28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:23 AM WIB

Pedagang Mulai Berkemas ke Lapak Baru, Full Beroperasi Jumat Depan

SINGARAJA – Para pedagang di Pasar Induk Banyuasri mulai berkemas ke pasar baru hasil revitalisasi.

Pedagang memilih memindahkan barang mereka secara perlahan. Sebab cukup banyak yang harus dibawa. Meski begitu ada pula sejumlah toko yang sudah mulai buka di dalam areal pasar.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sejumlah ruko di Pasar Banyuasri sudah mulai ditata oleh para pemegang hak pengelolaan.

Mulai dari toko perlengkapan alat-alat upacara dan upakara, hingga toko sembako. Bahkan, sebuah toko sembako yang berada di Jalan Lingga, sudah aktif berjualan.

Sementara di Lantai I Pasar Banyuasri, para pedagang terlihat sibuk menata barang dagangan mereka. Baik itu pedagang sembako maupun pemilik warung serba ada.

Sedangkan di Lantai II pemilik kios juga mulai menata barang dagangan mereka. Ada pula pemilik toko emas yang sibuk menyiapkan toko mereka.

Demikian pula dengan para pedagang baju, dan penyedia alat-alat upakara. Salah seorang pedagang yang terlihat berkemas adalah, Made Sriasih, 42.

Ia memiliki hak mengelola 6 buah lapak di pasar induk. Dulunya ia berjualan di Blok B, tak jauh dari blok pedagang baju. Kini ia menempati lapak kering, di sisi selatan pasar.

Ia mengaku sengaja berkemas sejak kemarin, sebab barang dagangannya cukup banyak. Sriasih sendiri mengelola sebuah warung serba ada.

“Biar lebih cepat beres. Teman-teman yang lain juga banyak yang mulai beres-beres hari ini. Kalau yang pedagang basah, pedagang mungkin sehari saja beres,” ujarnya.

Dulunya di pasar induk, Sriasih mengaku pemilik lapak hanya dikenakan pungutan harian sebesar Rp 3 ribu per hari.

Kini di pasar baru, akan dikenakan pungutan sebesar Rp 5 ribu per hari. Lantaran mengelola 6 buah lapak, praktis Sriasih akan dikenakan pungutan sebesar Rp 30 ribu per hari.

“Ya dijalini saja dulu. Mudah-mudahan ramai. Kalau ramai, biaya segitu kan nggak terasa. Harapan saya cuma satu, biar ramai yang datang, jadi nanti ramai juga yang beli di sini,” harapnya.

Sementara itu Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudiarsana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengundian pada Kamis (18/3) lalu.

Setelah pengundian, pedagang sudah bisa berkemas masuk ke dalam pasar. “Kami beri kesempatan seminggu. Ada yang sudah berkemas dari minggu lalu, ada yang baru hari ini juga.

Ya, silakan saja. Karena target kami, tanggal 25 itu sudah beres semua. Jadi tanggal 26 sudah mulai beroperasi penuh di pasar baru,” kata Agus Yudi. 

SINGARAJA – Para pedagang di Pasar Induk Banyuasri mulai berkemas ke pasar baru hasil revitalisasi.

Pedagang memilih memindahkan barang mereka secara perlahan. Sebab cukup banyak yang harus dibawa. Meski begitu ada pula sejumlah toko yang sudah mulai buka di dalam areal pasar.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, sejumlah ruko di Pasar Banyuasri sudah mulai ditata oleh para pemegang hak pengelolaan.

Mulai dari toko perlengkapan alat-alat upacara dan upakara, hingga toko sembako. Bahkan, sebuah toko sembako yang berada di Jalan Lingga, sudah aktif berjualan.

Sementara di Lantai I Pasar Banyuasri, para pedagang terlihat sibuk menata barang dagangan mereka. Baik itu pedagang sembako maupun pemilik warung serba ada.

Sedangkan di Lantai II pemilik kios juga mulai menata barang dagangan mereka. Ada pula pemilik toko emas yang sibuk menyiapkan toko mereka.

Demikian pula dengan para pedagang baju, dan penyedia alat-alat upakara. Salah seorang pedagang yang terlihat berkemas adalah, Made Sriasih, 42.

Ia memiliki hak mengelola 6 buah lapak di pasar induk. Dulunya ia berjualan di Blok B, tak jauh dari blok pedagang baju. Kini ia menempati lapak kering, di sisi selatan pasar.

Ia mengaku sengaja berkemas sejak kemarin, sebab barang dagangannya cukup banyak. Sriasih sendiri mengelola sebuah warung serba ada.

“Biar lebih cepat beres. Teman-teman yang lain juga banyak yang mulai beres-beres hari ini. Kalau yang pedagang basah, pedagang mungkin sehari saja beres,” ujarnya.

Dulunya di pasar induk, Sriasih mengaku pemilik lapak hanya dikenakan pungutan harian sebesar Rp 3 ribu per hari.

Kini di pasar baru, akan dikenakan pungutan sebesar Rp 5 ribu per hari. Lantaran mengelola 6 buah lapak, praktis Sriasih akan dikenakan pungutan sebesar Rp 30 ribu per hari.

“Ya dijalini saja dulu. Mudah-mudahan ramai. Kalau ramai, biaya segitu kan nggak terasa. Harapan saya cuma satu, biar ramai yang datang, jadi nanti ramai juga yang beli di sini,” harapnya.

Sementara itu Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudiarsana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengundian pada Kamis (18/3) lalu.

Setelah pengundian, pedagang sudah bisa berkemas masuk ke dalam pasar. “Kami beri kesempatan seminggu. Ada yang sudah berkemas dari minggu lalu, ada yang baru hari ini juga.

Ya, silakan saja. Karena target kami, tanggal 25 itu sudah beres semua. Jadi tanggal 26 sudah mulai beroperasi penuh di pasar baru,” kata Agus Yudi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/