33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:43 PM WIB

Badung Target Produksi 2 Juta Benih Ikan Air Tawar

MANGUPURA – Dinas Perikanan Kabupaten Badung melakukan inovasi agar benih ikan air tawar di Badung bertambah. Bahkan, tahun 2020 ini Badung menargetkan 2 juta benih ikan.

Kepala Dinas Perikanan Nyoman Suardana mengatakan, tahun 2019 target benih ikan sudah melampaui target dari target awal hanya 1,3 juta benih berhasil mencapai 1,6 juta benih.

Tahun 2020 ini ditingkatkan lagi menjadi 2 juta benih. “Peningkatan target ini berdasar kajian semakin banyaknya kebutuhan benih ikan di masyarakat khususnya bagi para kelompok petani ikan, ” jelas Nyoman Suardana.

Menurutnya, hingga Desember 2019 lalu ada sebanyak 55 kelompok petani ikan yang memohon benih. Jika di kalkulasi ada 1,4 juta benih ikan yang diberikan untuk kelompok petani budidaya ikan air tawar tahun 2019.

“Untuk tahun 2020 ini ada 2 juta benih ikan yang kami target yaitu 1,8 juta adalah benih ikan nila, 100 ribu benih ikan lele dan 100 ribu benih ikan kaper,’’ ujar mantan Kabag Umum Setkab Badung  ini.

Pihaknya masih memiliki tiga balai benih ikan (BBI) yang sudah beroperasi yakni di Kelurahan Kapal seluas 60 are dan di Desa Petang seluas 20 are dan satu lagi  Balai Benih Ikan di Desa Baha seluas 3 hektare.

Namun, yang di Desa Baha belum rampung. “Untuk yang di BBI Baha tahun 2019 baru sampai tahap pembuatan kolam

dan tahun ini akan dilanjutkan untuk pembangunan fisik berupa kantor dan sejumlah pendukung lainnya,” paparnya.

Selain itu juga membangun kolam ikan air deras di Munduk Salak, Petang. Kolam air deras ini bekerja sama dengan Pokdakan Sari Gading.

“Di sana kita bangun lima kolam pembesaran dan dua kolam filter dan ini juga terintegrasi dengan konsep Agro Tekno Park Badung,” terangnya.

Dinas Perikanan juga memiliki program jangka panjang untuk menyejahterakan para petani ikan air tawar dan nelayan di Kabupaten Badung yakni dengan merancang pembuatan pabrik pengolahan ikan.

“Hal ini masih kita kaji dengan pihak Balitbang, apakah layak untuk pembangunan tersebut. Selain itu juga akan merancang adanya aplikasi

penjualan ikan secara online. Jadi para nelayan sudah bisa bertransaksi di tengah laut sebelum ikan itu sampai di daratan,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Dinas Perikanan Kabupaten Badung melakukan inovasi agar benih ikan air tawar di Badung bertambah. Bahkan, tahun 2020 ini Badung menargetkan 2 juta benih ikan.

Kepala Dinas Perikanan Nyoman Suardana mengatakan, tahun 2019 target benih ikan sudah melampaui target dari target awal hanya 1,3 juta benih berhasil mencapai 1,6 juta benih.

Tahun 2020 ini ditingkatkan lagi menjadi 2 juta benih. “Peningkatan target ini berdasar kajian semakin banyaknya kebutuhan benih ikan di masyarakat khususnya bagi para kelompok petani ikan, ” jelas Nyoman Suardana.

Menurutnya, hingga Desember 2019 lalu ada sebanyak 55 kelompok petani ikan yang memohon benih. Jika di kalkulasi ada 1,4 juta benih ikan yang diberikan untuk kelompok petani budidaya ikan air tawar tahun 2019.

“Untuk tahun 2020 ini ada 2 juta benih ikan yang kami target yaitu 1,8 juta adalah benih ikan nila, 100 ribu benih ikan lele dan 100 ribu benih ikan kaper,’’ ujar mantan Kabag Umum Setkab Badung  ini.

Pihaknya masih memiliki tiga balai benih ikan (BBI) yang sudah beroperasi yakni di Kelurahan Kapal seluas 60 are dan di Desa Petang seluas 20 are dan satu lagi  Balai Benih Ikan di Desa Baha seluas 3 hektare.

Namun, yang di Desa Baha belum rampung. “Untuk yang di BBI Baha tahun 2019 baru sampai tahap pembuatan kolam

dan tahun ini akan dilanjutkan untuk pembangunan fisik berupa kantor dan sejumlah pendukung lainnya,” paparnya.

Selain itu juga membangun kolam ikan air deras di Munduk Salak, Petang. Kolam air deras ini bekerja sama dengan Pokdakan Sari Gading.

“Di sana kita bangun lima kolam pembesaran dan dua kolam filter dan ini juga terintegrasi dengan konsep Agro Tekno Park Badung,” terangnya.

Dinas Perikanan juga memiliki program jangka panjang untuk menyejahterakan para petani ikan air tawar dan nelayan di Kabupaten Badung yakni dengan merancang pembuatan pabrik pengolahan ikan.

“Hal ini masih kita kaji dengan pihak Balitbang, apakah layak untuk pembangunan tersebut. Selain itu juga akan merancang adanya aplikasi

penjualan ikan secara online. Jadi para nelayan sudah bisa bertransaksi di tengah laut sebelum ikan itu sampai di daratan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/