AMLAPURA – Sempat mengalami penurunan omzet akibat dampak Gunung Agung, sejumlah pedagang di Kawasan Pantai Amed kembali sumringah.
Sejak aktivitas Gunung Agung mereda, perekonomian di pantai yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya mulai menggeliat. Pedagang souvenir dan juga jasa penyewaan alat snorkeling salah satunya.
Seperti yang diungkapkan Ni Made Tini, 38, salah seorang pengusaha jasa penyewaan alat snorkeling dan diving ini mengaku pendapatan sejak Gunung Agung mulai mereda dan kunjungan mulai meningkat membawa dampak positif.
“Kalau normalnya dalam satu hari ada sekitar 40 sampai 50 orang yang menyewa alat snorkeling,” ujar Tini ditemui di lokasi Pantai Jemeluk Amed kemarin.
Namun tiga minggu belakangan ini, dari yang sebelumnya hanya satu sampai tiga alat saja yang terpakai kini sudah mencapai sekitar 35 alat antara diving dan snorkeling.
Dan lebih banyak alat yang terpakai oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara merupakan alat snorkeling.
“Sudah lumayan sekarang. Semoga terus meningkat,” harapnya. Untuk satu orang dengan peralatan lengkap mulai dari masker, rompi dan juga kaki katak harga yang dipatok bervariasi.
Dari tiga jenis peralatan, yang kerap kali dipakai adalah masker. Dengan harga 40 ribu, pengunjung bisa menggunakan sepuasnya. Selain Ni Made Tini, dampak positif juga dialami pedagang kaca mata.
Salah seorang pedagang kaca mata yakni Budi Harun, 43, mengaku cukup senang dengan kondisi saat ini.
Sebelumnya, hampir satu bulan saat aktivitas Gunung Agung meningkat ia tidak menjual di Kawasan Pantai Amed. Untuk mencari penghasilan, Budi harus berpindah tempat jualan dengan menyasar wisatawan lokal.
“Saat kondisi Gunung Agung untuk memenuhi pendapatan saya mencari tamu orang piodalan di Kawasan Goa Lawah dan juga Pantai Masceti.
Tapi sejak dua minggu saya mulai jualan lagi di Amed. Dapat jualan kadang tiga sampai kaca mata,” pungkasnya.