29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:26 AM WIB

PLN Jamin Pasokan Listrik Selama Hari Raya dan Tahun Baru di Bali Aman

DENPASAR- Perusahaan Listrik Negara  Unit Induk Distribusi  (PLN UID) Bali menjamin pasokan listrik selama hari raya (Galungan, Kuningan dan Natal 2018) dan tahun baru 2019 aman.

 

 PLN mengaku berkomitmen untuk mengoptimalkan ketersediaan pasokan listrik kepada pelanggan.

 

Untuk memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap baik, PLN menjalankan masa siaga Natal dan Tahun Baru 2019 sejak tanggal 18 Desember 2018 – 8 Januari 2018. 

 

Seperti ditegaskan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Nyoman Suwarjoni Astawa, Kamis kemarin (20/12). 

 

Pada periode siaga ini, PLN tidak melakukan kegiatan pemeliharaan agar pasokan listrik yang disalurkan kepada pelanggan dapat maksimal.

 

“Petugas kami tetap siaga 24 jam, khusus di beberapa titik keramaian perayaan akan menjadi fokus utama,” ujarnya.

 

PLN memprediksi beban puncak pada pelaksanaan Natal mencapai 827,3 megawatt (MW).

 

Sedangkan pada saat perayaan tahun baru 2019 mencapai 752 MW.

 

“Dengan prediksi beban tertinggi selama masa siaga, antisipasi pasokan sudah dilakukan,” jelas Astawa.

 

Selain itu, PLN Unit Induk Distribusi Bali menyiagakan 542 personil pelayanan teknik, 282 pegawai siaga, dan 66 petugas jaringan.

 

Tidak hanya personil, PLN juga menyiagakan 5 unit UPS dengan total kapasitas daya 950 Kilo Volt Ampere (KVA), 27 unit gardu bergerak (UGB), dan 8 unit generator set (genset). “Kami juga sudah mendata titik lokasi pusat perayaan, 51 titik akan menjadi fokus siaga kami,” tambah Astawa.

 

Di sisi lain,  perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Bali tahun ini juga berdekatan dengan momentum hari raya Galungan dan Kuningan.

 

Kondisi tersebut juga menjadi perhatian PLN Unit Induk Distribusi Bali khususnya terhadap kebutuhan pemasangan penjor oleh masyarakat.

“Kami memohon maaf kepada pelanggan tidak bisa memasang penjor dekat dengan jaringan milik PLN. Ini untuk kemanan bersama,” ungkap General Manger PLN UID Bali.

 

Pemasangan penjor dekat dengan jaringan listrik dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat umum.

 

Pada musim penghujan dan angin, terdapat potensi penjor basah terkena air atau terjatuh menimpa jaringan listrik PLN.

 

Apabila penjor berada dekat dengan jaringan, pada kondisi basah dapat menjadi penghantar listrik dan dapat menyebabkan masyarakat tersetrum. 

DENPASAR- Perusahaan Listrik Negara  Unit Induk Distribusi  (PLN UID) Bali menjamin pasokan listrik selama hari raya (Galungan, Kuningan dan Natal 2018) dan tahun baru 2019 aman.

 

 PLN mengaku berkomitmen untuk mengoptimalkan ketersediaan pasokan listrik kepada pelanggan.

 

Untuk memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap baik, PLN menjalankan masa siaga Natal dan Tahun Baru 2019 sejak tanggal 18 Desember 2018 – 8 Januari 2018. 

 

Seperti ditegaskan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Nyoman Suwarjoni Astawa, Kamis kemarin (20/12). 

 

Pada periode siaga ini, PLN tidak melakukan kegiatan pemeliharaan agar pasokan listrik yang disalurkan kepada pelanggan dapat maksimal.

 

“Petugas kami tetap siaga 24 jam, khusus di beberapa titik keramaian perayaan akan menjadi fokus utama,” ujarnya.

 

PLN memprediksi beban puncak pada pelaksanaan Natal mencapai 827,3 megawatt (MW).

 

Sedangkan pada saat perayaan tahun baru 2019 mencapai 752 MW.

 

“Dengan prediksi beban tertinggi selama masa siaga, antisipasi pasokan sudah dilakukan,” jelas Astawa.

 

Selain itu, PLN Unit Induk Distribusi Bali menyiagakan 542 personil pelayanan teknik, 282 pegawai siaga, dan 66 petugas jaringan.

 

Tidak hanya personil, PLN juga menyiagakan 5 unit UPS dengan total kapasitas daya 950 Kilo Volt Ampere (KVA), 27 unit gardu bergerak (UGB), dan 8 unit generator set (genset). “Kami juga sudah mendata titik lokasi pusat perayaan, 51 titik akan menjadi fokus siaga kami,” tambah Astawa.

 

Di sisi lain,  perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Bali tahun ini juga berdekatan dengan momentum hari raya Galungan dan Kuningan.

 

Kondisi tersebut juga menjadi perhatian PLN Unit Induk Distribusi Bali khususnya terhadap kebutuhan pemasangan penjor oleh masyarakat.

“Kami memohon maaf kepada pelanggan tidak bisa memasang penjor dekat dengan jaringan milik PLN. Ini untuk kemanan bersama,” ungkap General Manger PLN UID Bali.

 

Pemasangan penjor dekat dengan jaringan listrik dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat umum.

 

Pada musim penghujan dan angin, terdapat potensi penjor basah terkena air atau terjatuh menimpa jaringan listrik PLN.

 

Apabila penjor berada dekat dengan jaringan, pada kondisi basah dapat menjadi penghantar listrik dan dapat menyebabkan masyarakat tersetrum. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/