DENPASAR – Sempat booming pada beberapa tahun lalu,
eksistensi ikan arwana ternyata masih memiliki prospek menjanjikan di
masa mendatang untuk Bali. Sayangnya, di Bali penghobi dan peminat
ikan Arwana masih belum banyak.
Dasar itulah yang membuat Toko UD Oke Bali Arowana menyediakan khusus
untuk penjualan ikan Arwana di Bali. Bahkan untuk lebih menjanjikan
prospek ikan Arwana, tahun depan toko ini bakal menggelar kontes ikan
Arwana, yang bakal diikuti peserta tak hanya dari Bali saja, melainkan
dari luar Bali.
“Kontes itu jauh-jauh kami rancang mulai dari sekarang tujuannya agar
peminat dan penghobi Arwana di Bali kian banyak. Saat ini memang di
Bali jumlah peminat masih 900 orang saja, sementara untuk seluruh
Indonesia sekitar 33 ribu orang. Paling banyak peminat di Jawa dan
Kalimantan. Ikan Arwana itu sendiri menurut tradisi Cina, merupakan
ikan yang mendatangkan hoki atau keuntungan dan menolak kesialan. Jadi
kalau ada kesialan bukan kita yang kena tapi ikan arwana dulu yang
kena,” kata manajer toko UD Oke Bali Arowana Fendi Iriansyah, Minggu
(24/2/2019).
Lantas bagaimana dengan persaingan toko seperti ini di Bali ? Dia
menyebutkan memang ada beberapa toko yang menjual ikan arwana, namun
tidak khusus seperti di tokonya yang menjual khusus Arwana. Sementara
toko lainnya juga menjual jenis ikan lainnya.
“Di toko kami menyediakan 3 jenis arwana. Yakni jenis Golden Red, Golden
Red 24 K dan Super Red. Yang paling mahal Super red. Harganya mulai Rp
3 juta sampai Rp 30 juta. Jadi seperti kontes, nilai jual Arwana ini
tergantung dari Spesifikasi, ukuran badan dan utamanya adalah
warnanya. Kalau Golden Red warnanya tidak bisa berwarna semuanya emas,
berbeda dengan Super Red,” imbuh Fendi.
Ikan-ikan tersebut diakuinya didatangkan dari Kalimantan yang
dinilainya merupakan daerah yang memiliki kualitas arwana yang sangat
bagus. Jadi nani penghobi yang beli ikan masih kecil, ketika besar
bisa dijual lagi dengan harga pastinya lebih mahal dibanding pertama
beli. Tapi pastinya harganya variasi. Kami sendiri rencananya bakal
melakukan eksport keluar negeri terutama Cina ke depannya. Sebab,
kalau disini satu ikan harganya Rp 10 juta, di Cina bisa mencapai Rp
40 juta,” pungkas Fendi.