33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:12 PM WIB

Menko Airlangga Apresiasi Penyaluran KUR Melalui BPD

JAKARTA, Radar Bali – Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) sudah mencapai angka Rp 73,98 triliun. Padahal dana yang dialokasikan pemerintah hanya sekitar Rp 16,25 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual, Jumat (21/5/2021) mengatakan bahwa dana KUR tersebut disalurkan kepada 422.501 debitur.

“Pemerintah mengapresiasi kerja sama BPD dalam mendorong penyaluran kredit sehingga mencapai 422.501 debitur, leverage-nya cukup tinggi sehingga bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat di daerah,” kata Airlangga.

Adapun program penempatan dana pemerintah di perbankan merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada UMKM juga untuk korporasi. Tercatat hingga 23 April 2021, realisasi penempatan dana telah mencapai Rp 29,25 triliun. Perbankan harus menyalurkan dana tiga kali lipat lebih banyak, sehingga realisasinya kini mencapai Rp 373,09 triliun. Airlangga menyebut, penempatan dana di perbankan sangat strategis mendukung UMKM kembali pulih karena mendapat akses modal.

“Penempatan dana terutama di BPD sangat strategis untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi di daerah dan pembangunan daerah dibantu dengan optimalisasi potensi daerah masing-masing,” tutur Airlangga.

Selanjutnya Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan penyaluran KUR telah terealisasi Rp 3,18 triliun atau 24,31 persen dari plafon yang ditetapkan sebesar Rp 13,36 triliun pada tahun 2021. Menko Airlangga berharap, BPD terus selalu aktif menyalurkan KUR hingga restrukturisasi kredit.

Diketahui, BPD memiliki peran strategis dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi daerah, pasalnya BPD lebih memahami karakteristik dari nasabah di masing-masing daerah sehingga fungsi intermediasi jadi lebih tepat sasaran.

Selain itu, inovasi yang dihasilkan BPD diharapkan dapat menghasilkan engagement dengan stakeholder daerah yang berbasis kepada produk unggulan daerah, sehingga bisa membuat momentum akselerasi pemulihan ekonomi menjadi semakin cepat.

“Saya berharap kepada seluruh BPD untuk terus memberikan dukungan kepada pelaku usaha di daerah, berupa pinjaman modal usaha, modal kerja, investasi, dan restrukturisasi untuk memulihkan aktifitas usahanya,” pungkas Airlangga.

JAKARTA, Radar Bali – Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) sudah mencapai angka Rp 73,98 triliun. Padahal dana yang dialokasikan pemerintah hanya sekitar Rp 16,25 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual, Jumat (21/5/2021) mengatakan bahwa dana KUR tersebut disalurkan kepada 422.501 debitur.

“Pemerintah mengapresiasi kerja sama BPD dalam mendorong penyaluran kredit sehingga mencapai 422.501 debitur, leverage-nya cukup tinggi sehingga bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat di daerah,” kata Airlangga.

Adapun program penempatan dana pemerintah di perbankan merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada UMKM juga untuk korporasi. Tercatat hingga 23 April 2021, realisasi penempatan dana telah mencapai Rp 29,25 triliun. Perbankan harus menyalurkan dana tiga kali lipat lebih banyak, sehingga realisasinya kini mencapai Rp 373,09 triliun. Airlangga menyebut, penempatan dana di perbankan sangat strategis mendukung UMKM kembali pulih karena mendapat akses modal.

“Penempatan dana terutama di BPD sangat strategis untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi di daerah dan pembangunan daerah dibantu dengan optimalisasi potensi daerah masing-masing,” tutur Airlangga.

Selanjutnya Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan penyaluran KUR telah terealisasi Rp 3,18 triliun atau 24,31 persen dari plafon yang ditetapkan sebesar Rp 13,36 triliun pada tahun 2021. Menko Airlangga berharap, BPD terus selalu aktif menyalurkan KUR hingga restrukturisasi kredit.

Diketahui, BPD memiliki peran strategis dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi daerah, pasalnya BPD lebih memahami karakteristik dari nasabah di masing-masing daerah sehingga fungsi intermediasi jadi lebih tepat sasaran.

Selain itu, inovasi yang dihasilkan BPD diharapkan dapat menghasilkan engagement dengan stakeholder daerah yang berbasis kepada produk unggulan daerah, sehingga bisa membuat momentum akselerasi pemulihan ekonomi menjadi semakin cepat.

“Saya berharap kepada seluruh BPD untuk terus memberikan dukungan kepada pelaku usaha di daerah, berupa pinjaman modal usaha, modal kerja, investasi, dan restrukturisasi untuk memulihkan aktifitas usahanya,” pungkas Airlangga.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/