GIANYAR – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Ni Kadek Dewi Purnami, 44, asal Banjar Bedil, Desa/Kecamatan Sukawati menangkap peluang di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.
Istri dari I Wayan Karyawan itu membuat kripik berbahan dasar pelepah pisang. Kripik yang dirintis sebulan ini, membantu ekonomi keluarganya.
Menurut Kadek Dewi, kripik pelepah pisang ini merupakan hasil Bimbingan Teknis Industri Kecil Menengah (IKM) dari Kementerian Perindustrian.
Bimbingan diikuti selama 4 hari pada awal Desember 2020 di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati. “Pelatihan selama 4 hari itu sangat bermanfaat. Saat ini saya coba melanjutkan agar bisa menjadi wirausaha kecil-kecilan,” ujarnya.
Untuk bahan baku, Kadek Dewi berburu pelepah pisang di tetangga maupun warga yang memiliki kebun pisang. “Kalau ada saya dengar orang panen pisang, saya datangi untuk nyari pelepahnya,” jelasnya.
Selain pelepah pisang, bagian bongkol juga layak dijadikan kripik. Hanya saja, Kadek Dewi masih kendala pada alat atau mesin pemotong.
“Belum punya serutannya. Sementara ambil pelepahnya saja dulu,” ujarnya lagi. Agar menarik, kripik pelepah pisang ini dikemas plastik bening.
Ditambah dengan saos sambal. Per bungkus kripik dihargai Rp 1.000. Rasanya punya ciri khas dan renyah.
Saat ini, Kadek Dewi mengawali produksi untuk pesanan dan menjajakan di warung-warung sekitar rumahnya. “Sementara produksinya masih sedikit, sesuai pesanan,” terangnya.
Meski usahanya masih kecil-kecilan, namun usaha yang baru dirintis itu membantu kebutuhan keluarga.
Apalagi suaminya bekerja di sektor pariwisata yang terdampak Covid-19. “Lumayan untuk menambah penghasilan,” pungkasnya.