Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
32 C
Jakarta
21 Juli 2024, 11:15 AM WIB

Tren Belanja Online saat Wabah Corona, Produk Kesehatan Paling Diburu

DENPASAR – Pemberlakuan semi-lockdown untuk mengantisipasi menyebar luasnya virus Covid-19 bagi negara-negara Asia Tenggara mulai dijalankan sejak Maret 2020.

Di Indonesia lockdown atau dikenal dengan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai di jalankan sejumlah daerah.

Nah, pemberlakuan work from home (WFH) yang dilakukan sejumlah perusahaan ikut berdampak pada tren minat belanja online orang Indonesia.

Berdasar data RadarBali.id yang dirangkum dari iPrice – website pembanding harga yang aktif melakukan riset soal e-commerce, teknologi dan digital ekonomi,

berikut hightlight menarik seputar peningakatan minat produk orang Indonesia pada musim Covid-19 memanfaatkan data impression dari Google Analytics selama periode Maret 2020 dan Februari 2020. 

 

1.Produk Kesehatan Pencegahan Covid-19

Minat belanja produk kesehatan secara online mengalami peningkatan yang signifikan. Hand sanitizer atau pembersih tangan yang menjadi produk preventif penyebaran

virus dengan daya minat belanja tertinggi yaitu 5.585 persen diikuti Vitamin C dengan peningkatan minat belanja hingga 1.986 persen.

Peningkatan minat belanja berdampak pada tingginya demand dari produk hand sanitizer hingga 100 persen pada toko ritel.

Hal ini menjadikan banyaknya pembeli yang beralih membeli produk hand sanitizer secara online di platform e-commerce. 

Produk lain yang juga ikut meningkat daya minatnya adalah Dettol hingga 1.395 persen. Demand terhadap Dettol dan Lysol selama musim Covid-19

terjadi secara global dikarenakan penganjuran penggunaan ini sebagai salah satu efektif desinfektan untuk membunuh virus pandemic Covid-19. 

Satu gejala dari kasus positif Covid-19 adalah suhu tubuh yang tinggi yaitu 37.8C ke atas, hal ini menjadikan tren minat belanja terhadap pengukur suhu tubuh meningkat, untuk termometer biasa adanya peningkatan hingga 1.007 persen.

Sedangkan minat belanja paling tinggi ada pada produk Termometer Lotus dengan rentang harga Rp 1.000.000- Rp 3.000.000. 

Produk kesehatan selanjutnya adalah masker mulut  yaitu peningkatan minat beli sehingga 167 persen.

Pada riset iPrice sebelumnya harga dan minat belanja masker mulut sudah meningkat sejak bulan Januari yaitu pada saat kasus awal virus corona muncul di negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Sehingga peningkatan dari Februari tidak menunjukan data yang drastis seperti produk kesehatan lainnya. 

 

 

2. Produk Mendukung Pekerjaan dari Rumah

Maraknya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia menjadikan banyaknya perusahaan yang menerapkan Work From Home (WFH).

Untuk wilayah Jakarta penerapan WFH dimulai sejak 3 April 2020 hingga 19 April 2020, namun sudah banyak perusahaan yang menerapkan WFH dimulai pertengahan Maret lalu.

Dilaporkan sudah ada 947 perusahaan di Jakarta 74 perusahaan dengan 367.941 tenaga kerja bekerja di rumah.

Bergantinya tren bekerja dari rumah ikut mempengaruhi tren minat belanja online orang Indonesia.

Tingginya intensitas meeting online dan video conference bisa direfleksi dengan peningkatan minat belanja webcam sehingga 1.572 persen tidak hanya

bekerja webcam juga digunakan untuk membantu proses belajar dan mengajar online yang juga dipraktikkan di Indonesia selama musim Covid-19 ini. 

Produk kedua dengan peningkatan minat belanja secara online adalah kertas folio, peningkatan minat belanja kertas meningkat 377 persen sejak Februari lalu.

