bisa berkembang untuk pemulihan eksonomi di Bali pada masa pandemi adalah ekspor.

Bea Cukai hadir di tengah masyarakat mengemban tugas dan fungsi sebagai trade facilitator and industrial assistance, community protector dan revenue collector yang menuntut Bea Cukai untuk bekerja menjalankan fungsi pelayanan dan pengawasan secara berimbang.

Dalam kaitannya sebagai trade facilitator and industrial assistance, Bea Cukai Denpasar memberikan pelayanan dan pengawasan di bidang ekspor melalui program inovasi layanan yaitu “BLI KADEk” (Bimbingan dan Layanan Informasi dan Klinik Asistensi dan Dukungan Ekspor).

Program tersebut merupakan Implementasi dari Inisiatif Strategis Bea Cukai Denpasar untuk meningkatkan potensi ekspor, melalui transportasi laut maupun udara dengan menggunakan Pelabuhan Benoa maupun pelabuhan lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor, menjaga neraca perdagangan, sehingga dapat mengurangi defisit dan memulihkan ekonomi Bali.

Program Peningkatan Potensi Ekspor “BLI KADEk”, akhirnya membuahkan hasil dengan adanya realisasi ekspor perdana pasca pandemic Covid-19 melalui Pelabuhan Benoa setelah kurang lebih 2,5 tahun tidak adanya ekspor/impor secara langsung melalui Pelabuhan Benoa.

Melalui PT Bali Sourcing Cargo yang mengekspor komoditas furniture sebanyak 34 kontainer dengan tonase sebesar 312.430 KGS ke Vanuatu dengan perkiraan nilai devisa sebesar USD 136.056,11 atau Rp 2.027.644.207,33

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77, pelepasan ekspor perdana ini diharapkan mampu menjadi pendorong bagi pelaku usaha yang lain untuk melakukan kegiatan ekspor secara langsung melalui Pelabuhan Benoa Bali. Sehingga dapat membantu Bali untuk “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Diharapkan dengan adanya upaya #DorongEkspor produk Indonesia ke pasar global dapat meningkatkan pendapatan devisa bagi negara dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga Provinsi Bali pada khususnya.(han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DENPASAR, Radar Bali – Sebelum pandemi Covid-19 perekonomian Bali sangat didominasi oleh sektor pariwisata.

Tetapi mulai tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali mulai terkontraksi bahkan sampai menjadi negatif karena adanya pandemi covid-19.

Salah satu sektor yang berpotensi bisa berkembang untuk pemulihan eksonomi di Bali pada masa pandemi adalah ekspor.

Bea Cukai hadir di tengah masyarakat mengemban tugas dan fungsi sebagai trade facilitator and industrial assistance, community protector dan revenue collector yang menuntut Bea Cukai untuk bekerja menjalankan fungsi pelayanan dan pengawasan secara berimbang.

Dalam kaitannya sebagai trade facilitator and industrial assistance, Bea Cukai Denpasar memberikan pelayanan dan pengawasan di bidang ekspor melalui program inovasi layanan yaitu “BLI KADEk” (Bimbingan dan Layanan Informasi dan Klinik Asistensi dan Dukungan Ekspor).

Program tersebut merupakan Implementasi dari Inisiatif Strategis Bea Cukai Denpasar untuk meningkatkan potensi ekspor, melalui transportasi laut maupun udara dengan menggunakan Pelabuhan Benoa maupun pelabuhan lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor, menjaga neraca perdagangan, sehingga dapat mengurangi defisit dan memulihkan ekonomi Bali.

Program Peningkatan Potensi Ekspor “BLI KADEk”, akhirnya membuahkan hasil dengan adanya realisasi ekspor perdana pasca pandemic Covid-19 melalui Pelabuhan Benoa setelah kurang lebih 2,5 tahun tidak adanya ekspor/impor secara langsung melalui Pelabuhan Benoa.

Melalui PT Bali Sourcing Cargo yang mengekspor komoditas furniture sebanyak 34 kontainer dengan tonase sebesar 312.430 KGS ke Vanuatu dengan perkiraan nilai devisa sebesar USD 136.056,11 atau Rp 2.027.644.207,33

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77, pelepasan ekspor perdana ini diharapkan mampu menjadi pendorong bagi pelaku usaha yang lain untuk melakukan kegiatan ekspor secara langsung melalui Pelabuhan Benoa Bali. Sehingga dapat membantu Bali untuk “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Diharapkan dengan adanya upaya #DorongEkspor produk Indonesia ke pasar global dapat meningkatkan pendapatan devisa bagi negara dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga Provinsi Bali pada khususnya.(han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/