28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 20:27 PM WIB

Sepanjang 2017, Danamon Bali – Nusra Salurkan Kredit Rp 2,06 Triliun

DENPASAR – Mengarungi tahun 2018, Regional Bank Danamon Bali-Nusa Tenggara (Nusra) optimis penyaluran kredit bisa tumbuh pesat.

Dengan memanfaatkan sistem digitalisasi, dan juga inovasi, pertumbuhan kredit di Bali dan Nusa Tenggara optimis tumbuh double digit atau di atas 10 persen.

Pemimpin Regional Bank Danamon Bali dan Nusa Tenggara I Gusti Agus Indrawan mengatakan, penyaluran kredit di Wilayah Bali Nusra sepanjang tahun 2017 lalu mencapai Rp 2,06 triliun atau tumbuh 5,63 persen dari tahun 2016 yang mencapai Rp 1,95 triliun.

Hanya saja jika dibandingkan secara QoQ atau triwulan III ke VI 2017, cenderung stagnan. “Penyaluran kredit paling banyak ada

di sektor perdagangan yang mencapai hampir 80 persen. Bali paling besar dibanding Nusa Tenggara,” kata I Gusti Agus Indrawan kemarin.

Untuk Non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah di Wilayah Bali-Nusra hampir sama dengan capaian nasional yang berada di angka 2,8 persen.

Disinggung mengenai dampak Gunung Agung, pihaknya bisa melakukan pengereman sehingga tidak ada kenaikan NPL saat itu.

Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) sepanjang 2017 di wilayah Bali-Nusra mencapai Rp 2,85 triliun atau stagnan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,86 triliun.

Kondisi stagnan pada dana pihak ketiga ini lantaran Danamon berusaha untuk mengalihkan dari bunga tinggi ke bunga yang rendah.

“Tapi secara giro dan tabungan (casa) kami bertumbuh. Saat ini kami bersaing pada layanan, buka pada rate,” terang Indrawan.

Sementara itu, capaian nasional Danamon berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,7 triliun sepanjang tahun 2017 atau tumbuh 38 persen dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh biaya dana yang lebih rendah dan pengelolaan biaya operasional yang disiplin.(

DENPASAR – Mengarungi tahun 2018, Regional Bank Danamon Bali-Nusa Tenggara (Nusra) optimis penyaluran kredit bisa tumbuh pesat.

Dengan memanfaatkan sistem digitalisasi, dan juga inovasi, pertumbuhan kredit di Bali dan Nusa Tenggara optimis tumbuh double digit atau di atas 10 persen.

Pemimpin Regional Bank Danamon Bali dan Nusa Tenggara I Gusti Agus Indrawan mengatakan, penyaluran kredit di Wilayah Bali Nusra sepanjang tahun 2017 lalu mencapai Rp 2,06 triliun atau tumbuh 5,63 persen dari tahun 2016 yang mencapai Rp 1,95 triliun.

Hanya saja jika dibandingkan secara QoQ atau triwulan III ke VI 2017, cenderung stagnan. “Penyaluran kredit paling banyak ada

di sektor perdagangan yang mencapai hampir 80 persen. Bali paling besar dibanding Nusa Tenggara,” kata I Gusti Agus Indrawan kemarin.

Untuk Non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah di Wilayah Bali-Nusra hampir sama dengan capaian nasional yang berada di angka 2,8 persen.

Disinggung mengenai dampak Gunung Agung, pihaknya bisa melakukan pengereman sehingga tidak ada kenaikan NPL saat itu.

Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) sepanjang 2017 di wilayah Bali-Nusra mencapai Rp 2,85 triliun atau stagnan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,86 triliun.

Kondisi stagnan pada dana pihak ketiga ini lantaran Danamon berusaha untuk mengalihkan dari bunga tinggi ke bunga yang rendah.

“Tapi secara giro dan tabungan (casa) kami bertumbuh. Saat ini kami bersaing pada layanan, buka pada rate,” terang Indrawan.

Sementara itu, capaian nasional Danamon berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,7 triliun sepanjang tahun 2017 atau tumbuh 38 persen dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh biaya dana yang lebih rendah dan pengelolaan biaya operasional yang disiplin.(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/