26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:45 AM WIB

Nasabah Tak Penuhi Target, Ini Langkah Pegadaian

RadarBali.com – Jumlah nasabah PT Pegadaian (persero) hingga bulan Oktober 2017 mencapai 200 ribu orang.

Jumlah itu jauh dari target, yakni 300 ribu orang. Untuk itu, Pegadaian wilayah Bali terus melakukan berbagai upaya.

Salah satunya dengan membentuk agen pemasaran setiap outlet atau kantor cabang pembantu minimal satu agen pemasaran.

Selain itu, Pegadaian juga akan membentuk agen penjualan yang sudah masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 mendatang.

Deputi Bisnis Area Denpasar PT Pegadaian Sucahya Prabawa Laksana mengatakan, agen pemasaran tersebut memiliki fungsi tugas

memperkenalkan atau menawarkan berbagai produk pegadaian seperti pembiayaan, investasi emas dan juga aneka jasa.

Jadi setiap outlet atau kantor cabang pembantu minimal memiliki satu agen pemasaran. “Jadi, seperti ada rekanan yang mau menjadi agen.

Kami utamakan dari pengusaha, atau orang yang aktif dalam organisasi atau komunitas,” ujarnya ditemui Senin (20/11).

Diakui, hingga saat ini keberadaan agen pemasaran di seluruh Bali masih belum merata. Dari 146 kantor cabang pembantu, sudah memiliki 98 agen pegadaian.

Program ini mengandalkan digitalisasi untuk mempermudah proses. Terlebih di era perkembangan digitalisasi yang saat ini terjadi.

Jumlah transaksi dari agen hingga saat ini tercatat baru 60 transaksi. “Belum merata, terkadang ada satu outlet bisa memiliki lebih dari satu agen.

Dan dari 98 agen kebanyakan berada di Denpasar, Badung dan Singaraja. Kami baru dua bulan ini menjalankan program tersebut,” bebernya.

Pria asal Solo ini menjelaskan, dari beberapa produk yang dimiliki Pegadaian, porsi paling besar ada pada sektor pembiayaan kredit usaha mikro, dan investasi emas yang mencapai 80 persen.

Untuk jumlah pembiayaan kredit yang aktif per Oktober tahun ini mencapai Rp 1,1 triliun. Nilai ini mengalami kenaikan 2 persen jika dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.

“Emas saat ini cukup bagus. Saat ini sudah mencapai Rp 5,5 miliar. Tapi jumlah ini tidak termasuk tabungan emas,” terang Sucahya.

Dia menambahkan, tingginya masyarakat yang mengikuti tabungan emas ini terlihat dari tingkat pertumbuhan antara 5 sampai 7 persen.

Hingga Oktober ini jumlah nasabahnya mencapai 35.248 orang, sedangkan untuk saldo emasnya berjumlah 61.489 gram dengan nilai mencapai Rp 34,2 miliar.

“Capaian ini melampaui target. Seperti nasabah yang targetnya 33.765 orang, dan juga nilai tabungan emas yang target awalnya mencapai 44.447 gram,” pungkasnya.

RadarBali.com – Jumlah nasabah PT Pegadaian (persero) hingga bulan Oktober 2017 mencapai 200 ribu orang.

Jumlah itu jauh dari target, yakni 300 ribu orang. Untuk itu, Pegadaian wilayah Bali terus melakukan berbagai upaya.

Salah satunya dengan membentuk agen pemasaran setiap outlet atau kantor cabang pembantu minimal satu agen pemasaran.

Selain itu, Pegadaian juga akan membentuk agen penjualan yang sudah masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 mendatang.

Deputi Bisnis Area Denpasar PT Pegadaian Sucahya Prabawa Laksana mengatakan, agen pemasaran tersebut memiliki fungsi tugas

memperkenalkan atau menawarkan berbagai produk pegadaian seperti pembiayaan, investasi emas dan juga aneka jasa.

Jadi setiap outlet atau kantor cabang pembantu minimal memiliki satu agen pemasaran. “Jadi, seperti ada rekanan yang mau menjadi agen.

Kami utamakan dari pengusaha, atau orang yang aktif dalam organisasi atau komunitas,” ujarnya ditemui Senin (20/11).

Diakui, hingga saat ini keberadaan agen pemasaran di seluruh Bali masih belum merata. Dari 146 kantor cabang pembantu, sudah memiliki 98 agen pegadaian.

Program ini mengandalkan digitalisasi untuk mempermudah proses. Terlebih di era perkembangan digitalisasi yang saat ini terjadi.

Jumlah transaksi dari agen hingga saat ini tercatat baru 60 transaksi. “Belum merata, terkadang ada satu outlet bisa memiliki lebih dari satu agen.

Dan dari 98 agen kebanyakan berada di Denpasar, Badung dan Singaraja. Kami baru dua bulan ini menjalankan program tersebut,” bebernya.

Pria asal Solo ini menjelaskan, dari beberapa produk yang dimiliki Pegadaian, porsi paling besar ada pada sektor pembiayaan kredit usaha mikro, dan investasi emas yang mencapai 80 persen.

Untuk jumlah pembiayaan kredit yang aktif per Oktober tahun ini mencapai Rp 1,1 triliun. Nilai ini mengalami kenaikan 2 persen jika dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.

“Emas saat ini cukup bagus. Saat ini sudah mencapai Rp 5,5 miliar. Tapi jumlah ini tidak termasuk tabungan emas,” terang Sucahya.

Dia menambahkan, tingginya masyarakat yang mengikuti tabungan emas ini terlihat dari tingkat pertumbuhan antara 5 sampai 7 persen.

Hingga Oktober ini jumlah nasabahnya mencapai 35.248 orang, sedangkan untuk saldo emasnya berjumlah 61.489 gram dengan nilai mencapai Rp 34,2 miliar.

“Capaian ini melampaui target. Seperti nasabah yang targetnya 33.765 orang, dan juga nilai tabungan emas yang target awalnya mencapai 44.447 gram,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/