Dapat diprediksikan pembelian ATK (alat tulis kantor) juga akan meningkatkan dalam bulan jika melihat tren hasil diperpanjangnya masa bekerja dan belajar dari rumah. 

 

 

3. Produk Hobi Outdoor dan Indoor

Minat belanja pada sepeda polygon meningkat hingga 1.036 persen sejak awal maret 2020 jika dibandingkan dengan bulan februari.

Tidak hanya di Indonesia tren peningkatan pembelian sepeda indoor maupun outdoor juga meningkat di negara Inggris. Produk sepeda mengalami peningkatan penjualan  sebanyak 15 persen. 

Produk kedua adalah Nintendo yang mengalami peningkatan minat beli hingga 156 persen. Permainan game Nintendo memang mengalami peningkatan tajam di masa Covid-19.

Data yang diperoleh dari iprice SIngapura menunjukan angka peningkatan yang signifikan terhadap minat beli PS4 sebanyak 714 persen.

Di Italia, pembelian produk berupa game console dan physical game meningkat hingga 84% pada minggu pertama lockdown maret kemarin.

Di Indonesia, dipastikan minat belanja produk nintendo akan terus meningkat jika periode pembatasan sosial ini diterapkan jika melihat tren di negara lainnya. 

 

4. Produk Makanan dan Minuman

Tren pembelian bahan makanan secara online selama proses lockdown atau pembatasan sosial ini sudah bisa diprediksi.

Minat belanja Mi Goreng meningkat hingga 159 persen, data ini menunjukan pembelian indomi satu dus.

Selain produk Indomie yang merupakan makanan instan lokal, produk minuman lokal juga mengalami peningkatan.

Produk anggur merah cap Orang Tua mengalami peningkatan hingga 78 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Prediksi peningkatan pembelian produk alkohol sudah menjadi tren di negara-negara yang menjalankan lockdown.

London salah satunya melaporkan ada peningkatan hingga 1.000 persen untuk pemesanan minuman beralkohol secara online pada bulan Maret 2020 ini. 

Kira-kira tren produk apalagi yang akan meningkat di Indonesia selama periode pembatasan sosial ini? (mus)

DENPASAR – Pemberlakuan semi-lockdown untuk mengantisipasi menyebar luasnya virus Covid-19 bagi negara-negara Asia Tenggara mulai dijalankan sejak Maret 2020.

Di Indonesia lockdown atau dikenal dengan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai di jalankan sejumlah daerah.

Nah, pemberlakuan work from home (WFH) yang dilakukan sejumlah perusahaan ikut berdampak pada tren minat belanja online orang Indonesia.

Berdasar data RadarBali.id yang dirangkum dari iPrice – website pembanding harga yang aktif melakukan riset soal e-commerce, teknologi dan digital ekonomi,

berikut hightlight menarik seputar peningakatan minat produk orang Indonesia pada musim Covid-19 memanfaatkan data impression dari Google Analytics selama periode Maret 2020 dan Februari 2020. 

 

1.Produk Kesehatan Pencegahan Covid-19

Minat belanja produk kesehatan secara online mengalami peningkatan yang signifikan. Hand sanitizer atau pembersih tangan yang menjadi produk preventif penyebaran

virus dengan daya minat belanja tertinggi yaitu 5.585 persen diikuti Vitamin C dengan peningkatan minat belanja hingga 1.986 persen.

Peningkatan minat belanja berdampak pada tingginya demand dari produk hand sanitizer hingga 100 persen pada toko ritel.

Hal ini menjadikan banyaknya pembeli yang beralih membeli produk hand sanitizer secara online di platform e-commerce. 

Produk lain yang juga ikut meningkat daya minatnya adalah Dettol hingga 1.395 persen. Demand terhadap Dettol dan Lysol selama musim Covid-19

terjadi secara global dikarenakan penganjuran penggunaan ini sebagai salah satu efektif desinfektan untuk membunuh virus pandemic Covid-19. 

