RadarBali.com – Bisnis properti di Bali cenderung turun, dan belum ada tanda-tanda kembali bergairah seperti tiga – empat tahun silam.
Bahkan, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Bali Pande Agus Permana Widura menghitung terjadi penurunan hingga 15 persen di masing-masing kelas.
Untuk menggairahkan kembali bisnis properti, BNI memberikan penawaran menarik bagi yang berniat mengajukan kredit KPR.
Sebagai catatan, BNI Bali Nusra di semester I telah menyalurkan kredit KPR sebesar Rp 3 triliun.
Pimpinan Konsumer Banking BNI Kantor Wilayah Bali-Nusra Viktor L. Saragih mengungkapkan, BNI memasang target penyaluran KPR tahun 2017 sebesar Rp 3,2 triliun.
Namun, hingga pertengahan tahun, BNI mampu menyalurkan kredit KPR hingga Rp 3 triliun. “Ini menjadi sinyal positif.
Kredit KPR di Bali-Nusra terserap maksimal dengan asumsi melebihi target,” ujar Viktor L. Saragih, Jumat (18/8) kemarin.
BNI sendiri, kata dia, terus berinovasi dan melakukan berbagai strategi untuk menggenjot penyaluran kredit KPR di tahun 2017.
Beberapa strategi yang dilakukan. Di antaranya dengan melakukan promosi dan meningkatkan kerjasama dengan developer.
Termasuk menggandeng asosiasi atau lembaga properti macam REI. Selain itu, ada juga program BNI Griya dengan penawaran menarik.
Mulai dari bunga 7,1 persen per tahun untuk 2 tahun pertama dan DP mulai 1 persen. “Angsuran suka-suka atau cicilan berjenjang serta jangka waktu kredit hingga 20 tahun,” bebernya.
Program tersebut berlaku untuk pembelian properti, baik untuk rumah, apartemen, ruko, vila, tanah kavling baik baru atau bekas.
Disinggung penyaluran KPR terbesar untuk jenis rumah, kata dia, tidak ada klasifikasi. “Semua tipe rumah tetap dibiayai, dari tipe kecil, menengah, sampai kategori rumah mewah,” pungkasnya.