28.6 C
Jakarta
10 Desember 2024, 19:20 PM WIB

Kepercayaan Nasabah Naik, Volume Transaksi KPF Tembus 400 Ribu Lot

DENPASAR – PT Kontak Perkasa Futures (KPF) membukukan kinerja positif hingga 30 September 2019.

Sepanjang kuartal III, KPF berhasil membukukan volume transaksi sebesar 445.669 lot naik sebesar 9,89 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 10,01 persen menjadi 412.137 lot, sementara hasil volume transaksi multilateral (komoditi) naik 8,49 persen menjadi 33.532 lot.

Pertumbuhan yang positif ini tak lepas dari dukungan kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada emas, kakao dan olein.

Meski diselimuti tahun politik yang menghangat, namun tidak menyurutkan nasabah untuk berinvestasi di instrumen perdagangan berjangka.

Saat ini KPF menempati urutan nomor empat dari lima perusahaan pialang berjangka terbesar nasional, berdasar data Bursa Berjangka Jakarta.

Catatan prestasi ini tidak akan berhenti hingga menjadi nomor satu di industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia.

Dari laporan Perseroan tercatat total nasabah baru KPF mencapai 1.715 nasabah hingga akhir September 2019.

Hal ini mengalami peningkatan sebesar 18.85 persen dibandingkan kuartal III tahun 2018 sebanyak 1.443 nasabah baru.

Direktur Utama PT. Kontak Perkasa Futures, Parlindungan Simanjuntak mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah nasabah baru terjadi seiring

kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap jasa investasi berjangka dan sebagai hasil upaya Perseroan memberikan layanan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

“Nasabah adalah mitra terdekat selama ini. Sehingga, fokus strategi kami senantiasa melihat kebutuhan nasabah yang dinamis sehingga dapat menjadi mitra investasi terbaik untuk mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait rapor positif pada volume transaksi KPF, Parlindungan mengatakan bahwa kinerja KPF dari tahun ke tahun selalu bergerak tumbuh secara konsisten.

Selain dukungan nasabah dan self regulatory organization (SRO), pencapaian ini terutama berkat hasil kerja keras tim marketing, dan seluruh karyawan KPF dalam mengejar target yang telah ditetapkan.

Saat ini KPF telah memfasilitasi sistem transaksi perdagangan berjangka dengan SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang telah disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta.

Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.

Di samping SITNA, saat ini KPF juga menyediakan fasilitas registrasi online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android. Sistem ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara real time.

 

 

Layanan Mengesankan, Nasabah Baru KPF Bali Capai 560 Nasabah

Kinerja KPF Bali mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang Januari hingga Juni 2019. Total volume transaksi mencapai 96.436 lot atau meningkat 22,18 persen.

Untuk pertumbuhan nasabah baru mencapai 19,66 persen menjadi 560 nasabah. Hasil pencapaian itu ditopang oleh semakin tingginya minat para nasabah di Bali untuk berinvestasi di perusahaan pialang berjangka.

“Selama ini kami terus melakukan sosialisasi dengan tim marketing kepada para calon nasabah. Bali memiliki nasabah potensial yang lumayan banyak.

Karena sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengusaha di bidang parawisata, dan pertanian, sehingga dari sisi skala ekonomi

mereka merupakan target potensial untuk perusahaan pialang berjangka,” tandas A. Prajnametta Mulia, Pimpinan Cabang KPF Bali.

Menjelang akhir tahun 2019, ibu yang akrab disapa Metta ini melanjutkan bahwa pihaknya optimistis dapat menambah jumlah nasabah baru lebih banyak dengan target mencapai 670 nasabah.

Langkah yang dilakukan, selain direct contacting dan selling, juga edukasi yang berkelanjutan. “Secara khusus, sebagai program ke depan kami juga berencana mengunjungi sejumlah

kampus untuk menjalankan program Futures Trading Learning Centre (FTLC) bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia,” jelasnya. (rba)

DENPASAR – PT Kontak Perkasa Futures (KPF) membukukan kinerja positif hingga 30 September 2019.

Sepanjang kuartal III, KPF berhasil membukukan volume transaksi sebesar 445.669 lot naik sebesar 9,89 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 10,01 persen menjadi 412.137 lot, sementara hasil volume transaksi multilateral (komoditi) naik 8,49 persen menjadi 33.532 lot.

Pertumbuhan yang positif ini tak lepas dari dukungan kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada emas, kakao dan olein.

Meski diselimuti tahun politik yang menghangat, namun tidak menyurutkan nasabah untuk berinvestasi di instrumen perdagangan berjangka.

Saat ini KPF menempati urutan nomor empat dari lima perusahaan pialang berjangka terbesar nasional, berdasar data Bursa Berjangka Jakarta.

Catatan prestasi ini tidak akan berhenti hingga menjadi nomor satu di industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia.

Dari laporan Perseroan tercatat total nasabah baru KPF mencapai 1.715 nasabah hingga akhir September 2019.

Hal ini mengalami peningkatan sebesar 18.85 persen dibandingkan kuartal III tahun 2018 sebanyak 1.443 nasabah baru.

Direktur Utama PT. Kontak Perkasa Futures, Parlindungan Simanjuntak mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah nasabah baru terjadi seiring

kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap jasa investasi berjangka dan sebagai hasil upaya Perseroan memberikan layanan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

“Nasabah adalah mitra terdekat selama ini. Sehingga, fokus strategi kami senantiasa melihat kebutuhan nasabah yang dinamis sehingga dapat menjadi mitra investasi terbaik untuk mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait rapor positif pada volume transaksi KPF, Parlindungan mengatakan bahwa kinerja KPF dari tahun ke tahun selalu bergerak tumbuh secara konsisten.

Selain dukungan nasabah dan self regulatory organization (SRO), pencapaian ini terutama berkat hasil kerja keras tim marketing, dan seluruh karyawan KPF dalam mengejar target yang telah ditetapkan.

Saat ini KPF telah memfasilitasi sistem transaksi perdagangan berjangka dengan SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang telah disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta.

Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.

Di samping SITNA, saat ini KPF juga menyediakan fasilitas registrasi online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android. Sistem ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara real time.

 

 

Layanan Mengesankan, Nasabah Baru KPF Bali Capai 560 Nasabah

Kinerja KPF Bali mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang Januari hingga Juni 2019. Total volume transaksi mencapai 96.436 lot atau meningkat 22,18 persen.

Untuk pertumbuhan nasabah baru mencapai 19,66 persen menjadi 560 nasabah. Hasil pencapaian itu ditopang oleh semakin tingginya minat para nasabah di Bali untuk berinvestasi di perusahaan pialang berjangka.

“Selama ini kami terus melakukan sosialisasi dengan tim marketing kepada para calon nasabah. Bali memiliki nasabah potensial yang lumayan banyak.

Karena sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengusaha di bidang parawisata, dan pertanian, sehingga dari sisi skala ekonomi

mereka merupakan target potensial untuk perusahaan pialang berjangka,” tandas A. Prajnametta Mulia, Pimpinan Cabang KPF Bali.

Menjelang akhir tahun 2019, ibu yang akrab disapa Metta ini melanjutkan bahwa pihaknya optimistis dapat menambah jumlah nasabah baru lebih banyak dengan target mencapai 670 nasabah.

Langkah yang dilakukan, selain direct contacting dan selling, juga edukasi yang berkelanjutan. “Secara khusus, sebagai program ke depan kami juga berencana mengunjungi sejumlah

kampus untuk menjalankan program Futures Trading Learning Centre (FTLC) bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia,” jelasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/