Satu gejala dari kasus positif Covid-19 adalah suhu tubuh yang tinggi yaitu 37.8C ke atas, hal ini menjadikan tren minat belanja terhadap pengukur suhu tubuh meningkat, untuk termometer biasa adanya peningkatan hingga 1.007 persen.

Sedangkan minat belanja paling tinggi ada pada produk Termometer Lotus dengan rentang harga Rp 1.000.000- Rp 3.000.000. 

Produk kesehatan selanjutnya adalah masker mulut  yaitu peningkatan minat beli sehingga 167 persen.

Pada riset iPrice sebelumnya harga dan minat belanja masker mulut sudah meningkat sejak bulan Januari yaitu pada saat kasus awal virus corona muncul di negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Sehingga peningkatan dari Februari tidak menunjukan data yang drastis seperti produk kesehatan lainnya. 

 

 

2. Produk Mendukung Pekerjaan dari Rumah

Maraknya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia menjadikan banyaknya perusahaan yang menerapkan Work From Home (WFH).

Untuk wilayah Jakarta penerapan WFH dimulai sejak 3 April 2020 hingga 19 April 2020, namun sudah banyak perusahaan yang menerapkan WFH dimulai pertengahan Maret lalu.

Dilaporkan sudah ada 947 perusahaan di Jakarta 74 perusahaan dengan 367.941 tenaga kerja bekerja di rumah.

Bergantinya tren bekerja dari rumah ikut mempengaruhi tren minat belanja online orang Indonesia.

Tingginya intensitas meeting online dan video conference bisa direfleksi dengan peningkatan minat belanja webcam sehingga 1.572 persen tidak hanya

bekerja webcam juga digunakan untuk membantu proses belajar dan mengajar online yang juga dipraktikkan di Indonesia selama musim Covid-19 ini. 

Produk kedua dengan peningkatan minat belanja secara online adalah kertas folio, peningkatan minat belanja kertas meningkat 377 persen sejak Februari lalu.

Dapat diprediksikan pembelian ATK (alat tulis kantor) juga akan meningkatkan dalam bulan jika melihat tren hasil diperpanjangnya masa bekerja dan belajar dari rumah. 

 

 

3. Produk Hobi Outdoor dan Indoor

Minat belanja pada sepeda polygon meningkat hingga 1.036 persen sejak awal maret 2020 jika dibandingkan dengan bulan februari.

Tidak hanya di Indonesia tren peningkatan pembelian sepeda indoor maupun outdoor juga meningkat di negara Inggris. Produk sepeda mengalami peningkatan penjualan  sebanyak 15 persen. 

Produk kedua adalah Nintendo yang mengalami peningkatan minat beli hingga 156 persen. Permainan game Nintendo memang mengalami peningkatan tajam di masa Covid-19.

Data yang diperoleh dari iprice SIngapura menunjukan angka peningkatan yang signifikan terhadap minat beli PS4 sebanyak 714 persen.

Di Italia, pembelian produk berupa game console dan physical game meningkat hingga 84% pada minggu pertama lockdown maret kemarin.

Di Indonesia, dipastikan minat belanja produk nintendo akan terus meningkat jika periode pembatasan sosial ini diterapkan jika melihat tren di negara lainnya. 

 

4. Produk Makanan dan Minuman

Tren pembelian bahan makanan secara online selama proses lockdown atau pembatasan sosial ini sudah bisa diprediksi.

Minat belanja Mi Goreng meningkat hingga 159 persen, data ini menunjukan pembelian indomi satu dus.

Selain produk Indomie yang merupakan makanan instan lokal, produk minuman lokal juga mengalami peningkatan.

Produk anggur merah cap Orang Tua mengalami peningkatan hingga 78 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Prediksi peningkatan pembelian produk alkohol sudah menjadi tren di negara-negara yang menjalankan lockdown.

London salah satunya melaporkan ada peningkatan hingga 1.000 persen untuk pemesanan minuman beralkohol secara online pada bulan Maret 2020 ini. 

Kira-kira tren produk apalagi yang akan meningkat di Indonesia selama periode pembatasan sosial ini? (mus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/