32.4 C
Jakarta
12 September 2024, 15:40 PM WIB

Harga Naik, Petani Cabai Badung Semringah

MANGUPURA – Harga cabai kecil melambung tinggi di Badung. Kenaikan harga cabai  ini disambut baik oleh para petani. Pasalnya, mereka baru bisa menikmati hasil dari panen cabai.

“Kami sebagai petani cabai tentu senang dengan kenaikan harga cabai ini. Jadi, kami selaku petani bisa menikmati sedikit hasil panen cabai ini,” terang Ponidi, salah satu petani cabai kecil di Subak Bergiding, Banjar Sekar Mukti, Desa Pangsan, Petang, Badung.

Petani cabai di daerah Desa Pangsan, Petang, Badung, sendri menanam  cabai dengan pupuk organik, tidak berpengaruh pada harga di pasaran.

Pasalnya harga cabai organik bisa melebihi harga cabai pada umumnya.  “Kita membuat cabai organik, karena cabai organik tidak

mempengaruhi harga di pasaran. Bahkan, harganya bisa lebih mahal dari pada harga cabai yang dijual di pasaran,” ujarnya.

Dia mengatakan, keunggulan cabai organik dengan cabai yang disemprotkan bahan kimia sangat jauh berbeda.

Bahkan jika masyarakat paham, cabai organik bisa tahan lebih lama. “Memang biasanya, kalau harga naik, cabai disemprot

dengan obat berbahan kimia, agar cepat merah dan cepat panen. Namun kita di sini tidak, tetap mengutamakan pupuk organik,” jelasnya.

Sebelumnya, di pasar tradisional bahkan harga cabai kecil sudah tembus Rp 90.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai kecil sudah terjadi Minggu pertama bulan Januari 2020.

Saat itu harga cabai kecil sudah mencapai Rp 50.800. Padahal pada akhir Desember 2019, harganya hanya Rp 23.800 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana, mengatakan harga cabai secara perlahan terus mengalami kenaikan.

Dari hasil monitoring harga yang dilakukan ke pasar tradisional, harga cabai kecil saat ini mencapai Rp 90.000.

“Meski di beberapa pasar ada yang Rp 80.000 per kilogram. Tapi di Kecamatan Mengwi dan Abiansemal harga cabai kecil sampai level Rp 90.000 per kilogram,” katanya.

Sayangnya, saat ditanya mengenai penyebab kenaikan harga yang terjadi terhadap komoditas cabai kecil, mantan Camat Kuta Selatan ini hanya menjawab normatif.

“Secara teknis mengenai masalah pasokan itu di Dinas Pertanian dan Pangan. Tapi yang jelas, sekalipun harga cabai kecil naik tapi untuk beberapa komoditas cenderung stabil, malah ada yang turun harganya,” tegas Widiana.

Kondisi tidak jauh berbeda pada harga cabai besar. Jika pada minggu lalu, harganya di kisaran Rp 49.100 per kilogram, namun kini sudah mencapai Rp 60.800 per kilogram.

MANGUPURA – Harga cabai kecil melambung tinggi di Badung. Kenaikan harga cabai  ini disambut baik oleh para petani. Pasalnya, mereka baru bisa menikmati hasil dari panen cabai.

“Kami sebagai petani cabai tentu senang dengan kenaikan harga cabai ini. Jadi, kami selaku petani bisa menikmati sedikit hasil panen cabai ini,” terang Ponidi, salah satu petani cabai kecil di Subak Bergiding, Banjar Sekar Mukti, Desa Pangsan, Petang, Badung.

Petani cabai di daerah Desa Pangsan, Petang, Badung, sendri menanam  cabai dengan pupuk organik, tidak berpengaruh pada harga di pasaran.

Pasalnya harga cabai organik bisa melebihi harga cabai pada umumnya.  “Kita membuat cabai organik, karena cabai organik tidak

mempengaruhi harga di pasaran. Bahkan, harganya bisa lebih mahal dari pada harga cabai yang dijual di pasaran,” ujarnya.

Dia mengatakan, keunggulan cabai organik dengan cabai yang disemprotkan bahan kimia sangat jauh berbeda.

Bahkan jika masyarakat paham, cabai organik bisa tahan lebih lama. “Memang biasanya, kalau harga naik, cabai disemprot

dengan obat berbahan kimia, agar cepat merah dan cepat panen. Namun kita di sini tidak, tetap mengutamakan pupuk organik,” jelasnya.

Sebelumnya, di pasar tradisional bahkan harga cabai kecil sudah tembus Rp 90.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai kecil sudah terjadi Minggu pertama bulan Januari 2020.

Saat itu harga cabai kecil sudah mencapai Rp 50.800. Padahal pada akhir Desember 2019, harganya hanya Rp 23.800 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana, mengatakan harga cabai secara perlahan terus mengalami kenaikan.

Dari hasil monitoring harga yang dilakukan ke pasar tradisional, harga cabai kecil saat ini mencapai Rp 90.000.

“Meski di beberapa pasar ada yang Rp 80.000 per kilogram. Tapi di Kecamatan Mengwi dan Abiansemal harga cabai kecil sampai level Rp 90.000 per kilogram,” katanya.

Sayangnya, saat ditanya mengenai penyebab kenaikan harga yang terjadi terhadap komoditas cabai kecil, mantan Camat Kuta Selatan ini hanya menjawab normatif.

“Secara teknis mengenai masalah pasokan itu di Dinas Pertanian dan Pangan. Tapi yang jelas, sekalipun harga cabai kecil naik tapi untuk beberapa komoditas cenderung stabil, malah ada yang turun harganya,” tegas Widiana.

Kondisi tidak jauh berbeda pada harga cabai besar. Jika pada minggu lalu, harganya di kisaran Rp 49.100 per kilogram, namun kini sudah mencapai Rp 60.800 per kilogram.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/